37 komitmen baru mungkin terdapat perubahan, namun pola-pola ini
menjadi landasan yang akan menjadi pola hidup baru, tanggung jawab dan komitmen di kemudian hari.
g. Masa Dewasa Dini Merupakan Masa Ketergantungan
Sebagian dewasa dini masih agak tergantung bahkan sangat tergantung dengan orang lain dalam waktu yang berbeda-beda.
Ketergantungan dapat terjadi kepada orang tua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa. Sebagaian lain tidak menyukai
ketergantungan, walaupun mereka menyadari bahwa hal ini perlu agar mendapat pekerjaan yang diinginkan. Ada beberapa dewasa dini yang
menolak terhadap ketergantungan akibat pendidikan panjang menjadi terbiasa dengan ketergantungan ini sehingga meragukan kemampuan
diri sendiri untuk mandiri secara ekonomi.
h. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Perubahan Nilai
Terdapat beberapa penyebab perubahan nilai pada masa dewasa dini, diantaranya yaitu jika orang yang memasuki dewasa muda ingin
diterima oleh anggota-anggota kelompok orang dewasa, mereka harus menerima nilai-nilai kelompok tersebut. Kedua, orang yang memasuki
dewasa muda segera menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam keyakinan-keyakinan
dan perilaku seperti juga halnya dalam berpenampilan. Ketiga, dewasa muda yang menjadi orang tua tidak hanya cenderung mengubah nilai-
nilai mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak kawin atau tidak
38 punya anak, tetapi mereka juga bergeser kepada nilai-nilai yang lebih
konservatif dan lebih tradisional.
i. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara
Hidup Baru
Diantara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda terhadap gaya hidup baru, yang paling umum adalah
penyesuaian diri pada pola peran seks atas dasar persamaan derajat yang menggantikan pembedaan pola peran seks tradisional, serta pola-
pola baru bagi kehidupan keluarga, termasuk perceraian, keluarga berorangtua tunggal, dan berbagai pola baru di tempat pekerjaan
khusunya pada unit-unit kerja yang besar dan impersonal di bidang bisnis dan industri. Menyesuaikan diri pada suatu gaya hidup yang
baru memang selalu sulit, karena persiapan yang diterima sewaktu kanak-kanak dan remaja tidak berkaitan dengan gaya-gaya hidup yang
baru.
j. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Kreatif
Bentuk kreatifitas yang akan terlihat pada individu sesudah dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individu serta
kesempatan yang mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Minat pada kegiatan-
kegiatan yang kreatif sudah dimulai pada usia duapuluh tahunan namun puncak kreatifitas baru tercapai pada usia setengah baya. Hal
ini disebabkan karena kreatifitas pada awal masa dewasa sering terhalang perkembangannya dan tidak mendapat dukungan positif.
39 Oleh karena itu pada awal masa dewasa, orang muda itu tidak saja
harus menemukan dimana letak minat mereka tetapi mereka harus juga mengembangkan daya kreatifitas ini.
Selanjutnya menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 156 dewasa dini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Usia Reproduktif
reproductive age
. Reproduktivitas atau masa kesuburan sehingga siap menjadi ayah atau ibu dalam mengasuh atau
mendidik anak b.
Usia memantapkan letak kedudukan
setting down age.
Individu mantap dalam pola-pola hidup. Misalnya dalam dunia kerja,
perkawinan, dan memaninkan perannya sebagai orang tua. c.
Usia banyak masalah
problem age
. Persoalan yang pernah dialami pada masa lalu mungkin berlanjut, serta adanya problem baru yang
berhubungan dengan rumah tangga baru, hubungan sosial, keluarga, pekerjaan dan faktor kesempatan.
d. Usia tegang dalam emosi
emotional tension age.
Mengalami ketegangan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan
yang dihadapi. Misalnya, persoalan jabatan, karir, perkawinan, keuangan, hubungan sosial atau saudara, teman dan kenalan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada masa dewasa dini berbeda dari masa remaja. Banyak perubahan-perubahan
yang terjadi seperti perubahan cara hidup, perubahan nilai, serta tanggung jawab yang semakin besar pada individu menimbulkan
berbagai permasalahan seperti usia tegang, dan usia banyak masalah. Pada masa dewasa dini terdapat masa pengaturan yang mengembangkan
perilaku, sikap dan nilai-nilai. Salah satu yang dapat dikembangkan dewasa dini sebagai seorang mahasiswa yaitu mengatur dirinya mengenai
akademik. Bila dikaitan dengan hal itu seharusnya dewasa dini sebagai mahasiswa memiliki manajemen diri akademik yang baik. Selain itu
masa dewasa dini merupakan masa penyesuaian cara hidup baru, pada
40 mahasiswa terdapat kecenderungan lebih mandiri apabila dibandingkan
dengan masa sekolah menengah atas, sehingga mahasiswa juga dapat menyesuaikan dirinya berkaitan dengan tugas pokok sebagai mahasiswa.
Salah satunya mempunyai manajemen diri akademik yang baik.
3. Aspek-aspek Perkembangan Dewasa Dini