96 Tabel 6.4 Variabel keputusan dengan pendekatan AHP untuk optimalisasi
pengolahan dan pemanfaatan TKKS
Metode pengolahan
Variabel keputusan Simbol
Mulsa keterpilihan metode mulsa untuk diterapkan
Y
5
Teknologi kompos
keterpilihan metode teknologi kompos untuk diterapkan
Y
6
B. IDENTIFIKASI FUNGSI TUJUAN
1. Pendekatan Ketersediaan Sumberdaya
Pada awalnya, kegiatan pengolahan limbah PKS, khususnya limbah cair PKS, hanya bertujuan untuk dapat menghasilkan limbah cair terolah yang memenuhi baku
mutu limbah cair sehingga dapat dibuang ke lingkungan dengan pencemaran yang minimal. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya
penelitian terhadap penanganan limbah PKS, tujuan pengolahan limbah PKS pun semakin luas, yaitu pengolahan limbah PKS yang mampu menghasilkan limbah
terolah yang ramah lingkungan serta dapat menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan oleh pihak industri kelapa sawit ataupun pihak lain yang
membutuhkannya. Akan tetapi, banyaknya metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS
tersebut, tidak semua dapat diterapkan oleh pihak industri kelapa sawit. Pihak industri kelapa sawit tentunya akan mempertimbangkan untuk menerapkan metode
pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit tersebut berdasarkan kondisi sumber daya yang tersedia dan kebutuhan perusahaan sehingga sistem
pengolahan limbah PKS dapat diterapkan sesuai dengan prosedur yang dianjurkan dan dapat dilakukan pemanfaatan produk olahan limbah PKS secara optimal.
Pada penelitian ini, perumusan tujuan dari optimalisasi pemanfaatan limbah PKS diperoleh dari hasil proses analisis kebutuhan stakeholders sistem penanganan
limbah PKS seperti yang disajikan pada Tabel 3.1 sebagai salah satu tahapan pendekatan sistem yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit yaitu sebagai berikut :
97 Dapat diterapkannya teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang
ramah terhadap lingkungan yang berarti dapat meminimalkan dampak negatif pencemaran terhadap lingkungan. Hal ini dapat terwujud dengan menggunakan
kapasitas pengolahan limbah yang mampu mengolah semua limbah yang ada dan hasil pengolahannya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dapat meminimasi biaya penerapan teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Hal ini berarti bahwa biaya yang diperlukan untuk pengolahan dan
pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit disesuaikan dengan anggaran biaya yang telah disediakan oleh pihak perusahaan.
Dapat diterapkannya teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang mampu memberikan nilai tambah terhadap limbah sehingga dapat dijadikan
sebagai by product pada pabrik kelapa sawit. Hal ini berarti bahwa pengolahan limbah pabrik kelapa sawit diusahakan dapat menghasilkan produk atau limbah
terolah yang dapat dimanfaaatkan oleh pihak industri kelapa sawit itu sendiri sehingga pada akhirnya dapat diperoleh keuntungan dari pemanfaatan tersebut.
Berdasarkan perumusan tujuan tersebut, dapat dikatakan bahwa kuantitas limbah pabrik kelapa sawit yang semakin besar menuntut pihak manajemen untuk
harus memiliki metode dan kinerja penanganan limbah pabrik kelapa sawit yang optimal dengan menerapkan teknologi yang ramah terhadap lingkungan, biaya
penanganan limbah yang terjangkau dan mampu memberikan nilai tambah terhadap limbah sehingga dapat dimanfaatkan dan mendatangkan keuntungan.
2. Pendekatan AHP