HASIL WAWANCARA PENGADILAN NEGERI TANGERANG
Nama Informan : Muhammad Irfan, S.H, M.Hum
HariTanggal : Rabu 24 Februari 2016
Waktu : 14.00 sd 14.45 WIB
Tempat : Ruang Hakim V
1. Bagaimana proses pengambilan keputusan oleh para Hakim
Pengadilan Negeri Tangerang dalam menghadapi sengketa hak asuh anak ketika terjadi perceraian?
Proses peradilan di Pengadilan Negeri Tangerang khususnya pada permasalahan sengketa hak asuh anak berjalan sebagaimana umumnya,
yaitu kasus diawali oleh pendaftaran perceraian yang disertai sengketa hak asuh anak, kemudian hakim mengadakan mediasi terlebih dahulu, namun
apabila tidak berhasil maka peradilan dilanjutkan dengan pembacaan tuntutan, replik duplik kemudian hakim memutuskan.
2. Apa yang menjadi pertimbangan para Hakim Pengadilan Negeri
Tangerang dalam menetapkan putusan No. 282Pdt.G2014PN.TNG yang menetapkan hak asuh anak kepada ayahnya?
Yang menjadi dasar petimbangan hakim Pengadilan Negeri Tangerang dalam kewenangan hak asuh anak yang diberikan kepada
ayahnya adalah hukum adat batak, dalam adat batak menganut sistem
patrinilear murni yang dimana mengikuti garis keturunan laki-laki. Kemudian melihat keterangan dari para saksi yang menerangkan bahwa
pihak ibu sering lalai dalam menjaga, merawat, mengasuh dan memeberikan pendidikan kepada anaknya dan pihak ibu bertingkah laku
tidak baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh juga dalam masa pertumbuhan si anak.
3. Apa landasan hukum yang digunakan hakim PN Tangerang dalam
melimpahkan hak asuh anak kepada bapak dalam perkara No. 282Pdt.G2014PN.TNG?
Para hakim menjadikan hukum adat batak sebagai dasar hukum dalam pengambilan putusan, dikarenakan hukum adat merupakan salah
satu sumber hukum di Indonesia yang masih berlaku sampai sekaranng.
4. Dalam suatu kasus sengketa hak asuh anak ini, butuh waktu berapa
lama? Dan perlu berapa kali sidang?
Sebagaimana dijelaskan dalam Perma No. 1 tahun 2016 bahwa setiap gugatan perdata harus diutamakan dahulu dengan perdamaian yang
di prakarsai oleh mediator, majelis menawarkan pihak mediator dari keluarga atau yang lain, namun apabila tidak ada maka hakim berhak
menjadi mediator. Perkara perceraian dan hak asuh anak biasanya tidak terlalu lama, setelah menerangkan keterangan beberapa orang saksi dan
meninjau alat bukti maka hakim menetapkan putusannya. Biasanya cukup dengan 2 sampai 3 kali sidang.