50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Tindakan
Pengambilan data awal sebelum tindakan dilakukan pada hari Selasa 8 November 2016. Peneliti mengamati kegiatan kelompok yang dilakukan oleh
anak. Data yang diperoleh dari pra tindakan akan digunakan untuk mengukur kemampuan kerjasama anak kelompok B. Peneliti akan meningkatkan
kemampuan kerjasama anak melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam penelitian ini, pra tindakan dilakukan dengan teknik pengumpulan
data observasi, indikator yang dinilai ialah anak mau bergabung dengan kelompok, tanggung jawab anak dalam menyelesaikan tugas, anak mau tolong-
menolong, dan anak mau berbagi. Skor maksimal yang diberikan dari setiap indikator adalah 4 dan skor minimal adalah 1. Rekapitulasi hasil Pra Tindakan
dapat dilihat pada tabel. 2 berikut ini Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pra Tindakan Kemampuan Kerjasama Anak
Indikator Skor
4 BSB
3 BSH
2 MB
1 BB Bergabung Dengan
Kelompok Jumlah Anak
8 7
5 1
Persentase 38,09
33,33 23,80
4,76 Tanggung Jawab
Menyelesaikan Tugas Jumlah Anak
5 9
4 3
Persentase 23,80
42,85 19,04 14,28
Tolong-Menolong Jumlah Anak
6 8
4 3
Persentase 23,80
42,85 19,04 14,28
Mau Berbagi Jumlah Anak
7 5
6 3
Persentase 33,33
23,80 28,57 14,28
51
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil observasi Pra Tindakan menunjukkan bahwa indikator anak mau bergabung dengan kelompok
jumlah anak yang mendapatkan skor 4 atau dengan kriteria Berkembang Sangat Baik BSB ada 8 anak dengan persentase 38,09. Jumlah anak yang mendapat
skor 3 atau dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH ada 7 anak dengan persentase 33,33. Jumlah anak yang mendapat skor 2 dengan kriteria Mulai
Berkembang MB ada 5 anak dan jumlah anak yang mendapat skor 1 dengan kriteria Belum Berkembang BB sebanyak 1 anak dengan persentase 4,76. Hal
tersebut berarti hanya ada 8 anak yang mau bergabung dengan kelompok, melakukan interaksi dan komunikasi dengan teman satu kelompoknya dan secara
aktif mengutarakan pendapatnya. Selanjutnya untuk indikator tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
jumlah anak yang mendapatkan skor 4 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik BSB ada 5 anak dengan persentase 23,80. Anak yang mendapat skor 3 dengan
kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH ada 9 anak dengan persentase 42,85. Jumlah anak yang medapat skor 2 dengan kriteria Mulai Berkembang
MB sebanyak 4 anak dengan persentase 19,04. Jumlah anak yang mendapat skor 1 ada 3 anak dengan persentase 14,28. Hal tersebut menunjukkan bahwa
hanya ada 5 anak yang mampu bertanggung jawab meyelesaikan tugasnya dengan tuntas secara mandiri aktif dari awal sampai akhir kegiatan.
Pada indikator tolong-menolong jumlah anak yang mendapat skor 4 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik BSB ada 6 anak dengan persentase
52
28,57. Jumlah anak yang mendapat skor 3 dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH ada 8 anak dengan persentase 42,85. Jumlah anak yang
mendapat skor 2 dengan kriteri Mulai Berkembang MB ada 4 anak dengan persentase 19,04. Jumlah anak yang mendapat skor 1 dengan kriteria Belum
Berkembang BB ada 3 anak dengan persentase 14,28. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada 6 anak yang mampu menolong teman yang kesulitan tanpa
memilih milih dan tanpa diminta guru. Pada indikator anak mau berbagi jumlah anak yang mendapat skor 4
dengan krietria Berkembang Sangat Baik BSB ada 7 anak dengan persentase 33,33. Jumlah anak yang mendapat skor 3 dengan kriteria Berkembang Sesuai
Harapan BSH sebanyak 5 anak dengan persentase 23,80. Jumlah anak yang mendapat skor 2 dengan kriteria Mulai Berkembang MB ada 6 anak dengan
persentase 28,57. Jumlah anak yang mendapat skor 1 dengan kriteria Belum Berkembang BB ada 3 anak dengan persentase 14,28. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hanya ada 7 anak yang mau berbagi tugas dalam menyelesaikan kegiatan dan berbagi alat main dengan inisiatif sendiri.
Dari data yang telah diperoleh dengan menggunakan observasi menjelaskan bahwa kemampuan kerjasama anak sebagian besar masih
dikategorikan dalam kriteria Mulai Berkembang MB. Hal inilah yang menjadi landasan untuk melakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama
anak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
53
B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas