4 dari unit-unit satuan ukuran yang tidak homogen. Metode goal programming yang
digunakan akan dikombinasikan dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP. Metode AHP berfungsi sebagai pemberi nilai prioritas pencapaian terhadap
tujuan optimalisasi pemanfaatan limbah PKS yang dirumuskan pada penelitian ini.
B. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model Sistem Penunjang Keputusan optimalisasi pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit. Model yang
dikembangkan terdiri dari : 1.
Model penentuan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah cair dan limbah padat PKS yang akan diterapkan. Model ini menggunakan metode analisis goal
programming yang dikombinasikan dengan metode analytical hierarchy process. 2.
Model analisis biaya untuk pengoperasian berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah cair dan limbah padat PKS. Model ini menggunakan metode
heuristik dalam tahapan analisis biaya. 3.
Informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit yang direkomendasikan oleh pihak-pihak yang berkecimpung pakar dalam
sistem penanganan limbah PKS.
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini mencakup pemodelan optimalisasi pemanfaatan limbah PKS yang kemudian dikembangkan dalam suatu model Sistem Penunjang Keputusan yang
terkomputerisasi. Sistem yang dikaji mencakup kriteria dan alternatif metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS, penentuan metode pengolahan dan
pemanfaatan limbah PKS yang tepat dengan kapasitas pemanfaatan yang optimal serta menghitung analisis biaya dari pengolahan dan pemanfaatan limbah tersebut.
Sistem ini diharapkan mampu memberikan alternatif keputusan untuk menunjang proses pemilihan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang lebih
bermanfaat, menguntungkan dan ramah lingkungan. Penelitian ini difokuskan pada metode pengolahan limbah PKS yang
pemanfaatan hasil olahan limbahnya dilakukan oleh pihak industri kelapa sawit dalam hal ini pihak pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, jenis limbah PKS yang
akan dikaji adalah limbah cair PKS dan tandan kosong kelapa sawit TKKS. Jenis
5 metode pengolahan dan pemanfaatan yang dikaji pada penelitian ini merupakan
rekomendasi dari pihak Ditjen PPHP Departemen Pertanian. Berikut rincian metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dikaji :
1. Limbah cair PKS
Metode pengolahan yang dikaji yaitu : a
metode kolam stabilisasi, informasinya diperoleh dari literatur yang dikeluarkan oleh Ditjen PPHP Deptan 2006 yang menyajikan bahasan
mengenai instalasi kolam stabilisasi pada PKS dengan kapasitas olah 30 ton TBSjam,
b metode tangki anaerobik-aerasi lanjut, informasinya diperoleh dari literatur
yang dikeluarkan oleh Ditjen PPHP Deptan 2006 yang menyajikan bahasan mengenai instalasi tangki anaerobik-aerasi lanjut pada PKS dengan kapasitas
olah 30 ton TBSjam, c
metode reaktor anaerobik unggun tetap RANUT, informasinya diperoleh dari literatur yang disusun oleh Buana, dkk 2000 yang menyajikan bahasan
mengenai analisis finansial penerapan metode RANUT pada PKS dengan kapasitas olah 30 ton TBSjam.
Metode pemanfaatan yang dikaji : a
pemanfaatan limbah cair terolah untuk irigasi dan pemupukan teknik aplikasi : flatbed, traktor tangki dan longbed, informasinya diperoleh dari PT. Condong,
Garut Putri, 2009 yang telah menerapkan teknik aplikasi lahan yang dikaji, b
pemanfaatan biogas sebagai sumber energi, informasinya diperoleh dari literatur yang dikeluarkan oleh Ditjen PPHP Deptan 2006,
c pemanfaatan limbah cair terolah sebagai penambah nutrisi kompos TKKS ,
informasinya diperoleh dari literatur yang disusun oleh Wulfert, dkk 2000. 2.
Tandan kosong kelapa sawit TKKS Metode pengolahan yang dikaji adalah metode teknologi kompos TKKS,
informasinya diperoleh dari PT. Surya Faster Growing 2004 yang telah menerapkan metode teknologi kompos TKKS.
Metode pemanfaatan yang dikaji :
6 a
pemanfaatan TKKS sebagai mulsa dan pemanfaatan kompos TKKS di lahan perkebunan, informasinya diperoleh dari literatur yang disusun oleh Pahan
2008 dan Taniwiryono 2009, b
penjualanpemasaran kompos TKKS, informasinya diperoleh dari literatur yang disusun oleh Buana, dkk 2000.
Informasi dan data mengenai penerapan berbagai metode sebagian diperoleh dari berbagai perusahaan kelapa sawit yang memiliki pabrik kelapa sawit dengan
kapasitas olah yang sama 30 ton TBSjam dan telah menerapkan salah satu metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dikaji. Sementara itu, informasi dan
data yang diperoleh dari studi literatur serta wawancara dilakukan karena sebagian metode penanganan limbah yang dikaji belum banyak diterapkan oleh pabrik kelapa
sawit sehingga sulit memperoleh data dan informasi penerapannya. Informasi dan data yang diperoleh akan digunakan pada tahapan verifikasi terhadap model yang
telah dikembangkan. Oleh karena data dan informasi diperoleh dari tahun penulisan yang berbeda, maka untuk penyetaraan nilai biaya digunakanlah nilai persentase
inflasi yang terjadi di Indonesia antara tahun 2001 – 2009 sebagai asumsi.
D. OUTPUT PENELITIAN