pendekatan parametrik dan non-parametrik.
3
Adapun pendekatan parametrik meliputi Stochastic Frontier Approach SFA, Distribution
Free Approach DFA, dan Thick Frontier Approach TFA, sedangkan pendekatan non-parametrik meliputi pendekatan Data Envelopment
Analysis DEA dan Free Disposal Hull FDH. Hingga saat ini penelitian mengenai pengukuran efisiensi dengan
pendekatan parametrik dan non-parametrik dilakukan secara terpisah dengan keunggulan dan kelemahan tiap metodenya. Adapun penelitian
yang dilakukan oleh Hassan dengan judul X-Efficiency in Islamic Banks, melakukan pengukuran efisiensi dengan pendekatan parametrik dan non-
parametrik, akan tetapi tidak melakukan pengujian antara hasil pengukuran kedua pendekatan tersebut. Maka perlu dilakukan penelitian dengan
mengangkat judul “Pengukuran Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia Menggunakan Pendekatan Parametrik dan Non-Parametrik
Periode 2011- 2015”.
3
Allen N. Berger dan David B. Humphrey, Efficiency of Financial Institutions: International Survey and Directions for Future Research, European Journal of Operational
Research, 1997, hlm. 4
B. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang sudah diidentifikasikan pada sub-bab sebelumnya maka terdapat batasan masalah dalam penelitian ini yakni:
1. Analisis dilakukan pada lima variabel yang diteliti merupakan data historis pada rentang waktu kuartal ke-I 2011 hingga kuartal ke-IV
2015 2. Variabel
yang diteliti berasal dari 6 laporan keuangan bank syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank Bukopin Syariah, Bank Mega Syariah, dan Bank BCA Syariah. 3. Data diolah menggunakan metode SFA Stochastic Frontier
Approach dan DEA Data Envelopment Analysis dalam pengukuran efisiensi serta Malmquist DEA dalam pengukuran produktivitas.
C. Rumusan Masalah
Dengan didukung oleh data-data yang diambil dari penelitian terdahulu oleh para ahli dan argumen pendukung yang sudah dikemukakan
pada sub-bagian sebelumnya, maka terdapat beberapa rumusan masalah yang dapat diklasifikasikan pada penelitian kali ini, yakni:
1. Bagaimana tingkat efisiensi bank umum syariah dari periode triwulan ke-I tahun 2011 hingga kuartal ke-IV tahun 2015 dengan
menggunakan metode SFA dan DEA?
2. Bagaimana tingkat produktivitas dan pertumbuhan bank umum syariah selama periode penelitian yang dihitung dengan Malmquist
Index-DEA? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil pengukuran dengan
metode SFA dan DEA dengan rasio BOPO?
D. Tujuan penelitian
Terkait dengan rumusan masalah yang telah diformulasikan, maka terdapat tujuan penelitian secara umum yang ingin dicapai, yakni:
1. Menganalisis tingkat efisiensi bank syariah berdasarkan variabel input dan output digunakan yang diolah dengan SFA dan DEA, pada
periode triwulan ke-I tahun 2011 hingga triwulan ke-IV tahun 2015. 2. Menganalisis
dan mengevaluasi
tingkat produktivitas
dan pertumbuhan bank umum syariah selama periode penelitian.
3. Menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil pengukuran dengan pendekatan parametrik dan non-parametrik
terhadap rasio Operational Earning Rasio OER BOPO.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis dalam bidang kajian efisiensi perbankan
syariah dengan tiga jenis metode pengukurannya, terutama dalam menjelaskan faktor inefisiensi dan pola perkembangan efisiensi tiap bank
syariah.
1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menjadi bukti empiris mengenai pengukuran
efisiensi dan pertumbuhan produktivitas bank umum syariah di Indonesia serta pengujian antara hasil pengukuran efisiensi
menggunakan pendekatan frontier dan pendekatan rasio, sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan serta memberikan
kontribusi dalam memperkaya penelitian tingkat efisiensi dan produktivitas perbankan syariah.
2. Manfaat Praktis Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan bukti empiris
tentang pengukuran tingkat efisiensi dan pertumbuhan produktivitas bank umum syariah sehingga manajemen bank dapat membuat
kebijakan yang tepat dalam rangka mengevaluasi perkembangan tingkat efisiensinya.
F. Studi Penelitian Terdahulu
Sebelumnya beberapa ahli telah melakukan penelitian untuk melakukan pengukuran efisiensi perbankan syariah dengan variasi waktu
dan metode yang beragam, yakni:
1. M. Kabir Hassan, meneliti tentang efisensi bank Islam dengan
sampel berjumlah 43 bank Islam di 21 negara. Analisis menggunakan pendekatan parametrik Cost dan Profit Efficiency dan non-
parametrik Data Enveploment Analysis dan Malmquist DEA, dengan
rentang data tahunan selama periode tahun 1995 hingga tahun 2001. Penelitian menggunakan tiga vektor input Labor, Fixed Capital, dan
Customer and Short-term Funding Funds dan tiga vektor output Total Loans, Other Earning Assets, dan Off-balance Sheet Items.
Pada penelitian tersebut terdapat temuan bahwa; 1 Efisiensi bank Islam sebesar 84 dengan pengukuran stochastic profit frontier, lebih
tinggi dibandingkan dengan pengukuran stochastic cost frontier yakni sebesar 74, yang artinya bank Islam lebih efisien dalam mengelola
profit dibandingkan dengan mengelola biaya cost. 2 Sumber utama inefisiensi bank Islam adalah alokatif efisiensi dari pada tehnikal
efisiensi. 3 Hasil pengukuran efisiensi memiliki korelasi yang tinggi dengan rasio performa bank; ROA dan ROE.
4
Persamaan dengan penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi, yaitu SFA dan DEA.
Selain itu persamaan lainnya adalah fokus penelitian yang tidak hanya pada pengukuran tingkat efisiensi melankan juga pada pengukuran
pertumbuhan produktivitas bank, serta dua variabel input yang digunakan labor dan customer and shor funding funds dan satu
variabel output yang digunakan yaitu total loans. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini selain objek dan periode penelian
adalah pengukuran tingkat efisiensi dengan SFA hanya dilakukan satu jenis efisiensi dengan fungsi biaya; tidak menggunakan fungsi profit.
4
M. Kabir Hassan, The X-Efficiency in Islamic Banks, Islamic Economic Studies, Vol.13 No.2, 2005, hal. 49-78