Analisis Kebutuhan KERANGKA PEMIKIRAN

49 programming dapat menangani masalah alokasi optimal atau kombinasi optimum dari beberapa masalah yang bertolak belakang. Dengan demikian, keputusan yang diambil merupakan hasil yang memuaskan dari berbagai alternatif yang ditawarkan. Metode AHP merupakan suatu analisis yang dapat dipakai dalam pengambilan keputusan untuk memahami kondisi suatu sistem dan membantu melakukan prediksi dalam pengambilan keputusan, yang pada penelitian ini digunakan sebagai pemberi bobot prioritas peluang keterpilihan dari metode-metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dipertimbangkan. Kedua metode tersebut digunakan untuk merumuskan fungsi-fungsi optimasi yang akan dihitung sehingga dapat menghasilkan nilai-nilai optimal untuk menentukan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang direkomendasikan untuk diterapkan. Diagram alir kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. B. PENDEKATAN SISTEM Pendekatan sistem adalah suatu cara untuk memecahkan masalah yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan. Identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan kemudian menghasilkan suatu operasi dari sistem. Operasi tersebut dianggap efektif dan efisien, dimana kemungkinan akan dilakukannya pendefinisan kembali dari penentuan suatu gugus kebutuhan yang dapat diterima Eriyatno, 1998. Metode penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem disajikan pada Gambar 3.2.

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisis kebutuhan selalu menyangkut pada interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Pada tahap analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen-komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain serta berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada Marimin, 2004. Analisis kebutuhan menunjukkan hal-hal utama yang diharapkan aktor-aktor atau pelaku sistem stakeholders yang berperan dan berpengaruh di dalam sistem. Menurut Mailinton 2007, dalam sistem penanganan limbah PKS, stakeholders yang 50 terkait di dalamnya yaitu pemerintah, pihak perkebunan dan industri kelapa sawit atau PKS, balai penelitian dan pengembangan litbang serta perguruan tinggi serta masyarakat dan lembaga swadaya. Hasil analisis kebutuhan dalam sistem penanganan limbah PKS disajikan pada Tabel 3.1. Gambar 3.1 Diagram alir kerangka pemikiran penelitian Analisis faktor-faktor yang berpengaruh Penentuan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS untuk diterapkan Pemodelan SPK optimalisasi pemanfaatan limbah PKS Pengembangan persamaan optimasi dengan metode matematika Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan SPK sebagai alat bantu Sistem Penunjang Keputusan Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit Perkembangan industri kelapa sawit Perkembangan Iptek Metode pengolahan pemanfaatan limbah PKS Lahan perkebunan kelapa sawit meningkat Produksi TBS meningkat Kapasitas olah PKS meningkat Kuantitas limbah PKS meningkat Tujuan optimalisasi pemanfaatan limbah PKS : Biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang minimal Tingkat pencemaran limbah PKS yang minimal Keuntungan pemanfaatan limbah PKS yang maksimal 51 Gambar 3.2 Metodologi penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem Manestch dan Park 1977 dalam Rohman 2007

2. Formulasi Permasalahan