Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal

VII PERUMUSAN STRATEGI USAHA IKAN LELE CV. JUMBO BINTANG LESTARI

7.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal

Analisis lingkungan internal menghasilkan sepuluh kekuatan dan satu kelemahan yang masing-masing harus ditanggapi dengan baik agar dapat memanfaatkan peluang dalam mengatasi ancaman. Sejumlah kekuatan dan kelemahan tersebut merupakan hasil analisis lingkungan internal di CV. Jumbo Bintang Lestari yang terdiri dari analisis faktor sumber daya manusia, produksioperasi, pemasaran, dan keuangan. Faktor-faktor kekuatan di CV. Jumbo Bintang Lestari, antara lain seperti : 1 Proses produksi Proses produksi seperti pemilihan benih yang berkualitas, pemeliharaan berupa pemberian pakan teratur dan dengan dosis yang sesuai serta penanganan pengobatan secara tradisional yang efektif dan efisien. Begitu pula dengan proses pemanenan dilakukan sesuai permintaan, yaitu pagi atau sore. Hal ini dikarenakan suhu pada waktu pagi dan sore hari masih tergolong rendah sehingga ikan lele tersebut terhindar dari stres. Kegiatan tersebut membuat proses produksi budidaya berjalan dengan baik. 2 Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang tersedia di kolam-kolam budidaya ikan lele biasanya terdiri dari kolam-kolam budidaya, saung atau pondok, tempat penyimpanan pakan dan peralatan lain seperti jaring untuk panen, timba untuk wadah pemanenan ikan lele, seser atau sejenis jala untuk penyortiran ikan lele serta kelengkapan lainnya.dalam proses budidaya masih menggunakan kolam tanah. Luasan kolam pun bervariasi, untuk pemenuhan kebutuhan air pada saat musim kemarau telah menggunakan sumur bor untuk menjaga debit air di kolam-kolam 3 Kualitas produk yang dihasilkan Penampilan produk yang prima serta ukuran yang seragam merupakan indikator kualitas produk ikan lele. Perusahaan memiliki perhatian yang lebih terhadap ikan lele, hal ini dikarenakan ikan lele lebih tahan terhadap penyakit dan perubahan cuaca yang ekstrim, sehingga dalam perawatannya ikan lele ini diberi makan secara teratur dengan dosis yang disesuaikan dengan pertumbuhannya yaitu pemberian pakan berupa pelet diberikan 2 kali sehari yaitu pagi sekitar jam 07.00 WIB dan sore sekitar jam 15.00 WIB. Penggunaan pakan pelet ini sering juga diselingi dengan pakan tambahan berupa sosis yang telah kadaluarsa, dedaunan serta vitamin sehingga pertumbuhan ikan lele menjadi seragam dan terhindar dari sifat kanibalisme. 4 Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produksi Perusahaan memproduksi ikan lele sesuai dengan permintaan pasar. Ini dikarenakan pasar memiliki kendali permintaan yang beragam sesuai dengan daerah yang meminta seperti dari daerah sekitar, JABODETABEK maupun Lampung. Harga yang diberikan pada produk ikan lele ukuran 6-9 ekor kg adalah sekitar Rp 9.800.,00-Rp 11.800,00 kg, sedangkan untuk ukuran yang lebih kecil dapat dirundingkan untuk memastikan stamina ikan terhadap kondisi perjalanan baik jauh maupun dekat. 5 Kedekatan lokasi usaha dengan input produksi Lokasi CV. Jumbo Bintang Lestari relatif diuntungkan dengan dekat ke sumber input produksinya yaitu para petani setempat yang dijadikan mitra perusahaan. Ditinjau dari segi sarana transportasi, perusahaan sangat strategis untuk pemasaran karena letaknya berdekatan dengan ibukota dan mudah untuk akses ke seluruh JABODETABEK. Perusahaan memiliki jalur jalan lintas provinsi sehingga untuk akses pengiriman produk ke Jakarta maupun ke luar Jawa sangatlah membantu. 6 Intensitas promosi Perusahaan ikut melakukan promosi ke konsumen. hal ini dikarenakan perusahaan menganggap promosi merupakan hal yang penting dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang terjadi pada usaha lele ini. Promosi dilakukan menggunakan teknologi internet sehingga tidak membutuhkan anggaran biaya dalam proses promosi selain juga perusahaan yang sering didatangi oleh televisi swasta nasional untuk dilakukan peliputan bagaimana usaha lele dilakukan di perusahaan dan hal tersebut menjadi suatu ajang promosi gratis. 7 Kecukupan modal jangka panjang Perusahaan membangun usaha budidaya ikan lele dengan menggunakan modal sendiri. Modal sendiri yang ada untuk usaha berjumlah tidak terlalu besar, namun hal ini dapat ditutupi dengan adanya kebijakan dari lembaga- lembaga keuangan yang akan memberi pinjaman dengan kredit lunak, sehingga tingkat keamanan keuangan yang dibutuhkan perusahaan aman dalam menjalankan usaha. 8 Kemampuan usaha menghasilkan modal jangka panjang Perkembangan modal usaha terus berjalan sesuai dengan pertumbuhan usahanya. Keseluruhan modal usaha di dapat dari kemampuan usaha tersebut menghasilkan laba untuk keberlanjutan usaha seterusnya. Perkembangan usaha perikanan khususnya ikan lele terus mengalami peningkatan sehingga tingkat perputaran modal dan keuangan dan keterjaminan modal jangka panjang tidak mengalami kendala. 9 Ketrampilan karyawan Karyawan merupakan orang-orang yang bekerja dan sering juga disebut sumberdaya manusia. Karyawan mencakup kontribusi orang-orang baik secara fisik maupun mental ketika mereka melakukan produksi. CV. Jumbo Bintang Lestari memiliki 64 karyawan dengan berbagai kualifikasi untuk fungsi dan bagian yang berbeda. Mayoritas karyawan yang bekerja adalah pria.. Perekrutan karyawan tidak memiliki klasifikasi berupa lulusan maupun tingkat pendidikan dan standarisasi khusus. Syarat yang dibutuhkan adalah kemauan untuk tekun, bertanggungjawab, serta kerja keras. Perekrutan karyawan terdiri dari proses wawancara dengan membawa ijazah terakhir yang dimiliki. Karyawan yang dimiliki CV. Jumbo Bintang Lestari secara keseluruhan adalah tamatan SMA sedangkan dibagian administrasi karyawannya berasal dari lulusan perguruan tinggi 10 Pemberian insentif untuk karyawan Pemberian bonus atau insentif bagi karyawan dilakukan perusahaan disesuaikan dengan tingkat keuntungan pada akhir siklus produksi, namun untuk pemenuhan kebutuhan karyawan, perusahaan memberikan beberapa fasilitas untuk menunjang produktifitas karyawan, diantaranya tempat tinggal, alat trasportasi dan uang makan sehari-hari karyawan selain gaji yang diberikan pada akhir bulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan perusahaan, diketahui faktor yang menjadi kelemahan budidaya ikan lele di CV. Jumbo Bintang Lestari, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, antara lain seperti : 1. Persediaan input produksi Ketersedian pakan buatan atau pellet menjadi penting dalam budidaya ikan terutama ikan lele. Ikan lele yang tergolong ikan rakus membutuhkan asupan pakan secara rutin pada waktu yang telah ditentukan. Harga pakan yang meningkat membuat ketersediaan menjadi sulit untuk dicapai. Hal ini terjadi dikarenakan bahan baku dalam pembuatan pakan di pabrik, dan pemenuhan bahan baku juga menjadi kendala bagi perusahaan, ketersediaan pakan tambahan seperti sosis yang kadaluarasa dan pakan lainnya. Selain dari itu, bahan baku benih yang diproduksi oleh perusahaan kurang mencukupi sehingga untuk pemenuhan kebutuhan benih dipasok dari petani-petani benih lele di sekitar perusahaan namun ini belum cukup untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan sehingga dibutuhkan ketersediaan benih dari luar daerah seperti indramayu dan sekitaran pantura. Kekuatan dan kelemahan tersebut dapat dilihat secara ringkas dalam Tabel 9. Tabel 9 . Hasil Analisis Lingkungan Internal Indikator Kekuatan Kelemahan Sumber Daya Manusia 1. Ketrampilan karyawan 2. Pemberian insentif karyawan ProduksiOperasi 1. Proses produksi 2. Sarana dan prasarana 1. Persediaan input produksi Pemasaran 1. Kualitas produk yang dihasilkan 2. Keterdekatan lokasi usaha dengan input produksi 3. Intensitas promosi 4. Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas produksi Keuangan 1. Kecukupan modal jangka panjang 2. Kemampuan usaha untuk menghasilkan modal Sumber : Data Primer

7.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal