31
D. Team Games Tournament TGT
1. Pengertian Teams games Tournament TGT
Menurut Isjoni 2009: 83 TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa-siswa dalam kelompok-kelompok belajar
yang beranggotakan 5-6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Anak belajar secara kelompok yang anggotanya
bersifat heterogen. Menurut Slavin yang diterjemahkan oleh Narulita Yusron 2005: 163
TGT adalah model pembelajaran dimana para siswa berlomba sebagai wakil dari tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara
seperti mereka. Pembelajaran diawali dengan anak bekerja sama menyelesaikan tugas dalam satu kelompok, kemudian salah satu anak mewakili kelompoknya
untuk berlomba dengan kelompok lain. Selanjutnya Trianto 2009: 83 menjelaskan TGT adalah model pembelajaran dimana siswa memainkan
permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa TGT adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa bekerja dalam satu kelompok kecil
yang heterogen kemudian salah satu anggota kelompok berlomba dengan wakil dari kelompok lain guna memperoleh poin untuk kelompok mereka.
32
2. Langkah-langkah Pembelajaran TGT
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki beberapa langkah yang harus diterapkan. Langkah-langkah pembelajaran TGT menurut Slavin yang
diterjemahkan oleh Narulita Yusron 2005: 166-167 adalah : a.
Presentasi kelas, yaitu mengenalkan materi pembelajaran secara klasikal b.
Tim, yaitu membagi siswa yang terdiri antara 4-5 anak yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda.
c. Game, siswa bekerja di dalam tim dan memastikan bahwa seluruh anggota
tim telah menguasai pelajaran. d.
Turnament, yaitu salah satu siswa mewakili kelompoknnya untuk bertanding dengan anggota kelompok lain dan memberikan kontribusi nilai terhadap
kelompok mereka. e.
Rekognisi tim, yaitu penghargaan terhadap tim yang dapat mencapai skor sesuai kriteria.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada lima langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran TGT yaitu presentasi guru secara
klasikal, pembagian kelompok, game atau belajar secara kelompok, turnamen antar kelompok dan penghargaan kepada kelompok yang menang.
Nur Asma 2006: 54 menjelaskan aturan penilaian dalam memberikan bonus poin yaitu, skor tertinggi memperoleh poin 20, skor tertinggi kedua
memperoleh bonus poin 17, skor tertinggi ketiga memperoleh poin 14 dan skor terendah memperoleh poin 10. Selanjutnya, menurut Slavin yang diterjemahkan
33
oleh Narulita Yusron, 2005: 175 dalam metode TGT diberikan tiga tingkatan penghargaan yang didasarkan pada skor rata-rata tim yaitu
a. Rata-rata 40 poin penghargaanyan sebagai tim terbaik
b. Rata-rata 45 poin penghargaannya sebagai tim sangat baik
c. Rata-rata poin 50 penghargaannya sebagai tim super.
Sejalan dengan Slavin, Trianto 2009: 87 menjelaskan ada tiga tingkatan penghargaan yang diberikan kepada tim sesuai rata-rata perolehan skor tim yaitu
a. Rata-rata 30-40 poin penghargaannya sebagai tim terbaik
b. Rata-rata 40-45 poin penghargaanyya sebagai tim sangat baik
c. Rata-rata 45 poin ke atas penghargaanya sebagai tim super.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga tingkatan penghargaan yang dapat diberikan kepada kelompok atau tim yaitu penghargaan
sebagai tim terbaik, tim sangat baik dan tim super.
3. Kelebihan dan Kekurangan TGT