24
C. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda
Isjoni, 2009: 14. Sejalan dengan pendapat tersebut, pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto 2010: 37 adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Selanjutnya menurut Slavin yang diterjemahkan oleh Narulita Yusron 2005: 4 pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Menurut Johnson,
Johnson Holubec 2010: 4 pembelajaran kooperatif cooperative learning adalah proses belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok
kecil yang memungkinkan siswa untuk bekerja secara bersama-sama di dalamnya guna memaksimalkan pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran satu sama
lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah proses belajar mengajar dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat heterogen untuk mencapai tujuan
belajar. Anggota kelompok bisa terdiri dari empat sampai enam anak. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil
belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan
25
pengembangan keterampilan sosial Suprijono, 2009: 61. Selanjutnya menurut Ibrahim 2000: 102 Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa
ketrampilan kerjasama dan kolaborasi. Anak-anak akan melakukan komunikasi dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.
Menurut Suprijono, 2009: 58 model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan:
1. Memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta,
ketrampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama 2.
Pengetahuan, nilai, dan ketrampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai.
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa unsur yang harus diterapkan. Lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif menurut Roger dan
Johson dalam Suprijono 2009:58 yang harus diterapkan yaitu: 1.
Saling ketergantungan positif 2.
Tanggung jawab perseorangan 3.
Interaksi promotif 4.
Komunikasi antar anggota 5.
Pemrosesan kelompok. Sejalan dengan itu, Johnson, Johnson Holubec 2010: 8-10 menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif dapat berjalan dengan baik, jika guru dapat menyusun lima komponen esensial yaitu 1 interdependensi positif Positive
interdependence, 2 interaksi yang mendorong promotive interaction, 3 tanggung jawab individual individual accountability, 4 skil-skil interpersonal
26
dan kelompok kecil interpersonal and small group skils, 5 pemrosesan kelompok grup processing.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan secara efektif jika lima unsur dalam pembelajaran
kooperatif dapat dipenuhi. Lima unsur tersebut adalah saling ketergantungan positif, yanggung jawab individual, mendorong adanya interaksi, komunikasi
antar anggota dan pemrosesan kelompok.
2. Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif