19 dapat digunakan untuk mengidentifikasi seberapa tinggi manajemen diri
akademik seseorang.
3. Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Diri Akademik
Beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen diri akademik menurut Dembo 2004: 93-165 yaitu:
a. Penyusunan Tujuan
Penyusunan tujuan memberikan manfaat dalam diri individu seperti membantu mencapai impian dan ambisi, serta mendirikan
harapan positif bagi prestasi. Siswa menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana secara bertanggung jawab untuk
tercapainya kehidupan. Menurut Zimmerman Martinez-Pon dalam Dembo 2004: 12 Ketika individu menetapkan dan berusaha untuk
mencapai tujuan pribadi, mereka lebih memperhatikan petunjuk, mengeluarkan usaha yang lebih besar, dan meningkatkan rasa
percaya diri mereka ketika mereka melihat diri mereka membuat kemajuan. Perencanaan tujuan penting sebagai dasar penentuan
langkah seseorang sehingga memperoleh tujuan yang diinginkan.
b. Meregulasi Emosi dan Usaha
Emosi akan mempengaruhi individu dalam melakukan kegiatan belajar. Salah satu cara meregulasi emosi yaitu melalui
self-talk.
Contoh
self-talk
yaitu melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan positif pada diri sendiri, membuat siswa berpikir tentang cara-cara
alternatif untuk mencapai tujuan serta strategi belajar yang tepat.
20
Self-talk
negatif dapat diubah dengan mengulang secara terus menerus pernyataan positif pada diri sendiri.
c. Pengaturan Waktu
Tujuan dari pengaturan waktu adalah untuk memastikan bahwa individu menyelesaikan semua tugas-tugas penting setiap harinya
Smith dalam Dembo 2004: 140 menyatakan: Mengontrol hidup berarti mengendalikan waktu, dan mengendalikan waktu berarti
mengendalikan peristiwa dalam kehidupan. Salah satu faktor penting dalam mengembangkan sistem manajemen waktu yang
efektif adalah memprioritaskan tugas.
d. Pengaturan Lingkungan Fisik dan Sosial
Lingkungan fisik dan sosial seseorang merupakan salah satu faktor untuk mencapai belajar yang efektif. Oleh karena itu, penting
untuk memahami sejauh mana faktor-faktor lingkungan dan sosial mempengaruhi belajar dan sejauh mana individu dapat membuat
perubahan yang diperlukan dalam lingkungan yang kondusif. Individu menentukan tindakan untuk beradaptasi dengan
lingkungan kemudian mengubah lingkungan sesuai dengan kebutuhan. Manajemen lingkungan sosial berkaitan dengan
kemampuan untuk menentukan kapan individu harus bekerja sendiri atau dengan orang lain, mencari bantuan dari instruktur, tutor, teman
sebaya, dan sumber-sumber non-sosial seperti buku referensi, buku
21 teks tambahan, atau Internet Zimmerman Risemberg dalam
Dembo, 2004: 166. Motivasi dan persepsi menjadi pembeda individu satu dengan
yang lain berkaitan dengan kemampuan dalam mengelola lingkungan fisik dan sosial. Ciri-ciri siswa yang kompeten yaitu
memiliki perasaan yang dapat mengendalikan keberhasilan akademis mereka, memiliki orientasi pembelajaran yang efektif dan lebih
mungkin untuk mencari bantuan tutor atau pihak lain untuk membantu kesuksesan akademiknya Newman Schwager, dalam
Dembo, 2004: 167. Terkait dengan manajemen diri akademik Ahmad Abdul Jawwad
memakai istilah manajemen diri belajar. Belajar merupakan bagian dalam proses kegiatan akademik. Beberapa faktor yang mempengaruhi
manajemen diri belajar menurut Ahmad Abdul Jawwad 2007: 25-36 yaitu sebagai berikut.
a. Penggunaan Waktu