23 2004: 93-165. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri
akademik menurut Dembo yaitu penyusunan tujuan, meregulasi emosi dan usaha, pengaturan waktu, dan pengaturan lingkungan fisik dan sosial.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri akademik yang diungkapkan oleh Dembo memiliki kemiripan dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi manajemen diri akademik Ahmad Abdul Jawwad yaitu penggunaan waktu, tingkat kondisi ekonomi, tingkat pendidikan,
kondisi sosial dan kondisi lingkungan.
B. Status Keatletan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta UNY
1. Pengertian Status Keatletan Mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta UNY
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mahasiswa adalah mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi Poerwadarmita, 2005:
375. Perguruan tinggi terdiri dari universitas dan sekolah tinggi. Sedangkan menurut Dwi Siswoyo, dkk 2007: 121 mahasiswa adalah
manusia yang tercipta untuk selalu berpikir dan saling melengkapi. Hal ini berarti mahasiswa menggunakan pikiran serta berinovasi sesuai
dengan bidang yang dimilikinya sehingga menjadi manusia yang utuh. Peneliti menyimpulkan definisi mahasiswa yaitu individu yang sedang
menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan istilah status keatletan mahasiswa UNY
untuk menjabarkan salah satu variabel penelitian. Status keatletan mahasiswa UNY terdiri dari mahasiswa atlet dan mahasiswa non-atlet.
Mahasiswa yang mengikuti pelatihan khusus bidang keolahragaan guna
24 mencapai prestasi disebut mahasiswa atlet. Mahasiswa atlet UNY dapat
mengikuti pelatihan di unit kegiatan mahasiswa, serta pelatihan keolahragaan melalui klub di luar universitas. Terdapat beberapa unit
kegiatan mahasiswa cabang keolahragaan seperti atletik, bulu tangkis, karate, basket, sepak bola, panahan, tenis meja, pencak silat, taekwondo,
tenis lapangan, judo, hoki, takraw, volly, softball, renang dan catur. Sedangkan
untuk istilah
mahasiswa non-atlet,
peneliti mendefinisikan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan khusus bidang
keolahragaan guna memperoleh prestasi serta tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan bidang keolahragaan. Mahasiswa
non-atlet fokus terhadap perkuliahan dan kegiatan lain yang namun kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan pelatihan bidang
keolahragaan khusus
untuk mengikuti
kejuaraan. Berdasarkan
pembahasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa atlet yaitu individu yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi serta
mengikuti pelatihan khusus bidang keolahragaan guna mencapai prestasi. Sedangkan mahasiswa non-atlet yaitu individu yang sedang menempuh
pendidikan di perguruan tinggi, tidak mengikuti pelatihan khusus bidang keolahragaan serta tidak mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang
berkaitan dengan bidang keolahragaan.
25
2. Karakteristik Atlet