Matriks Quantitative Strategic Planning QSP

1. Matriks Quantitative Strategic Planning QSP

Matriks QSP adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya David, 2004. Secara konsep QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing- masing faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal. Jumlah set alternatif strategi yang dimasukkan dalam QSPM bisa berapa saja, jumlah strategi-strategi dalam satu set juga bisa berapa saja, tetapi hanya strategi dalam set yang sama yang dapat dievaluasi satu sama lain. Langkah-langkah dalam pengembangan matriks QSP yaitu: 1. Membuat daftar peluangancaman eksternal dan kekuatankelemahan internal kunci di kolom kiri dalam QSPM. 2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan ekternal. Bobot ini identik dengan matriks EFE dan IFE. 3. Evaluasi matriks tahap dua pencocokan, dan identifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi-strategi ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam set yang independen jika memungkinkan. 4. Tentukan Nilai Daya Tarik Attractiveness Scores-AS yaitu angka yang mengidentifikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam set alternatif tertentu. Nilai daya tarik harus diberikan untuk masing-masing strategi untuk mengidentifikasikan daya tarik relatif dari satu strategi atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. jangkauan untuk nilai daya tarik adalah: 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik dan 4 = sangat menarik. 5. Hitung total nilai daya tarik Total Attractiveness Score-TAS yang didapat dari perkalian bobot dengan nilai daya tarik AS dalam masing-masing baris. Total nilai daya tarik mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi, dengan hanya mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci internal atau eksternal terdekat. 6. Hitung penjumlahan total nilai daya tarik STAS. Tambahkan total nilai daya tarik TAS dalam masing-masing kolom dari QSPM. Penjumlahan total nilai daya tarik STAS mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif. Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Tabel 8. Matriks QSP Quantitative Strategic Plannig Faktor-faktor Sukses Kritis Bobot Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS Faktor-faktor Kunci Internal 1. 2. ... Total Bobot 1,0 Faktor-faktor Kunci Eksternal 1. 2. ... Total Bobot 1,0 Jumlah Nilai TAS Sumber: David, 2004 V KEADAAN UMUM

5.1. Sejarah dan Perkembangan CV. Jumbo Bintang Lestari

Mulai tahun 1995, bapak Aken belajar memelihara lele baik dari melihat para pelaku usaha lele di sekitar rumahnya maupun ke beberapa petani di daerah lain. Usaha ini bermula dari hobi memelihara ikan di halaman rumah, yang awalnya hanya sebagai penyedia bibit ikan lele, mulai bergerak di bidang penyedian pakan untuk pembudidaya lele yang ada di sekitar Gunung Sindur. Selain membantu petani, pak Aken pun dapat menyalurkan bibit lele produksinya ke petan-petani pelanggan pakannya itu. Pada tahun 1998 bapak Aken mulai mengembangkan usahanya, dari semula hanya dalam bidang penyediaan bibit dan pakan untuk lele, juga mulai mengembangkan pembudidayaan lele dan memasarkan lele hasil budidayanya. Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, bapak Aken bekerjasama dengan petani-petani yang membeli bibit lele dan pakan darinya. Kerjasama yang dibangun sejak 2000 ini, mula-mula hanya diikuti oleh beberapa petani, kini sudah ada sekitar 40 petani yang bekerjasama dengan perusahaan CV. Jumbo Bintang Lestari. CV. Jumbo Bintang Lestari dikenal sebagai perusahaan terbesar penghasil ikan lele budidaya yang terdapat di Gunung Sindur dan sekitarnya.

5. 2. Visi Dan Misi

CV. Jumbo Bintang Lestari memiliki visi dan misi yang jelas yaitu dari hasil wawancara di ketahui visi dan misinya berupa menjadi pengusaha lele yang besar sehingga bisa memasok lele hingga keluar daerah, menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, mengajarkan masyarakat tentang budidaya ikan lele.

5. 3. Struktur Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu lembaga ataupun kelompok fungksional yang terdiri dari sekelompok orang yang mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi itu sendiri menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan