148
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sistem penunjang keputusan optimalisasi pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit dikembangkan untuk membantu pihak industri kelapa sawit dalam melakukan
pemilihan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dapat diterapkan secara tepat dan optimal. Selain itu, sistem penunjang keputusan ini juga dapat
digunakan oleh pihak peneliti untuk mengkaji peluang diaplikasikannya metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang mereka kembangkan. Tujuan dari
optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yaitu agar dapat diterapkannya teknologi penanganan limbah yang ramah lingkungan, biaya
penanganan limbah yang terjangkau dan pemanfaatan hasil pengolahan limbah yang dapat mendatangkan keuntungan.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam proses pemilihan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yaitu biaya pengolahan dan pemanfaatan
limbah PKS yang dibutuhkan, kapasitas limbah PKS yang dihasilkan, kapasitas limbah PKS terolah dan produk olahan limbah PKS yang dapat dimanfaatkan oleh
pihak PKS, serta nilai keuntungan yang dapat diperoleh pihak PKS dari pemanfaatan tersebut. Selain itu, perlu dipertimbangkan tingkat ketercapaian tujuan optimalisasi
pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS apabila diterapkan suatu metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS.
Model sistem penunjang keputusan yang telah dirancang kemudian dikembangkan menjadi model terkomputerisasi yang diberi nama PW Optima 1.0.
Model sistem penunjang keputusan ini terdiri dari beberapa submodel, yaitu submodel analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS dan submodel
optimalisasi pemanfaatan limbah PKS. Model analisis biaya merupakan model yang digunakan untuk menghitung biaya pokok dari metode pengolahan dan pemanfaatan
limbah cair PKS dan TKKS serta menghitung keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan hasil olahan limbah cair PKS dan TKKS. Model optimalisasi
pemanfaatan limbah cair PKS merupakan model yang digunakan untuk menentukan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah cair PKS yang direkomendasikan untuk
diterapkan beserta kapasitas pengolahan dan pemanfaatannya. Pada model ini, akan
149 dirumuskan fungsi optimasi untuk optimalisasi pemanfaatan limbah cair PKS, yang
terdiri dari fungsi kendala dan fungsi tujuan. Pemodelan fungsi optimasi dilakukan dengan menggunakan metode optimasi goal programming yang dikombinasikan
dengan metode analytical hierarchy process. Verifikasi terhadap model sistem penunjang keputusan untuk optimalisasi
pemanfaatan limbah PKS dilakukan dengan menguji tahapan input, proses dan output pada operasional model tersebut. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa model
PW Optima 1.0 telah melakukan tahapan input data dan proses analisis dengan benar sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan, yaitu rekomendasi metode
pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dapat diterapkan secara optimal. Validasi terhadap model PW Optima 1.0 dilakukan dengan teknik face validity
melalui pengujian oleh pakar. Hasil validasi menunjukkan bahwa konsep logika dari model PW Optima 1.0 sudah tepat serta hubungan antara input dan output pada
model sudah tepat dan rasional. Hasil verifikasi dan validasi tersebut juga menunjukkan bahwa aplikasi dari metode goal programming dan yang
dikombinasikan dengan metode AHP terbukti dapat dijadikan sebagai alat bantu pada proses pengambilan keputusan untuk mengoptimalkan alokasi sumberdaya
yang digunakan dalam usaha optimalisasi pemanfaatan limbah PKS.
B. SARAN