35
ada satu kekurangan yaitu dibutuhkan waktu yang relatif lama dalam pelaksanaannya.
E. Kajian Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang sudah dilakukan tentang kerjasama anak. Penelitian oleh Ria Adistyasari menyatakan bahwa ketrampilan sosial dan
kerjasama anak meningkat setelah mengikuti kegiatan bermain angin puyuh. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh M.Thamrin, Purwanti dan Nazayanti
menyatakan bahwa kemampuan kerjasama anak meningkat sangat baik melalui kegiatan bermain kelompok dengan balok. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu
kusuma dewi, Ketut Pudjawan dan I Gde Wawan Sudatha menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang menggunakan media kotak pos
geometri dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kerjasama anak
dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran kooperatif, dan tipe TGT dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Dalam penelitian ini diharapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
F. Kerangka Pikir
Perkembangan sosial merupakan perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat di mana anak
berada. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan kelompok baik dalam berkomunikasi dan berkerjasama. Kerjasama
merupakan salah satu kemampuan dalam aspek perkembangan sosial emosional.
36
Kemampuan kerjasama penting untuk diajarkan sejak dini karena kemampuan kerjasama sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kerjasama
anak akan berhubungan baik dengan teman-temanya karena dalam kerjasma anak akan belajar berinteraksi, tanggung jawab, saling menolong dan saling berbagi.
Pada usia 5-6 tahun atau usia TK anak sudah mampu melakukan bermain secara kooperatif untuk melakukan kerjasama. Dalam penelitian ini acuan yang
digunakan untuk anak mampu melakukan kerjasama adalah anak mau bergabung dengan teman, tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, saling menolong dan
mau berbagi. Kemampuan kerjasama di pengaruhi oleh lingkungan sosial anak. Sekolah
merupakan salah satu lingkungan yang dapat membantu anak mengembangkan kemampuan kerjasamanya. Proses pembelajaran di sekolah akan mempengaruhi
perkembangan kemampuan kerjasama anak. Pembelajaran yang lebih bersifat individual dapat mengakibatkan kemampuan kerjasama anak tidak berkembang.
Ada banyak cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan kerjasama anak. salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. TGT adalah model pembelajaran dimana anak memainkan permaianan
dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkingkan anak
untuk tidak terlalu bergantung dengan guru tetapi dapat saling membantu antar teman, melatih anak untuk bertanggung jawab dalam mengerjakan kegiatan,
melatih anak untuk berinteraksi dengan teman melalui ide-ide yang diungkapkan
37
anak atau melatih anak untuk saling berbagi ide atau gagasan dan meningkatkan kekompakan antar anggota kelompok serta keterlibatan siswa lebih optimal.
Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diyakini dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan kerjasama anak.
G. Hipotesis Tindakan