53
B. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi Pra Tindakan, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak kelompok B TK PKK Combongan.
Peneliti dan guru melakukan perencanaan untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak kelompok B menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan selama 5 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan dilakukan pada tanggal 9, 10, 11, 12 dan 14Nopember
2016. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru bersama-sama menentukan tema, sub tema dan kompetensi dasar yang akan digunakan untuk membuat Rancangan
Proses Pembelajaran Harian RPPH, menyiapkan media yang digunakan untuk kegiatan, menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk mengambil foto atau
video proses pelaksanaan tindakan, serta menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mencatat kemampuan kerjasama anak ketika dilakukan
tindakan pembelajaran dengan TGT.
b. Pelaksanaan Tindakan
1 Siklus I Pertemuan 1
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 9 November 2016 dengan tema binatang dan sub tema macam-macam binatang, pada hari rabu
binatang yang dibahas adalah ayam. Dalam pelaksanaan penelitian pada
54
kemampuan kerjasama melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah membuat bentuk binatang ayam dari lego.
Guru melakukan apersepsi tentang binatang ayam secara klasikal. Guru melakukan tanya jawab dengan anak-anak. Guru bertanya kapada anak-anak
“Siapa yang di rumah punya ayam?”. Guru juga bertanya “Ayam kakinya ada berapa?” dan “Suara ayam bagaimana?”. Kemudian guru bertanya, “Makanan
ayam itu apa?”. Guru juga menanyakan ayam dapat dimasak apa saja dan apa saja ciri-ciri yang dimiliki ayam serta beberapa pertanyaan lain yang dapat
merangsang pengetahuan anak tentang ayam. Sebelum kegiatan, guru kelas membagi anak kedalam 4 kelompok secara
acak dan heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari anak laki-laki dan perempuan dan kemamapuan anak juga berbeda. Setelah membagi anak dalam
kelompok, kegiatan inti dimulai. Kegiatan inti yang dilakukan adalah membuat bentuk ayam dari lego. Masing-masing kelompok diberikan lego dengan jumlah
dan variasi yang sama banyak. Setiap kelompok diminta membuat dua bentuk ayam dari lego. Kelompok yang selesai membuat bentuk ayam dari lego
kemudian diminta untuk mempresentasikan bentuk ayam yang sudah dibuat dengan menunjukkan mana bagian kaki, mulut, jengger, dan ekor. Ketika
pelaksanaan kegiatan dalam kelompok pengamatan dan pencatatan dilakukan oleh guru dan peneliti. Guru memberikan motivasi kepada anak untuk membuat ayam
satu kelompok dua karya saja bukan masing-masing anak membuat sendiri- sendiri, dan tidak saling berebut lego. Selain itu, dilakukan pendekatan pada
kelompok secara bergantian untuk memberikan motivasi dan pengarahan dalam
55
membuat bentuk ayam secara kelompok. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dalam
waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga
mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I.
2 Siklus I Pertemuan II
Siklus I pertemuan ke II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 November 2016 dengan tema binatang dan sub tema macam-macam binatang,
dan pada hari kamis binatang yang dikenalkan adalah katak. Dalam penelitian untuk meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui model pembelajaran
kooperatif tipe TGT menggunakan media lego untuk membuat bentuk binatang. Kegiatan apersepsi dilakukan secara klasikal. Guru melakukan tanya
jawab dengan anak – anak seperti “Siapa yang sudah pernah melihat katak?”.
Kemudian guru juga bertanya tentang ciri- ciri katak seperti “Katak punya berapa
kaki?” kemudian “Katak hidupnya dimana?”. “Cara jalan katak bagaimana?”. Guru juga bertanya suara katak bagaimana dan siapa yang dapat menirukannya.
Guru juga bertanya pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat merangsang pengetahuan anak tentang katak. Kemudian guru menjelaskan tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan. Kegiatan inti dimulai dengan guru meminta anak untuk duduk sesuai
kelompok yang sudah dibentuk pada siklus I pertemuan I. Setelah anak duduk
56
berkelompok kemudian guru membagikan lego kepada masing-masing kelompok dengan jumlah dan variasi yang sama. Anak-anak diminta untuk membuat bentuk
katak dari lego secara berkelompok dengan hasil karya setiap kelompok 2 bentuk katak dari lego. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan
kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok
tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada
saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I.
3 Siklus I pertemuan III
Siklus I pertemuan ke III dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 November 2016 dengan tema binatang dan sub tema macamnya dan yang dibahas
adalah ikan nila. Dalam pelaksanaan penelitian pada kemampuan kerjasama melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kegiatan yang dilakukan adalah
membuat bentuk binatang ikan nila dari lego. Sebelum kegiatan dimulai, guru melakukan apersepsi tentang binatang
ikan nila secara klasikal. Guru melakukan tanya jawab dengan anak-anak. Guru bertanya kapada anak-
anak “Siapa yang di rumah punya ikan?”. Guru juga bertanya “Ikan bernafas dengan apa?” dan “Ikan hidup dimana?”. Guru juga
menanyakan ikan dapat dimasak apa saja dan beberapa pertanyaan lain yang dapat merangsang pengetahuan anak tentang ikan.
Kegiatan inti dimulai dengan anak-anak diminta untuk bergabung dengan kelompok seperti pada pertemuan I dan pertemuan II. Setelah anak bergabung
57
dengan kelompoknya kemudian guru membagikan lego. Anak-anak diminta bekerja dalam kelompok untuk membuat bentuk ikan dengan hasil satu
kelompok dua bentuk ikan. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dalam waktu
yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat
nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I.
4 Siklus I Pertemuan IV
Siklus I pertemuan IV dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 November 2016. Pada pertemuan ke IV tema pembelajaran yang disampaikan masih sama
yaitu binatang tetapi dengan sub tema macam-macam binatang, dan pada hari sabtu binatang yang dibahas adalah kupu-kupu. Dalam pelaksanaan penelitian
pada kemampuan kerjasama anak, kegiatan pembelajarannya yaitu membuat bentuk kupu-kupu dari lego dengan jumlah dan variasi yang sama seperti
pertemuan sebelumnya. Sebelum kegiatan dimulai, guru melakukan apersepsi tentang kupu-kupu
secara klasikal. Guru melakukan tanya jawab dengan anak- anak tentang ciri-ciri kupu. Guru bertan
ya kepada anak, “Cara jalan kupu-kupu bagaimana?”. Guru juga bertanya, “Sayap kupu ada berapa dan warnanya apa saja ?”. Guru juga bertanya
kepada anak- anak, “Makanan kupu- kupu apa?”. Selain bertanya tentang ciri-ciri
kupu-kupu, guru juga menanyakan kepada anak-anak tentang proses terjadinya kupu-kupu.
58
Kegiatan inti dimulai dengan anak-anak diminta untuk bergabung dengan kelompok yang sama seperti pada pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III.
Setelah anak-anak duduk bersama kelompok masing -masing, guru memberikan lego kepada kelompok. Anak-anak diminta untuk membuat bentuk kupu-kupu
dari lego dengan ketentuan yang sama seperti pertemuan sebelumnya yaitu satu kelompok membuat dua karya. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian
diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba menyusun lego dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20,
kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17, kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan
dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau akhir dari siklus I.
5 Siklus I Pertemuan V
Siklus I pertemuan V dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 November 2016. Pada pertemuan ke V tema pembelajaran yang disampaikan masih sama
yaitu binatang tetapi dengan sub tema macam-macam binatang, dan pada hari sabtu binatang yang dibahas adalah Jerapah. Dalam pelaksanaan penelitian pada
kemampuan kerjasama anak, kegiatan pembelajarannya yaitu membuat bentuk jerapah dari lego dengan jumlah dan variasi yang sama seperti pertemuan
sebelumnya. Sebelum kegiatan dimulai, guru melakukan apersepsi tentang jerapah
secara klasikal. Guru melakukan tanya jawab dengan anak- anak tentang ciri-ciri jerapah. Guru bertanya kepada anak, “Cara jalan jerapah bagaimana?”. Guru juga
59
bertanya, “ciri yang membedakan jerpah dnegan hewan lain dan warnanya apa?”. Guru juga bertanya kepada anak-
anak, “Makanan jerapah apa?”. Kegiatan inti dimulai dengan anak-anak diminta untuk bergabung dengan
kelompok yang sama seperti pada pertemuan I, pertemuan II, pertemuan III dan pertemuan IV. Setelah anak-anak duduk bersama kelompok masing -masing,
guru memberikan lego kepada kelompok. Anak-anak diminta untuk membuat bentuk jerapah dari lego dengan ketentuan yang sama seperti pertemuan
sebelumnya yaitu satu kelompok membuat dua karya. Setelah anak bermain dalam kelompok kemudian diadakan kompetisi antar kelompok untuk lomba
menyusun lego dalam waktu yang paling singkat. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan poin 20, kelompok tercepat kedua mendapat nilai 17,
kelompok tercepat ketiga mendapat nilai 14 dan yang paling lambat mendapat poin 10. Poin yang didapat akan dijumlahkan pada saat pertemuan ke lima atau
akhir dari siklus I. Kelompok yang mendapatkan poin terbanyak akan mendapatkan pengahrgaan dari peneliti dan guru.
c. Pengamatan