Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus II

66 2 Saat kegiatan game kelompok ditambah dengan menyusun huruf dari membentuk kata sesuai bentuk lego yang dibuat untuk memaksimalkan waktu agar kelompok yang sudah selesai tidak mengganggu kelompok yang lain. 3 Jumlah lego dan variasi lego ditambah. Jumlah lego yang sebelumnya ada 30 ditambah menjadi 50 pada setiap kelompok. Dan variasi lego ditambah satu yaitu lego yang ada rodanya. Guru menjelaskan lebih detail jika anak harus bekerja bersama dalam satu kelompok membuat satu karya, bukan setiap anak membuat sendiri-sendiri. Dengan adanya refleksi dan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, maka diharapkan melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak kelompok B TK PKK Combongan. Tema pembelajaran yang dilakukan pada siklus II adalah alat transportasi. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II terdiri dari 5 pertemuan yaitu hari Selasa tanggal 15 November 2016, hari Rabu tanggal 16 November 2016, hari Kamis tanggal 17 November 2016, hari Jumat tanggal 18 November 2016 dan hari Sabtu tanggal 19 November 2016.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

a. Perencanaan

Berdasarkan refleksi Siklus I perlu adanya perencanaan Siklus II karena penelitian Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Perbaikan untuk mengatasi kendala juga dilakukan agar kemampuan kerjasama anak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkat pada Siklus II. Untuk meningkatkan antusias anak, pada Siklus II kelompok anak 67 diubah sehingga berbeda dengan Siklus I, dan ada penambahan jumlah lego dan variasinya serta penambahan kegiatan yaitu penyusunan huruf untuk menambah waktu agar anak dapat bekerja dengan tim lebih lama dan tidak mengganggu kelompok yang belum selesai. Peneliti dan guru menyiapkan tema, sub tema, Rencana Program Pembelajaran Harian RPPH, lembar observasi, media pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk anak belajar. Siklus II direncanakan akan dilakukan selama lima kali pertemuan yaitu pada tanggal 15 sampai 19 November 2016.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1 Siklus II pertemuan I Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 November 2016. Tema yang digunakan adalah alat transportasi. Pada pertemuan ini yang alat transportasi yang dibahas adalah sepeda. Dalam pelaksanaan penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan kerjasama anak melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah membuat bentuk alat transportasi yaitu sepeda dengan lego dan menyusun huruf menjadi kata “sepeda”. Kegiatan diawali dengan apersepsi kegiatan secara klasikal yang dilakukan oleh guru. Guru melakukan tanya jawab dengan anak-anak tentang hal yang berkaitan dengan sepeda. Guru bertanya, “Siapa yang sudah bisa naik sepeda?”. Kemudian guru bertanya tentang ciri- ciri sepeda seperti, “Roda sepeda ada berapa?’ dan juga “Bagaimana sepeda bisa berjalan?”. Selain itu guru juga bertanya, “Kalau anak-anak naik sepeda di jalan besar atau dijalan kampung?”. 68 Guru juga berkata kepada anak-anak yang belum bisa mengendarai sepeda agar berlatih di rumah. Setelah tanya jawab tentang sepeda, kemudian guru membagi anak-anak kelas B ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda dengan kelompok pada siklus I. Guru memanggil anak satu persatu untuk mengambil kertas undian untuk kelompok dan meminta anak duduk sesuai kelompok yang didapat anak. Kegiatan inti dimulai dengan guru membagikan lego dan potongan kertas bertuliskan huruf kepada masing -masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat satu hasil karya dari lego yaitu sepeda dan menyusun huruf membentuk kata “sepeda”. Kelompok yang sudah selesai diminta untuk menjelaskan bagian-bagian sepeda pada lego yang telah dibuat dan diminta untuk menyebutkan huruf yang menyusun kata sepeda. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dan menyusun huruf dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I. Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan pengahrgaan dari peneliti dan guru pada pertemuan ke lima. 2 Siklus II Pertemuan II Siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 November 2016. Tema yang digunakan adalah alat Transportasi. Pada pertemuan ini yang dibahas adalah becak. Dalam pelaksanaan penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan kerjasama anak melalui model pembelajaran 69 kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah membuat bentuk alat transportasi yaitu becak dengan lego dan menyusun huruf menjadi kata “becak”. Kegiatan dimulai dengan apersepi tentang becak secara klasikal. Guru memperlihatkan sebuah video tentang becak kepada anak-anak. Setelah menonton video, guru melakukan tanya jawab dengan anak. Guru bertanya, “Tadi kita melihat salah kendaraan atau alat transportasi, namanya apa?”. Guru juga bertanya, “Siapa yang sudah pernah naik becak?”. Kemudian guru juga bertanya, “Roda becak ada berapa?”, dan dilanjutkan dengan pertanyaan teempat duduk tukang becak ada dimana. Setelah melakukan tanya jawab dengan anak guru membagi anak ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan yang telah dibagi saat siklus II pertemuan pertama pada hari selasa. Kegiatan inti atau game dimulai ketika anak-anak sudah duduk sesuai kelompoknya dan guru membagikan lego kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat satu hasil karya dari lego yaitu becak dan menyusun huruf memben tuk kata “becak”. Kelompok yang sudah selesai diminta untuk menjelaskan ciri-ciri becak pada lego yang telah dibuat dan diminta untuk menyebutkan huruf yang menyusun kata becak. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dan menyusun huruf dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I. Kelompok yang mendapatkan poin 70 terbanyak akan mendapatkan penghargaan dari peneliti dan guru pada pertemuan kelima. 3 Siklus II Pertemuan III Siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 November 2016. Tema yang digunakan untuk kegiatan adalah alat transportasi. Yang dibahas pada pertemuan ini adalah perahu. Dalam pelaksanaan penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan kerjasama anak melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah membuat bentuk alat transportasi yaitu perahu dengan lego dan menyusun huruf menjadi kata “perahu”. Kegiatan dimulai dengan apersepi tentang perahu secara klasikal. Guru memperlihatkan sebuah gambar tentang perahu kepada anak-anak. Guru bertanya, “Siapa yang tahu ini gambar apa?”. Kemudian guru menanyakan dimana biasanya anak- anak melihat perahu. Guru bertanya, “Perahu dapat berjalan dimana?”. Guru juga bertanya, “Siapa yang sudah pernah naik perahu?”. Kemudian guru juga bertanya, “Sopir perahu namanya apa?”, dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kapal laut. Setelah melakukan tanya jawab dengan anak guru membagi anak ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan yang telah dibagi saat siklus II pertemuan pertama pada hari selasa. Kegiatan inti atau game dimulai ketika anak-anak sudah duduk sesuai kelompoknya dan guru membagikan lego kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat satu hasil karya dari lego yaitu perahu dan menyusun huruf membentuk kata “perahu”. Kelompok yang sudah 71 selesai diminta untuk menjelaskan ciri-ciri perahu pada lego yang telah dibuat dan diminta untuk menyebutkan huruf yang menyusun kata perahu. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dan menyusun huruf dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I. Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan pengahrgaan dari peneliti dan guru pada pertemuan kelima. 4 Siklus II Pertemuan IV Siklus II pertemuan IV dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 November 2016. Tema yang digunakan untuk kegiatan adalah alat transportasi. Yang dibahas pada pertemuan ini adalah Pesawat. Dalam pelaksanaan penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan kerjasama anak melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah membuat bentuk alat transportasi yaitu pesawat dengan lego dan menyusun huruf menjadi kata “pesawat”. Kegiatan dimulai dengan apersepi tentang pesawat secara klasikal. Guru memperlihatkan sebuah gambar tentang pesawat kepada anak-anak. Guru bertanya, “Siapa yang tahu ini gambar apa?”. Guru bertanya, “Pesawat dapat berjalan dimana?”. Guru juga bertanya, “Siapa yang sudah pernah naik pesawat?”. Kemudian guru juga bertanya, “Sopir pesawat namanya apa?”, dan 72 dilanjutkan dengan bertanya, “Tempat berhenti pesawat namanya apa?”. Setelah melakukan tanya jawab dengan anak guru membagi anak ke dalam kelompok- kelompok sesuai dengan yang telah dibagi saat siklus II pertemuan pertama pada hari selasa. Kegiatan inti atau game dimulai ketika anak-anak sudah duduk sesuai kelompoknya dan guru membagikan lego kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat satu hasil karya dari lego yaitu pesawa t dan menyusun huruf membentuk kata “pesawat”. Kelompok yang sudah selesai diminta untuk menjelaskan ciri-ciri pesawat pada lego yang telah dibuat dan diminta untuk menyebutkan huruf yang menyusun kata pesawat. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dan menyusun huruf dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I. Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan pengahrgaan dari peneliti dan guru. 5 Siklus II Pertemuan V Siklus II pertemuan V dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19 November 2016. Tema yang digunakan untuk kegiatan adalah alat transportasi. Yang dibahas pada pertemuan ini adalah Kereta api. Dalam pelaksanaan penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan kerjasama anak melalui model 73 pembelajaran kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah membuat bentuk alat transportasi yaitu kereta api dengan lego dan menyusun huruf menjadi kata “kereta api”. Kegiatan dimulai dengan apersepi tentang kereta api secara klasikal. Guru memperlihatkan sebuah gambar tentang pesawat kepada anak-anak. Guru bertanya, “Siapa yang tahu ini gambar apa?”. Guru bertanya, “kereta api dapat berjalan dimana?”. Guru juga bertanya, “Siapa yang sudah pernah naik kereta api ?”. Kemudian guru juga bertanya, “Sopir kereta api namanya apa?”, dan dilanjutkan dengan be rtanya, “Tempat berhenti kereta api namanya apa?”. Setelah melakukan tanya jawab dengan anak guru membagi anak ke dalam kelompok- kelompok sesuai dengan yang telah dibagi saat siklus II pertemuan pertama pada hari selasa. Kegiatan inti atau game dimulai ketika anak-anak sudah duduk sesuai kelompoknya dan guru membagikan lego kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat satu hasil karya dari lego yaitu kereta api dan menyus un huruf membentuk kata “kereta api”. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dan menyusun huruf dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I. Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan pengahargaan dari peneliti dan guru. 74

c. Pengamatan