97 Dapat diterapkannya teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang
ramah terhadap lingkungan yang berarti dapat meminimalkan dampak negatif pencemaran terhadap lingkungan. Hal ini dapat terwujud dengan menggunakan
kapasitas pengolahan limbah yang mampu mengolah semua limbah yang ada dan hasil pengolahannya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dapat meminimasi biaya penerapan teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Hal ini berarti bahwa biaya yang diperlukan untuk pengolahan dan
pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit disesuaikan dengan anggaran biaya yang telah disediakan oleh pihak perusahaan.
Dapat diterapkannya teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang mampu memberikan nilai tambah terhadap limbah sehingga dapat dijadikan
sebagai by product pada pabrik kelapa sawit. Hal ini berarti bahwa pengolahan limbah pabrik kelapa sawit diusahakan dapat menghasilkan produk atau limbah
terolah yang dapat dimanfaaatkan oleh pihak industri kelapa sawit itu sendiri sehingga pada akhirnya dapat diperoleh keuntungan dari pemanfaatan tersebut.
Berdasarkan perumusan tujuan tersebut, dapat dikatakan bahwa kuantitas limbah pabrik kelapa sawit yang semakin besar menuntut pihak manajemen untuk
harus memiliki metode dan kinerja penanganan limbah pabrik kelapa sawit yang optimal dengan menerapkan teknologi yang ramah terhadap lingkungan, biaya
penanganan limbah yang terjangkau dan mampu memberikan nilai tambah terhadap limbah sehingga dapat dimanfaatkan dan mendatangkan keuntungan.
2. Pendekatan AHP
Penggunaan metode AHP dalam perumusan model fungsi optimasi bertujuan agar penerapan prioritas sasaran dengan cara pembobotan dapat dilakukan pada saat
proses penghitungan nilai optimasi. Dengan kata lain, penggunaan nilai bobot hasil analisis AHP dapat membuat kriteria dan alternatif yang menjadi prioritas yang lebih
tinggi akan memiliki peluang untuk terpilih diterapkan lebih besar daripada kriteria dan alternatif yang berada di prioritas yang lebih rendah.
Pada penelitian ini, yang menjadi kriteria adalah tujuansasaran dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS, yaitu meminimalkan biaya
pengolahan dan pemanfaatan, meminimalkan tingkat pencemaran lingkungan dan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan. Sedangkan yang
98 menjadi alternatif adalah masing-masing metode pengolahan limbah cair PKS dan
TKKS. Kemudian, kriteria dan alternatif tersebut disusun menjadi suatu struktur hierarki AHP optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS.
Struktur hierarki AHP optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dikembangkan terdiri lima elemen struktur hierarki pengolahan dan
pemanfaatan limbah PKS yang optimal, yaitu elemen goal, tujuan, aktor, faktor dan alternatif. Berikut penjelasan elemen-elemen tersebut :
a. Goal, merupakan elemen yang menjadi tujuansasaran utama yang ingin dicapai,
yaitu pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang optimal b.
Tujuan, disebut juga kriteria yang menunjukkan kriteria-kriteria dari tujuan utama yang ingin dicapai. Komponen tujuankriteria terdiri dari tujuansasaran usaha
optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang telah dijelaskan pada tahap identifikasi fungsi tujuan pendekatan sumberdaya, yaitu teknologi pengolahan
dan pemanfaatan yang ramah lingkungan, dengan biaya penerapan terjangkau dan dapat memberikan keuntungan.
c. Aktor, merupakan elemen yang terdiri dari para stakeholders atau pelaku dalam
sistem penanganan limbah PKS, yaitu industri kelapa sawit, balai penelitian dan pengembangan litbang serta perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat.
d. Faktor, merupakan elemen yang terdiri dari hal-hal yang akan dipertimbangkan,
khususnya oleh para pelaku sistem dalam menentukan alternatif metode yang akan diterapkan. Hal-hal yang dipertimbangkan meliputi :
Biaya pengolahan dan pemanfaatan Komponen biaya akan lebih diperhatikan oleh pihak industri kelapa sawit.
Biaya penerapan metode penanganan limbah PKS yang besarnya berbeda-beda akan disesuaikan dengan biaya penanganan yang dapat disediakan.
Proses pengolahan dan pemanfaatan Proses pengolahan dan pemanfaatan mempertimbangkan pada operasional dari
alternatif metode pengolahan limbah, yaitu lama waktu proses yang diperlukan, kemampuan sumber daya manusia yang diperlukan dan sulit
tidaknya proses tersebut untuk diterapkan. Keuntungan yang diperoleh
99 Komponen ini mempertimbangkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh
jika menerapkan alternatif metode pengolahan limbah PKS. Kebijakan pemerintah
Komponen kebijakan pemerintah mempertimbangkan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan daerah dalam mengatur proses pengolahan dan
pemanfaatan limbah PKS, terutama dalam hal penetapan baku mutu limbah cair PKS. Tiap alternatif metode pengolahan limbah PKS haruslah mampu
menghasilkan kualitas limbah terolah yang sesuai baku mutu yang telah ditetapkan dan tidak menghasilkan limbah dampak negatif lain selama proses
operasional pengolahan limbah. Peluang pasar
Pada struktur hierarki pengolahan dan pemanfaatan limbah padat PKS, terdapat komponen tambahan yang dipertimbangkan yaitu peluang pasar. Peluang pasar
perlu dipertimbangkan karena alternatif metode pengolahan limbah padat PKS dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki pangsa pasar masing-
masing. e.
Alternatif Elemen alternatif terdiri dari metode-metode pengolahan limbah PKS yang dapat
diterapkan. Untuk limbah cair PKS, metode pengolahan yang dapat diterapkan yaitu metode kolam stabilisasi, metode tangki anaerobik aerasi lanjut dan metode reaktor
anaerobik unggun tetap RANUT. Untuk limbah padat PKS, terdapat beberapa metode pengolahan yang dapat diterapkan, yaitu :
metode mulsa, dengan memanfaatkan TKKS sebagai mulsa di lahan perkebunan,
metode teknologi kompos, dengan mengolah TKKS menjadi kompos, menggunakan TKKS dan serabut sebagai bahan dasar pembuatan papan
partikel dan pulp, menggunakan cangkang sebagai bahan dasar pembuatan arang aktif,
memanfaatkan cangkang dan serabut sebagai bahan bakar boiler.
Untuk lebih jelasnya, struktur hierarki AHP optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS disajikan pada Gambar 6.1 untuk limbah cair PKS dan
100 Gambar 6.2 untuk limbah padat PKS. Stuktur hierarki AHP tersebut akan dijadikan
sebagai bahan dasar pembuatan kuesioner AHP yang dapat dilihat pada Lampiran 1. C.
FORMULASI PERSAMAAN KENDALA-KENDALA
Pada perumusan model optimasi dengan goal programming, terdapat dua jenis persamaan kendala yang diformulasikan, yaitu kendala sasaran dan kendala pembatas.
Kendala sasaran merupakan bentuk persamaan kendala yang pada perhitungannya diusahakan agar nilai ruas kirinya berupa persamaan kendala sama dengan nilai ruas
kanannya berupa nilai sasaran yang ingin dicapai. Kendala pembatas merupakan bentuk fungsi kendala yang menunjukkan nilai keterbatasan dari ketersediaan
sumberdaya yang digunakan pada fungsi kendala sasaran.
1. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit