Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

68 akademik memiliki nilai koefisien 0,936. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas instrumen manajemen diri akademik sangat tinggi. Dengan demikian intrumen manajemen diri akademik dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel dan baik, sehingga layak digunakan sebagai instrumen.

H. Metode Analisis Data

Setelah dilaksanakan pengambilan data maka dilakukan analisis data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berbentuk deskriptif berupa penjabaran prosentase dari setiap aspek manajemen diri akademik meliputi: nila-nilai empiris dan ideal untuk skor minimum, skor maksimum, rata-rata Mean, median med dan simpangan baku SD. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Sugiyono 2013: 209 statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Melalui statistik inferensial diharapkan mampu memberikan penyajian data yang mudah dimengerti. Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menyajikan data manajemen diri akademik. Penyajian data dimulai dari penentuan skor minimal, maksimal, rentang, dan mean yang selanjutnya akan digunakan 69 untuk menentukan kriteria kategorisasi data manajemen diri akademik. Adapun hasil penentuan skor minimal, maksimal, rentang, dan mean data manajemen diri akademik dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 7. Penentuan Skor Minimal, Maksimal, Rentang, dan Mean Data Manajemen Diri Akademik Manajemen Diri Akademik Minimal Maksimal Rentang Mean 53 212 159 132,5 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat skor minimal data manajemen diri akademik adalah 53, angka ini dicari dengan mengalikan skor terendah item dengan jumlah item lainnya sehingga diperoleh 1 53=53 Skor maksimal dicari dengan mengalikan skor tertinggi dengan jumlah itemnya sehingga diperoleh 4 53=212. Rentang diperoleh dari skor maksimal dikurangi skor minimal, sehingga diperoleh 159. Mean dicari dengan skor maksimal ditambah skor minimal dibagi dua, sehingga diperoleh mean sebesar 212+53 : 2=132,5. Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk menentukan kriteria kategorisasi data manajemen diri akademik. Adapun kriteria kategorisasi data manajemen diri akademik dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 8. Kriteria Kategorisasi Data Manajemen Diri Akademik Interval Kategori 173-212 Tinggi 133-172,75 Sedang 93-132,75 Kurang 53-92,75 Rendah Berdasarkan data di atas maka selanjutnya digunakan untuk menentukan kriteria kategorisasi data manajemen diri akademik. Selain itu dilakukan analisis kuantitatif dengan teknik statistik inferensial yaitu dengan 70 menggunakan uji-t. Oleh karena itu, perlu dipenuhi uji persyaratan analisisnya, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui data dalam penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk pengujian normalitas yaitu dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov K-S. Apabila dalam pengujian Kolmogrov-smirnov memiliki nilai lebih kecil dari taraf signifikan 5 atau dapat ditulis apabila p0,05, maka data tersebut berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 21 for Windows. b. Uji Homogenitas Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 363-364 uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel- sampel yang diambil dari populasi yang sama. Apabila ternyata tidak terdapat perbedaan variasi diantara kelompok sampel, ini mengandung arti bahwa kelompok-kelompok tersebut homogen. Uji ho mogenitas dihitung menggunakan “Uji Levene perhitungan statistik untuk uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan proram SPSS versi 21 for Windows. Apabila taraf signifikasi homogenitas lebih dari 5 maka menunjukan data bersifat identik 71 atau homogen. Perhitungan uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan program SPSS versi 21 for Windows. c. Uji Hipotesis Setelah dinyatakan berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipoteses dengan statistik “Uji-t” t-test menggunakan bantuan program SPSS versi 21 for Windows dengan menggunakan Uji-t yaitu independen Sample Test . Hal ini dikarenakan Uji-t digunakan ketika rata-rata hitung yang akan diuji perbedaannya hanya terdiri dari dua kelompok saja Burhan Nurgiyantoro, dkk. 2009: 200. Independen Sample Test dipilih karena sampel yang diambil dari dua populasi yang berbeda Burhan Nurgiyantoro, dkk., 2009: 181 Adapun rumus Uji-t one sample T-Test adalah sebagai berikut: Dengan keterangan sebagai berikut: X 1 : nilai rata-rata X 1 X 2 : nilai rata-rata X 2 N : subyek pada sampel SD : Standar deviasi X 1 SD : Standar deviasi X 2 Kriteria uji-t dapat dikatakan signifikan apabila diperoleh harga p0,05 serta pengujian hipotesis terima H jika t hitung t tabel 1- α dan t = √ 72 terima Ha jika t hitung t tabel 1- α. Perhitungan statistiknya dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21 for Windows. Selain menggunakan perhitungan t hitung dan t tabel pengujian hipotesa dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: Jika Sig. 2-tailed 0,05, maka H a ditolak dan H diterima Jika Sig. 2-tailed 0,05, maka H a diterima dan H ditolak H a = Ada perbedaan tingkat manajemen diri akademik mahasiswa atlet dan mahasiswa non-atlet H = Tidak Ada perbedaan tingkat manajemen diri akademik mahasiswa atlet dan mahasiswa non-atlet 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Negeri Yogyakarta yang terletak di Kampus Karang Malang Yogyakarta. Penelitian dipusatkan di kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan dan di lingkungan tempat mahasiswa melakukan aktivitas keatletan. Salah satu program studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan yaitu Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PJKR. Setiap program studi tentunya memiliki berbagai macam visi dan misi yang berkaitan dengan pencapaian hasil yang baik bagi mahasiswa maupun untuk institusi. Salah satu misi Program Studi PJKR yaitu mahasiswa diharapkan mempunyai kompetensi pedagogi dalam melakukan pembelajaran dengan memadukan penguasaan bidang ilmu keguruan, ilmu olahraga, dan ilmu pendidikan. Harapan tersebut dapat terwujud apabila didukung oleh staf pengajar yang kompeten, mahasiswa, dan fasilitas perkuliahan yang memadai. Terdapat dua kategori mahasiswa ditinjau dari status keatlean mahasiswa, yaitu mahasiswa atlet dan mahasiswa non-atlet. Selain menjalankan tanggung jawab sebagai atlet, mahasiswa atlet program studi PJKR tetap memiliki kewajiban yang harus dipenuhi sebagai mahasiswa di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Pemenuhan tanggung