VALIDASI MODEL PEMODELAN FUNGSI OPTIMASI PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

144  306 ton kompos TKKS nilai X 61 diaplikasikan di 50 hektar nilai L 61 lahan TBM 1  496,5 ton kompos TKKS nilai X 62 diaplikasikan di 50 hektar nilai L 62 lahan TBM 2  598,5 ton kompos TKKS nilai X 63 diaplikasikan di 50 hektar nilai L 63 lahan TM 4 Sebanyak 12.459,05 ton kompos TKKS nilai X 8 yang dihasilkan akan dijualdipasarkan. Dengan menerapkan keempat saran tersebut, maka pencapaian sasaran dari optimalisasi pemanfaatan TKKS yaitu sebagai berikut : 1 Sasaran pertama, yaitu minimasi biaya pengolahan dan pemanfaatan TKKS, tercapai karena biaya pengolahan dan pemanfaatan TKKS yang diperlukan sama dengan besarnya anggaran biaya yang disediakan perusahaan. Nilai variabel DN dapat diminimumkan hingga bernilai nol. 2 Sasaran kedua, yaitu pengolahan dan pemanfaatan seluruh TKKS tercapai, yaitu sebanyak 38.700 ton TKKS dapat terolahtermanfaatkan. Nilai variabel DO dan DP dapat diminimumkan menjadi bernilai nol. 3 Sasaran ketiga, yaitu nilai keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan TKKS dapat sama dengan atau melebihi nilai anggaran biaya yang disediakan tidak tercapai. Hal ini karena nilai variabel DQ masih lebih besar dari nol, yaitu bernilai Rp. 563.193.408. Nilai tersebut merupakan nilai besaran nilai biaya penanganan TKKS yang belum bisa ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh. Nilai keuntungan yang diperoleh belum bisa melebihi atau menyamai besarnya biaya yang digunakan untuk mengolah TKKS.

B. VALIDASI MODEL

Validasi berfungsi sebagai pembuktian bahwa aplikasi dari model terkomputerisasi, dalam penelitian ini adalah model paket program PW Optima 1.0, telah dapat merepresentasikan kondisi sebenarnya dari sistem penanganan limbah pabrik kelapa sawit seperti yang telah dibahas pada BAB IV. Pada tahapan validasi ini diharapkan tahapan operasional dari model program PW Optima 1.0 dapat menghasilkan keluaran yang konsisten dan memuaskan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari perancangan model tersebut. 145 Teknik validasi yang digunakan terhadap model program PW Optima 1.0 adalah teknik face validity. Menurut Sargent 2007, face validity merupakan teknik validasi yang dilakukan dengan menanyakan kepada pakar orang yang berkompeten mengenai ketepatan model dan perilaku model yang dirancang. Pakar yang melakukan validasi akan mengecek ketepatan konsep logika dari model yang dirancang serta hubungan yang tepat dan rasional antara input dan output yang digunakan pada model. Proses face validity dilakukan bersama dengan dua orang pakar, yaitu : 1. Dede Sulaeman, ST. M.Si Kasie Pengelolaan Lingkungan, Direktorat PHP, Ditjen PPHP, Departemen Pertanian. Pakar ini melakukan validasi terhadap rancangan model sistem penanganan limbah cair pabrik kelapa sawit. 2. Darmono Taniwiryono Peneliti limbah pabrik kelapa sawit sekaligus Kepala Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Pakar ini melakukan validasi terhadap rancangan model sistem penanganan tandan kosong kelapa sawit. Kedua pakar tersebut menilai bahwa model yang dikembangkan cukup dapat merepresentasikan faktor-faktor serta tahapan-tahapan yang dipertimbangkan dalam proses pemilihan metode pengolahan dan pemanfataan limbah cair PKS dan TKKS. Selain itu, model yang dikembangkan juga sesuai dengan informasi-informasi serta arahan yang mereka berikan kepada peneliti mengenai tahapan pengolahan dan pemanfaatan limbah cair PKS dan TKKS serta nilai-nilai manfaat yang dapat diperoleh dari kedua jenis limbah tersebut.

C. IMPLIKASI MANAJERIAL