Pengertian Kerjasama Syarat dan Tahapan Kerjasama

16 d. Pola bermain anak prasekolah sangat bervariasi fungsinya sesuai dengan kelas sosial dan gender, e. Perselisihan sering terjadi tetapi hanya sebentar, f. Telah menyadari jenis kelamin. Melalui pergaulan atau hubungan sosial baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa maupun dengan teman sebayanya anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial. Menurut Syamsu yusuf 2000: 124-125 bentuk-bentuk tingkah laku sosial adalah 1 pembangkangan negativisme, 2 agresi agression, 3 berselisihbertengkar quarreling, 4 menggoda teasing, 5 persaingan rivaly, 6 kerjasama cooperation, 7 tingkah laku berkuasa Ascendant behavior, 8 mementingkan diri sendiri selfishness dan 9 simpati sympaty. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial anak dapat optimal jika dalam menstimulasi memperhatikan ciri-ciri sosial pada masa kanak-kanak awal. Ada enam ciri pada masa awal kanak-kanak yaitu anak umumnya memiliki satu atau dua sahabat, kelompok bermain kecil dan belum terorganisasi, anak yang usianya lebih muda akan bersebelahan dengan anak yang lebih tua ketika bermain, pola bermain sangat bervariasi, perselisihan sering terjadi walau hanya sebentar dan menyadari perbedaan jenis kelamin.

B. Kemampuan Kerjasama

1. Pengertian Kerjasama

Nazayanti,dkk 2014: 2 menyatakan bahwa bekerjasama merupakan suatu proses melakukan sesuatu secara bersama-sama baik itu belajar maupun bermain 17 untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama dengan tujuan yang sama pula. Sejalan dengan itu, Yudha M. Saputra dan Rudyanto 2005: 39 kerjasama atau kooperatif adalah gejala saling mendekati untuk mengurus kepentingan bersama dan tujuan bersama. Menurut Hurlock 1978: 268 kerjasama merupakan kemampuan bekerja bersama menyelesaikan tugas bersama dengan orang lain. Dalam proses bekerjasama anak dilatih untuk dapat menekan kepribadian individual dan mengutamakan kepentingan kelompok. Selanjutnya, menurut Syamsu Yusuf 2000: 125 kerjasama yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok. Sikap mau bekerjasama artinya dapat diajak menyelesaikan sesuatu secara bersama dalam suatu kelompok. Reni Akbar Hawadi 2006: 2 menjelaskan bahwa kerjasama adalah membagi kegiatan dalam tugas-tugas kecil pada anggota kelompok. Dengan melakukan kerjasama maka pekerjaan akan menjadi lebih ringan, cepat selesai dan ada sikap saling membantu antar anggota kelompok. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kerjasama adalah sikap mau bekerja bersama kelompok dengan membagi tugas kepada anggota kelompok agar pekerjaan menjadi lebih ringan dalam mencapai tujuan yang sama. Setiap anak dilatih untuk mengesampingkan kepentingan individu dan mengedepankan kepentingan kelompok. 18

2. Syarat dan Tahapan Kerjasama

Kerjasama akan terjadi apabila dapat dipenuhi syarat-syaratnya. Berikut ini merupakan syarat-syarat kerjasama yang dikemukakan menurut Yudha M. Saputra dan Rudyanto 2005: 40-41: a. Kepentingan yang sama Kerjasama akan terbentuk apabila ada kepentingan yang sama yang ingin dicapai oleh semua anggota. Kepentingan yang sama tidak hanya menyangkut aspek materi, tetapi mungkin juga aspeknonmateri seperti aspek moral, rohani dan batiniah b. Keadilan Kerjasama harus didasai oleh prinsip keadilan artinya setiap orang yang ikut bekerjasama memperoleh imbalan yang sesuai dengan kontribusinya dalam pelaksanaan suatu kegiatan kerjasama. c. Saling pengertian Kerjasama harus dilandasi oleh keinginan untuk mengerti dan memahami kepentingan dari orang-orang yang terlibat dalm kegiatan bersama itu. Pengertian ini akan merangsang timbulnya kerjasama atas dasar saling pengertian mutual understanding d. Tujuan yang sama Kerjasama ini akan terbentuk apabila semua orang memiliki tujuan serupa tentang hal yang ingin dicapai. Menerapkan tujuan yang sama untuk semua orang tidak selalu mudah, karena hampir setiap orang terikat dalam suatu kelompok didasari olehkepentingan sendiri yang ingin dicapai oleh 19 keberhasilan kelompok. Tujuan harus dapat mengantisipasi kepentingan individual yang tergabung dalam kelompok sosial. e. Saling membantu Kerjasama merupakan dasar keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Hal ini akan lebih mudah terjadi jika tiap orang dalam kelompok bersedia untuk saling membantu teman sesama kelompok jika diperlukan. f. Saling melayani Kesediaan untuk saling melayani merupakan unsur yang mempercepat terjadinya suatu kerjasama. Jika ada anggota yang hanya ingin dilayani dan tidak bersedia melayani kepentingan orang lain, maka akibatnya akan terjadi kepincangan distribusi kegiatan. g. Tanggung jawab Kerjasama merupakan perwujudan tanggung jawab dari setiap orang yang terlibat dalam kelompok. Jika ada satu anggota yang tidak bertanggungjawab biasanya akan mempengaruhi pencapaian tujuan atau kegiatan kelompok. h. Penghargaan. Seseorang akan merasa bahagia jika mendapatkan penghargaan kegiatan yang dilakukannya. Penghargaan ini dapat berupa penghargaan dalam bentuk “rasa hormat” atau dalam bentuk yang nyata, misalnya materi atau penghargaan tertulis. Hal yang sangat penting dalam kerjasama adalah keinginan untuk saling menghargai sesama anggota kelompok. 20 i. Kompromi Kerjasama kelompok adalah gabungan kerja dari setiap orang yang terlibat dalam kelompok sosial. Cara kerja setiap orang tidak sama, ada yang cepat, ada yang lambat. Ada yang serius dan ada yang ogah-ogahan. Unsur kompromi penting untuk melandasai kapan suatu kegiatan akan diselesaikan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada sembilan syarat yang harus dipenuhi agar tercipta sebuah kerjasama. Jika ada salah satu syarat tersebut tidak dapat dipenuhi akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai. Selain itu, jika syarat tidak terpenuhi juga akan mempengaruhi kegiatan kelompok tersebut. Kerjasama terbentuk melalui beberapa tahap. Tahap-tahap kerjasama menurut Yudha M. Saputra Rudiyanto 2005: 43-44 adalah sebagai berikut: 1. Bekerja sendiri. Pada tahap ini seseorang memerlukan waktu dan proses untuk mengenal dirinya sendiri. Siapa dia, bagaimana potensinya, apa yang mampu dilakukan dan bagaimana kecepatan melakukan sesuatu. Pemahaman tentang diri sendiri akan membantu penentuan dengan siapa dapat bekerjasama, pada bidang apa, berapa lama dan dalam kondisi yang bagaimana. 2. Mengamati dan mengenal lingkungan. Mengamati lingkungan tempat kerjasama merupakan cara yang dapat membantu seseorang menentukan sikap untuk terlibat atau tidak dengan mengacu pada pemahaman potensi diri. 21 3. Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri. Pada tahap ini berdasarkan analisis pada point 1 dan 2, ketertarikan untuk terlbat pada suatu kerjasama perlu dibarengi dengan upaya penyesuaian. Hal ini penting mengingat manusia yang terlibat dalam kerjasama yang akan terjadi terdiri dari orang yang heterogen dalam hal kepribadian, kemampuan intelektual, dan akses terhadap sumberdaya. 4. Terbuka untuk memberi dan menerima. Kemampuan menyesuaikan diri adalah langkah menuju keterbukaan sikap. Orang yang terlibat dalam suatu kerjasama harus mau dan mampu untuk saling memberi dan menerima. Keakuan diri harus dikikis, atau paling tidak harus dikurangi sehingga proses keterbukaan dapat berlangsung. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada empat tahapan dalam kerjasama. empat tahapan tersebut adalah bekerja sendiri, mengamati dan mengenal lingkungan, merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri serta terbuka untuk memberi dan menerima.

3. Langkah-Langkah Menumbuhkan Kerjasama