Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS

94 kapasitas olah limbah cair PKS yang optimal sehingga tujuan penanganan limbah cair PKS dapat tercapai. Variabel keputusan tersebut disajikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Variabel keputusan dengan pendekatan ketersediaan sumberdaya untuk optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah cair PKS Metode pengolahan Variabel keputusan Simbol Kolam anaerobik jumlah limbah cair PKS tontahun untuk diolah dengan metode kolam anaerobik X 1 Tangki anaerobik jumlah limbah cair PKS tontahun untuk diolah dengan metode tangki anaerobik X 2 RANUT jumlah limbah cair PKS tontahun untuk diolah dengan metode RANUT X 3 b. Pendekatan AHP Variabel keputusan pada pendekatan AHP berfungsi untuk menentukan peluang keterpilihan metode pengolahan limbah cair PKS tertentu berdasarkan pada nilai bobot prioritas yang diperoleh dari pendapat para pakar. Variabel keputusan ini akan memiliki nilai yang bersifat binary, yaitu bernilai nol atau satu. Nilai nol berarti metode pengolahan limbah cair PKS yang bersangkutan tidak dipilih untuk diterapkan, sedangkan nilai satu berarti metode pengolahan limbah cair PKS yang bersangkutan dipilih untuk diterapkan. Pada Tabel 6.2 disajikan variabel keputusan yang digunakan dan keterangannya.

2. Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS

Pada penelitian ini, limbah padat PKS yang dimodelkan fungsi optimalisasi pemanfaatannya adalah tandan kosong kelapa sawit TKKS. Metode pengolahan TKKS yang dikaji adalah metode teknologi kompos, sedangkan metode pemanfaatan TKKS yang dikaji yaitu metode mulsa, aplikasi kompos TKKS di lahan perkebunan dan penjualan kompos TKKS kepada pihak lain. Semua metode pengolahan dan pemanfaatan TKKS tersebut dapat diterapkan secara bersamaan dengan alokasi kapasitas pengolahan dan pemanfaatan yang optimal. 95 Tabel 6.2 Variabel keputusan dengan pendekatan AHP untuk optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah cair PKS Metode pengolahan Variabel keputusan Simbol Kolam anaerobik keterpilihan metode kolam anaerobik untuk diterapkan Y 1 Tangki anaerobik keterpilihan metode tangki anaerobik untuk diterapkan Y 2 RANUT keterpilihan metode RANUT untuk diterapkan Y 3 a. Pendekatan ketersediaan sumberdaya Pada pendekatan ketersediaan sumberdaya, peubah keputusan yang digunakan dalam pengembangan model goal programming optimalisasi pemanfaatan TKKS adalah metode pengolahan TKKS yang direkomendasikan oleh Departemen Pertanian yang pemanfaatannya dapat dilakukan oleh pihak PKS, yaitu metode mulsa dan teknologi kompos. Nilai variabel keputusannya yaitu berupa nilai kapasitas olah TKKS yang optimal sehingga tujuan penanganan TKKS dapat tercapai. Variabel keputusan tersebut disajikan pada Tabel 6.3. Tabel 6.3 Variabel keputusan dengan pendekatan ketersediaan sumberdaya untuk optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan TKKS Metode pengolahan Variabel keputusan Simbol Mulsa Jumlah tandan kosong tontahun yang dimanfaatkan sebagai mulsa X 5 Teknologi kompos Jumlah tandan kosong tontahun yang diolah dengan teknologi kompos X 6 b. Pendekatan AHP Variabel keputusan yang digunakan pada pendekatan AHP untuk optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan TKKS memiliki sifat yang sama dengan AHP untuk optimalisasi pemanfaatan limbah cair PKS, yaitu bernilai binary. Pada Tabel 6.4 disajikan peubah keputusan yang digunakan dan keterangannya. 96 Tabel 6.4 Variabel keputusan dengan pendekatan AHP untuk optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan TKKS Metode pengolahan Variabel keputusan Simbol Mulsa keterpilihan metode mulsa untuk diterapkan Y 5 Teknologi kompos keterpilihan metode teknologi kompos untuk diterapkan Y 6

B. IDENTIFIKASI FUNGSI TUJUAN