Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

62 Membentuk struktur baru dengan adanya lingkungan sosial 43, 45, 47 14, 16, 18 6

e. Kinerja

Memeriksa keberhasilan belajar 49, 51, 53 8, 10, 12 6 Mengontrol kegiatan akademik 55, 57, 59 2, 4, 6 6 Total 30 30 60 Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa skala manajemen diri akademik berjumlah 60 item yang disajikan menggunakan pilihan jawaban instrumen summated rating scale likert scale dengan 4 alternatif jawaban yang disediakan setiap pernyataan memiliki alternatif jawaban “Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, Sangat Tidak Sesuai” yang tersedia dalam pilihan jawaban A, B, C dan D.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Setelah dilakukannya penyusunan instrumen selanjutnya peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen yang baik memiliki syarat valid dan reliabel Suharsimi Arikunto, 2013: 211:-221. 1. Uji Validitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 221 menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen. Suatu instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas tinggi. Semakin tinggi validitas item pada instrumen maka item tersebut semakin baik. Sebaliknya instrumen yang 63 kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Selain itu, menurut Sugiyono 2013: 173 instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mendapat data yang valid. Ketika sebuah instrumen dinyatakan valid maka dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Suharsimi Arikunto 2013: 212 mengemukakan terdapat dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Untuk validitas logis dibagi dua yaitu validitas isi dan konstruk. Validitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik pengujian validitas logis, karena instrumen penelitian disusun berdasarkan teori yang relevan dan dirancang dengan menggunakan kisi-kisi instrumen yang dikonsultasikan dengan pendapat ahli expert judgement . Dalam penelitian ini expert judgement oleh dosen pembimbing. Proses penilaian expert judgement terhadap pernyataan-pernyataan dalam kisi-kisi maupun konstrak teori manajemen diri akademik melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan memperbaiki beberapa saran terhadap kalimat-kalimat yang belum sesuai. Jenis validitas kedua yang bersifat empirik memerlukan data-data di lapangan dari hasil uji coba yang berwujud data kuantitatif. Menurut Burhan Nurgiyantoro, dkk 2002: 340 validitas sejalan mempertanyakan apakah karakteristik subjek penelitian dalam suatu bidang sesuai dengan karakteristiknya terhadap bidang lain yang sejenis. Validitas ini diukur 64 menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: √{ } = koefisien korelasi yang dicari N = banyaknya subjek X = nilai variabel 1 Y = nilai variabel 2 Jika koefisien korelasi r yang diperoleh ≥ koefisien di tabel nilai-nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikansi 5 atau 1, instrumen tes yang diuji cobakan tersebut dapat dinyatakan valid. Pengujian validitas instrumen ini dibantu dengan program SPSS versi 21.0 . Untuk mengetahui nilai validitas instrumen, peneliti menggunakan data terpakai artinya, data yang didapatkan saat penelitian berlangsung. Peneliti menggunakan uji coba terpakai dikarenakan jumlah populasi penelitian tidak memungkinkan digunakan untuk uji coba lapangan. Hal ini untuk menghindari sample penelitian mengisi instrumen penelitian lebih dari satu kali yang menghasilkan data tidak murni lagi karena telah terjadi carry over effect atau prectice effect Suharsimi Arikunto. 2005: 162. Print out hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini: 65 Tabel 6. Rangkuman Item Valid Skala Manajemen Diri Akademik Hasil Uji Coba Variabel Indikator Deskriptor Sebelum Uji Coba Setelah Uji Coba No item ∑ No item ∑ F UF F UF Manaje men diri akadem ik a. Motivasi Perencanaan Tujuan 1,3 60 3 1,3 60 3 Keyakinan 5 56, 58 3 5 56, 58 3 Persepsi 7, 9 54 3 7, 9 54 3 Harapan 11 50, 52 3 11 50, 52 3 b. Metode belajar Cara memperoleh pengetahuan 13, 15, 17, 19, 21, 23 38, 40, 42, 44, 46, 48 1 2 13, 15, 17, 19, 21, 23 40, 44, 46, 48 1 c. Penggunaa n waktu Pemanfaatan waktu untuk kegiatan belajar 25, 27, 29 32, 34, 36 6 25, 27, 29 32, 36 5 Memprioritas kan kegiatan 31, 33, 35 26, 28, 30 6 31, 35 26, 28, 30 5 d. Lingkunga n Fisik dan Sosial Membentuk struktur baru dengan adanya lingkungan fisik 37, 39, 41 20, 22, 24 6 37, 39, 41 20, 4 Membentuk struktur baru dengan adanya 43, 45, 47 14, 16, 18 6 43, 45, 47 14, 16, 18 6 66 lingkungan sosial

e. Kinerja

Memeriksa keberhasilan belajar 49, 51, 53 8, 10, 12 6 49, 51, 53 8, 10, 12 6 Mengontrol kegiatan akademik 55, 57, 59 2, 4, 6 6 55, 57, 59 2, 4, 5 Total 30 30 6 30 30 5 3 Berdasarkan tabel di atas setelah dilakukan uji coba dari 60 item skala regulasi diri diperoleh 53 item valid dan 7 item gugur. Skor validitas skala manajemen diri akademik bergerak dari angka 0,302 sampai dengan 0,628. Setelah itu dilakukan penghapusan item-item gugur. Penghapusan item gugur tidak mengurangi perwakilan aspek dalam kisi-kisi yang telah ditentukan sebelumnya, dengan kata lain setiap item atau butir pernyataan baik instrumen manajemen diri akademik telah mewakili setiap aspek yang telah dirumuskan dalam kisi-kisi. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Suharsimi Arikunto 2013: 221 berpendapat bahwa reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi keajegan dan reliabel item ketika digunakan untuk subyek dan waktu yang lain. Semakin tinggi nilai signifikansi reliabilitas maka 67 instrumen semakin reliabel. Burhan Nurgiyantoro, dkk 2002: 329-330 menjelaskan bahwa reliabilitas menunjukkan apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Terdapat tiga macam teknik untuk mengukur kadar reliabilitas instrumen, antara lain teknik stabilitas, konsistensi internal, dan equivalensi. Teknik equivalensi terbagi menjadi empat teknik yaitu belah dua, Kuder-Richardson 20 , Kuder-Richardson 21 , dan Alpha Cronbach . Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan reliabilitas Alpha Cronbach karena skor butirnya bukan 1 atau 0, tetapi berupa skala bertingkat ratting scale . Untuk mengetahui nilai reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan data terpakai artinya, data yang didapatkan saat penelitian berlangsung. Rumus Alpha Cronbach dalam Suharsimi Arikunto 2013: 239: Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σσ b 2 = jumlah varians butir σ 2 t = varians total Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows seri 21.0 Setelah dilakukan uji reliabilitas menggunakan SPSS versi 21 for Windows diperoleh koefisien Alpha Cronbach instrumen manajemen diri r 11 = k 1- Σσ b 2 k- 1 σ 2 t 68 akademik memiliki nilai koefisien 0,936. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas instrumen manajemen diri akademik sangat tinggi. Dengan demikian intrumen manajemen diri akademik dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan baik, sehingga layak digunakan sebagai instrumen.

H. Metode Analisis Data