8. Mengapa Hakim menggunakan hukum adat sebagai salah satu
sumber hukum
dalam menetapkan
perkara No.
282Pdt.G2014PN.TNG?
Karena hukum adat merupakan salah satu sumber hukum yang berlaku di Indonesia, selain dintaranya yurisprudensi, Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Perda, dll
9. Dalam seluruh peraturan baik dalam ketentuan per-Undang-
Undangan ataupun ketentuan hukum Islam menetapkan bahwa hak asuh anak apabila terjadi perceraian adalah hak ibunya, bagaimana
dalam hukum adat batak?.
Pada dasarnya perceraian merupakan hal yang tabu dalam adat batak yang menganut sistem patrilineal. Akan tetapi, apabila keutuhan
rumah tangga sudah tidak bisa dipertahankan maka perceraian dapat dilakukan, si istri dikembalikan kepada marga aslinya dan anak-anak hasil
pernikahan mengikuti marga dari ayahnya.
Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA
Responden :Anggota Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan 1.
Sudah berapa lama bapaibu menjabat sebagai hakim dan sudah berapa lama ditugaskan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan?
2. Bagaimana pengalaman bapakibu selama menjadi hakim, apakah pernah
mendapatkan perkara hadhanah yang diberikan kepada bapak? 3.
Bagaimana proses pengambilan keputusan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam masalah pemeliharaan anak hadhanah ketik aterjadi
perceraian? 4.
Dalam suatu kasus sengketa hak asuh anak ini, butuh waktu berapa lama? Dan perlu berapa kali sidang?
5. Menurut BapakIbu sebagai majelis hakim, dalam hal faktor-faktor apa
saja kasus hadhanah yang ghairu mumayyiz bisa dilimpahkan dan ditetapkan hak pemeliharaan dan pengasuhannya kepada bapak?
6. Dalam masalah hadhanah, yang paling penting adalah kemaslahatan bagi
si anak, bagaimana mewujudkan hal tersebut ketika orang tua bercerai khususnya dalam putusan No. 2558Pdt.G2013PA.Js?
7. Apakah putusan hadhanah dalam hal ini menguntungkan atau merugikan
bagi si anak? 8.
Mengapa Majlis Hakim menetapkan bahwa hak asuh anak jatuh kepada pihak bapak, padahal dalam konteks literature fiqh dan KHI, apabila ibu