16 penting, memonitor kemajuan belajar, diskusi dalam kelas, mencari
sumber di perpustakaan, membagi waktu antara waktu luang dengan belajar Dembo, 2004: 5. Individu yang kurang memiliki manajemen
diri akademik tidak memiliki kepercayaan pada kemampuan yang dimiliki, motivasi belajar yang rendah, tidak menyadari ketidakefektifan
cara belajar, gagal mempertahankan cara belajar yang efektif, dan tidak dapat memilih atau mennetukan cara belajar yang tepat Dembo, 2004: 8-
9. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa manajemen diri akademik merupakan strategi yang digunakan individu untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar. Komponen manajemen diri meliputi motivasi, metode belajar, penggunaan waktu, lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan kinerja.
Melalui manajemen diri akademik memungkinkan seorang mampu mengendalikan faktor-faktor untuk mencapai tujuan belajar.
2. Komponen Manajemen Diri Akademik
Dembo 2004: 10-17 menyatakan beberapa komponen manajemen diri akademik sebagai berikut:
a. Motivasi
Motivasi merupakan proses internal dalam diri individu yang membentuk energi dan menentukan tingkah laku. Proses internal
pada motivasi berupa tujuan, kepercayaan, persepsi, dan harapan. Faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu faktor personal,
17 sosiokultural, lingkungan kelas, dan faktor internal. Dembo, 2004:
55. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi lebih mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dibandingkan mahasiswa
yang memiliki motivasi yang rendah.
b. Metode Belajar
Metode belajar adalah cara yang digunakan siswa untuk memperoleh pengetahuan. Siswa yang menggunakan metode belajar
yang lebih tepat akan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan metode
belajar. Sumber belajar tidak hanya diperoleh dari guru tetapi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan
ensiklopedia.
c. Penggunaan Waktu
Penggunaan waktu merupakan bagian penting dalam manajemen diri akademik. Tujuan dari manajemen waktu adalah untuk
memastikan bahwa individu menyelesaikan semua tugas-tugas penting setiap harinya. Terdapat hubungan positif antara manajemen
waktu dengan pencapaian akademik. Siswa dengan keterampilan manajemen waktu yang baik cenderung memiliki nilai rata-rata yang
lebih tinggi daripada siswa dengan keterampilan manajemen waktu yang rendah.
18
d. Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial
Aspek penting lain dari manajemen diri adalah kemampuan peserta didik untuk membentuk struktur baru berkaitan dengan
lingkungan fisik dan sosial untuk memenuhi kebutuhan. Zimmerman Martinez-Pons dalam Dembo 2004:15 menemukan bahwa siswa
yang berprestasi tinggi lebih sering mencari bantuan orang lain dan membentuk lingkungan belajar yang efektif daripada siswa yang
berprestasi rendah. Misalnya, kegiatan tersebut yaitu memilih lokasi tempat untuk belajar yang tenang atau tidak mengganggu
konsentrasi.
e. Kinerja