145 Teknik validasi yang digunakan terhadap model program PW Optima 1.0
adalah teknik face validity. Menurut Sargent 2007, face validity merupakan teknik validasi yang dilakukan dengan menanyakan kepada pakar orang yang
berkompeten mengenai ketepatan model dan perilaku model yang dirancang. Pakar yang melakukan validasi akan mengecek ketepatan konsep logika dari model yang
dirancang serta hubungan yang tepat dan rasional antara input dan output yang digunakan pada model. Proses face validity dilakukan bersama dengan dua orang
pakar, yaitu : 1.
Dede Sulaeman, ST. M.Si Kasie Pengelolaan Lingkungan, Direktorat PHP, Ditjen PPHP, Departemen Pertanian. Pakar ini melakukan validasi terhadap
rancangan model sistem penanganan limbah cair pabrik kelapa sawit. 2.
Darmono Taniwiryono Peneliti limbah pabrik kelapa sawit sekaligus Kepala Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Pakar ini melakukan
validasi terhadap rancangan model sistem penanganan tandan kosong kelapa sawit.
Kedua pakar tersebut menilai bahwa model yang dikembangkan cukup dapat merepresentasikan faktor-faktor serta tahapan-tahapan yang dipertimbangkan dalam
proses pemilihan metode pengolahan dan pemanfataan limbah cair PKS dan TKKS. Selain itu, model yang dikembangkan juga sesuai dengan informasi-informasi serta
arahan yang mereka berikan kepada peneliti mengenai tahapan pengolahan dan pemanfaatan limbah cair PKS dan TKKS serta nilai-nilai manfaat yang dapat
diperoleh dari kedua jenis limbah tersebut.
C. IMPLIKASI MANAJERIAL
Agroindustri kelapa sawit di Indonesia terus mengalami perkembangan. Salah satu bukti perkembangan ini adalah luas lahan perkebunan kelapa sawit yang terus
mengalami peningkatan. Seiring dengan hal tersebut, jumlah pabrik kelapa sawit PKS pun semakin bertambah guna mengolah tandan buah segar yang kapasitasnya
semakin meningkat. Kapasitas pengolahan PKS yang semakin bertambah ini mengakibatkan kuantitas limbah PKS yang dihasilkan semakin meningkat.
Peningkatan kuantitas limbah ini tentu saja akan mendatangkan dampak negatif apabila tidak ditangani dengan baik.
146 Potensi pemanfaatan limbah PKS sangat besar. Limbah cair PKS yang telah
diolah di instalasi pengolahan air limbah IPAL dapat dimanfaatkan sebagai air irigasi dan penambah nutrisi tanah serta menghasilkan biogas yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Sementara limbah padat PKS dapat diolah dan menghasilkan produk-produk seperti kompos, papan partikel, pulp, arang aktif, dan
lain-lain. Selain itu, limbah padat PKS juga dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler limbah padat berupa serabut dan cangkang dan sebagai mulsa
pada lahan perkebunan limbah padat berupa tandan kosong. Para peneliti telah banyak merekomendasikan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah
PKS. Apalagi didukung dengan semakin meningkatnya kuantitas limbah PKS, maka prospek pengembangan usaha atau industri berbahan baku limbah PKS akan semakin
besar. Hal ini tentu saja akan mengurangi tingkat pencemaran limbah terhadap lingkungan karena limbah PKS yang dihasilkan dapat diolah dan dimanfaatkan
sehingga mampu mendatangkan keuntungan finansial. Metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang ada saat ini cukup
banyak dan beragam. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua metode yang tersedia dapat dipilih dan diterapkan oleh pihak industri kelapa sawit. Hal ini dikarenakan
adanya faktor keterbatasan sumberdaya untuk penerapan metode pengolahan dan pemafaatan limbah PKS. Selain itu, prioritas kebutuhan pihak industri kelapa sawit
terhadap strategi penanganan limbah PKS yang diterapkan juga dapat berpengaruh dalam pemilihan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Selain dapat
mengolah limbah PKS guna meminimalkan tingkat potensi pencemaran, metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang ada saat ini juga dapat memberikan
keuntungan finansial bagi pihak industri kelapa sawit sendiri. Hal ini membuat pihak industri kelapa sawit perlu mempertimbangkan berbagai faktor agar metode
pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang diterapkan sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki.
Sistem penunjang keputusan SPK optimalisasi pemanfaatan limbah PKS dikembangkan untuk membantu pihak industri kelapa sawit dalam memilih metode
pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang optimal. Selain itu, model SPK ini juga dapat digunakan oleh pihak peneliti limbah PKS sebagai bahan pertimbangan
dalam memperkirakan peluang diterapkannya metode-metode pengolahan dan
147 pemanfaatan limbah PKS yang mereka rekomendasikan. SPK ini dikembangkan
menjadi model SPK yang terkomputerisasi dan diberi nama PW Optima 1.0. Di dalam paket program PW Optima 1.0 terdapat beberapa model analisis, yaitu model
analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah cair dan tandan kosong kelapa sawit TKKS serta model optimalisasi pemanfaatan limbah cair dan TKKS.
Implikasi manajerial dari penerapan program PW Optima 1.0 bagi pihak industri kelapa sawit yaitu dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam
upaya optimalisasi pemanfaatan limbah PKS, khususnya dalam memilih metode penanganan limbah cair dan TKKS. Program PW Optima 1.0 menggunakan data-
data yang dapat diperbarui sesuai dengan kondisi yang ada pada saat program tersebut dipergunakan atau sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari penggunaan
program ini diharapkan dapat terpilihnya metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dapat diterapkan dengan penggunaan biaya pengolahan dan
pemanfaatan yang sesuai dengan yang disediakan oleh pihak perusahaan, tingkat pencemaran limbah PKS yang minimum dan diperoleh keuntungan maksimum dari
pemanfaatan limbah PKS yang telah diolah. Pengguna user dari paket program PW Optima 1.0 terdiri dari pengguna biasa
guest dan administrator. Pengguna biasa dapat mengakses keseluruhan informasi di dalam program, tetapi hanya dapat melakukan proses pemasukan data pada model
optimalisasi pemanfaatan limbah cair dan TKKS saja. Pihak yang berstatus sebagai pengguna biasa dapat berasal dari pihak di dalam industri kelapa sawit dan pihak di
luar industri kelapa sawit, terutama yang ingin mengetahui informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dikaji di dalam program.
Pengguna yang berstatus sebagai administrator adalah pihak manajemen industri kelapa sawit yang berperan dalam proses pelaksanaan penanganan limbah di PKS
milik industri kelapa sawit yang bersangkutan. Administrator sangat berperan dalam proses peremajaan data yang digunakan dalam program PW Optima 1.0, yaitu data-
data komponen biaya yang terdapat di dalam model analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah cair dan TKKS.
148
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN