Pengembangan Sistem TATA LAKSANA

58 digunakan dalam formulasi persamaan kendala pada tahapan pengembangan model optimasi dengan metode goal programming.

5. Pengembangan Model Optimasi

Goal programming merupakan salah satu program matematik dalam penelitian operasional yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan keputusan kriteria jamak dan diantara sasarannya terdapat kondisi yang bertentangan. Unsur subyektifitas yang terlibat dalam teknik ini dinyatakan dengan susunan prioritas dan pembobotan. Pada penelitian ini, metode goal programming digunakan sebagai teknik optimasi untuk menganalisis dan menentukan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang akan diterapkan dengan kapasitas optimalnya. Pada akhirnya akan diperoleh metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit yang tepat untuk diterapkan sehingga pihak perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran biaya penanganan limbahnya, memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan limbah dan meminimumkan tingkat pencemaran lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh limbah tersebut. Oleh karena pada penelitian ini, metode optimasi yang digunakan adalah kombinasi antara metode goal programming dan AHP, maka model fungsi tujuan dan kendala yang digunakan adalah berdasarkan pada model optimasi yang dirumuskan oleh Badri 2001 dan telah dijelaskan pada Bab II subbab penelitian terdahulu.

6. Pengembangan Sistem

Sistem Penunjang Keputusan optimalisasi pemanfaatan limbah PKS yang dikembangkan terdiri dari sistem manajemen basis data dan sistem manajemen basis model yang dihubungkan dengan sistem pengolahan terpusat serta sistem manajemen basis dialog yang mempermudah komunikasi antara pengguna dengan komputer. Suatu Sistem Penunjang Keputusan terdiri dari data yang tersusun dalam : a. Sistem manajemen basis data Sistem manajemen basis data berfungsi untuk memuat data dan mengorganisasikannya sehingga akan mempermudah dalam pengambilan data. Pengembangan basis data dalam sistem membutuhkan beberapa data yang harus 59 tersedia, yaitu data hasil pengisian kuesioner yang menerapkan metode AHP, data profil kebun dan PKS, serta data biaya investasi dan operasional metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. b. Sistem manajemen basis model Sistem manajemen basis model adalah suatu sistem yang digunakan sebagai penunjang keputusan yang berisi formulasi matematis. Pengembangan sistem manajemen basis model berdasarkan data-data yang diperoleh dari manajemen basis data yang akan dikembangkan yaitu model analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS serta model optimalisasi pemanfaatan limbah cair dan tandan kosong kelapa sawit. c. Implementasi Koordinasi dilakukan pada tahap ini antara basis data dan basis model yang akan diimplementasikan dalam suatu program komputer. Pengembangan sistem ini menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7 dan pengembangan basis data menggunakan Microsoft Office 2003. d. Verifikasi Model yang dikembangkan dalam program komputer diuji dengan menggunakan data aktual untuk mengetahui bahwa model tersebut cukup layak untuk digunakan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. e. Validasi Validasi dilakukan untuk mengetahui dan memastikan ketepatan konsep logika dari model yang dirancang serta hubungan yang tepat dan rasional antara input dan output yang digunakan pada model. Teknik validasi yang digunakan adalah teknik face validity. 60

BAB IV. ANALISIS SITUASIONAL PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

A. GAMBARAN PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH

PABRIK KELAPA SAWIT Proses pengolahan tandan buah segar TBS di pabrik kelapa sawit PKS menghasilkan berbagai jenis limbah, yaitu limbah padat, cair dan gas. Limbah padat yang dihasilkan PKS terdiri dari serabut, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit. Limbah cair yang dihasilkan PKS terdiri dari air yang bercampur minyak dan lumpur, yang berasal dari air kondensat pada stasiun perebusan, air pencucian mesin dan peralatan pabrik serta limbah cair yang keluar dari stasiun pemurnian. Limbah gas yang dihasilkan berupa asap hasil pembakaran pada ketel uap dan pada proses perebusan TBS. Pada penelitian ini, jenis limbah yang dibahas adalah limbah cair PKS dan tandan kosong kelapa sawit TKKS. Berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS telah banyak dihasilkan dan layak dipertimbangkan untuk diterapkan. Metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dibahas merupakan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS dan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia yang direkomendasikan oleh pihak Ditjen PPHP Departemen Pertanian sebagai salah satu lembaga pemerintah yang mengawasi pelaksanaan penanganan limbah industri pertanian, salah satunya industripabrik kelapa sawit.

1. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

Secara umum, metode pengolahan dan pemanfaatan limbah cair yang banyak diterapkan oleh PKS di Indonesia adalah metode kolam stabilisasi. Metode kolam stabilisasi dinilai lebih murah dari segi biaya pemanfaatan dan proses pengolahan limbahnya yang tidak terlalu rumit. Namun di sisi lain, metode kolam stabilisasi dinilai tidak efisien karena membutuhkan lahan pengolahan yang sangat luas dan pengolahan limbah yang terlalu lama. Selain itu, metode kolam stabilisasi juga menghasilkan biogas yang terdiri dari gas karbondioksida dan metana yang terbuang ke udara bebas sehingga dapat menimbulkan efek rumah kaca dan berdampak pada