57 Hasil penelitian, jurnal dan literatur lainnya.
b. Obervasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai proses pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dilakukan.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pakar yang berkaitan dengan sistem pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS, pihak pemerintah dalam hal ini adalah Departemen
Pertanian dan pihak lembaga penelitian dalam hal ini adalah pihak Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Wawancara dilakukan dalam
penentuan prioritas tujuan dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS dengan menggunakan kuesioner serta memperoleh informasi lebih lengkap
mengenai metode
pengolahan dan
pemanfaatan limbah
PKS yang
direkomendasikan.
4. Pengolahan dan Analisis Data
Pada sistem yang dikembangkan, metode analisis data dilakukan dengan menggunakan metode AHP dan analisis biaya. Wawancara dengan pakar dilakukan
melalui pengisian kuesioner menggunakan metode AHP, kemudian hasil wawancara tersebut akan dianalisis menggunakan perangkat lunak Expert Choice. Hasil dari
analisis data kuesioner tersebut adalah bobot prioritas tujuan dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Bobot prioritas ini akan digunakan dalam
formulasi fungsi kendala sasaran dan fungsi tujuan pada tahapan pengembangan model optimasi dengan metode goal programming. Selain itu, hasil analisis AHP tersebut
juga akan diketahui metode pengolahan limbah yang dianggap lebih tepat oleh pakar untuk diterapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh, peranan
aktor-aktor yang terlibat dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS.
Analisis biaya dilakukan untuk mengetahui informasi dan nilai-nilai biaya yang berkaitan dengan investasi dan operasional yang dibutuhkan dalam penerapan
metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Metode analisis biaya yang digunakan adalah metode heuristik. Metode ini akan menentukan nilai biaya tetap,
biaya tidak tetap, biaya operasional dan biaya pokok dari penerapan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Hasil analisis biaya ini selanjutnya akan
58 digunakan dalam formulasi persamaan kendala pada tahapan pengembangan model
optimasi dengan metode goal programming.
5. Pengembangan Model Optimasi
Goal programming merupakan salah satu program matematik dalam penelitian operasional yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang
berkenaan dengan keputusan kriteria jamak dan diantara sasarannya terdapat kondisi yang bertentangan. Unsur subyektifitas yang terlibat dalam teknik ini dinyatakan
dengan susunan prioritas dan pembobotan. Pada penelitian ini, metode goal programming digunakan sebagai teknik
optimasi untuk menganalisis dan menentukan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang akan diterapkan dengan kapasitas optimalnya. Pada akhirnya akan
diperoleh metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit yang tepat untuk diterapkan sehingga pihak perusahaan dapat mengoptimalkan
penggunaan anggaran biaya penanganan limbahnya, memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan limbah dan meminimumkan tingkat pencemaran
lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh limbah tersebut. Oleh karena pada penelitian ini, metode optimasi yang digunakan adalah
kombinasi antara metode goal programming dan AHP, maka model fungsi tujuan dan kendala yang digunakan adalah berdasarkan pada model optimasi yang
dirumuskan oleh Badri 2001 dan telah dijelaskan pada Bab II subbab penelitian terdahulu.
6. Pengembangan Sistem