Kompetitif Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

khususnya lele, yaitu seperti pelatihan-pelatihan keterampilan budidaya perikanan, pelayanan konsultasi perikanan, serta bantuan permodalan dengan bunga lunak. Kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, memperlihatkan konsistensi pemerintah dalam penarikan subsidi terhadap listrik dan bahan bakar minyak secara berkelanjutan. BBM merupakan sumber energi yang dipakai oleh sarana transportasi baik pemasok maupun ke konsumen. Masalah stabilitas keamanan di dalam negeri ini juga ikut mempengaruhi kinerja perusahaan, dengan tingkat keamanan yang baik akan membantu berjalannya kegiatan usaha.

6.1.4 Teknologi

Teknologi perikanan yang potensial untuk diterapkan adalah pengelolaan pakan pada budidaya ikan lele. Pengelolaan pakan tersebut meliputi penggunaan pakan pelet dengan komposisi atau kandungan nutrisi yang telah teruji secara baik serta pemberian pakan yang dikelola sedemikian rupa dengan teratur sehingga pemberiannya efektif. Begitu pula dengan pemberian makanan tambahan dan vitamin. Teknologi dibidang infrastruktur bangunan kolam yang dapat disesuaikan dengan biaya dan lokasi seperti kolam terpal, semi permanen dan permanen, serta saluran pemasukan air dan pembuangan air dikelola secara intensif. Padat penebaran benih dengan benih ukuran 3-5 cm dapat ditebar dengan kepadatan 250-300 ekorm 2 . Kesemua hal tersebut potensial untuk diterapkan di perusahaan CV. Jumbo Bintang Lestari

6.1.5 Kompetitif

a. Persaingan Antar Perusahaan Di Bogor ada beberapa kecamatan yang dikenal sebagai sentra produksi ikan lele seperti Kecamatan Parung, Mega Mendung dan Ciampea. Ketiga Kecamatan ini menyalurkan produksinya ke wilayah sendiri dan sekitar. Hal ini dikarenakan permintaan yang besar sedangkan jumlah produk yang kurang sehingga setiap pembudidaya yang membudidayakan ikan lele diambil sesuai dengan kualitas yang dihasilkan, semakin baik hasilnya semakin tinggi pula harga yang diberikan. b. Potensi Masuknya Pesaing Baru Modal yang dibutuhkan untuk masuk dalam usaha budidaya ikan lele ini cukup terjangkau yaitu minimal sekitar Rp 5.000.000,- dengan kapasitas produksi sekitar 200 kg - 1000 kg per tiga bulan, hal ini sangat memudahkan untuk masuknya pesaing baru dalam industri yang sama. Masuknya pesaing baru dalam industri ini tidak berpengaruh nyata karena adanya pasar yang luas dan terus berkembang. c. Potensi Pengembangan Produk Pengganti Komoditas substitusi untuk produk ikan lele ini bermacam-macam meliputi komoditas sektor peternakan seperti daging sapi, kambing, unggas, komoditas sektor pertanian seperti tahu, tempe serta dari sektor perikanan sendiri seperti perikanan laut yaitu tuna, cakalang, kerapu dan lain sebagainya sedangkan dari perikanan tawar sendiri seperti ikan bawal, nila, gurame. Semua produk tersebut memiliki pasarnya masing-masing. Produk ikan lele ini sendiri memiliki pasar yang cukup banyak seiring perkembangan industri rumah makan pecel lele dan produk olahan lele lainnya. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk adanya perubahan trend minat masyarakat ke produk pengganti lainnya yang lebih baik dan sesuai. d. Daya Tawar Pemasok CV. Jumbo Bintang Lestari biasa memasok bahan baku benih dari hasil produksi sendiri namun apabila memang kondisi pasokan benih dari hasil produksi sendiri kurang maka pasokan barang diambil dari kecamatan lain seperti kecamatan Parung dan Kecamatan Mega Mendung. Harga yang berlaku adalah harga pasar, harga yang berlaku pada saat itu yaitu harga sesuai dengan keadaan produk agribisnis yang berpengaruh pada cuaca dan iklim serta harga bahan baku. Bahan baku selanjutnya berupa pakan pelet yang diambil dari perusahaan yang menjalin kerjasama dengan CV. Jumbo Bintang Lestari, dari hasil kerjasama ini perusahaan memiliki merek dagang pakan sendiri dengan nama JBL singkatan dari Jumbo Bintang Lestari e. Daya Tawar Konsumen Para pembeli biasanya datang terlebih dahulu ke tempat budidaya untuk melihat perkembangan pertumbuhan ikan lele yang hendak dibeli. Para pembeli tersebut biasanya adalah distributor yang kembali menjual ikan lele tersebut ke daerah lain seperti JABODETABEK dan Lampung. kualitas produk menjadi unsur pilihan yang terpenting untuk dijadikan acuan, karena kesehatan ikan lele untuk perjalanan jauh ditentukan juga oleh kulitas produk. Demikian secara umum identifikasi faktor-faktor eksternal usaha ikan lele di CV. Jumbo Bintang Lestari dan memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi pembudidaya. Dari hasil identifikasi maka dapat dibedakan faktor yang termasuk menjadi peluang yang harus direbut oleh pembudidaya dan faktor ancaman yang sebaiknya diatasi oleh pembudidaya.

6.2 Analisis Lingkungan Internal