Pengamatan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

74

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama penelitian berlangsung yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil observasi pada Siklus II kemudian dipersentase dan dirata-rata kemudian dibandingkan dengan hasil Pra Tindakan dan Siklus I. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan kerjasama setelah dilakukan tindakan pada Siklus II. Hasil observasi pada tindakan Siklus II disajikan dalam bentuk tabel dari masing-masing indikator. a Indikator Bergabung Dengan Kelompok Untuk mengetahui hasil tindakan pada Siklus II dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Perbandingan Rata-Rata Persentase Kemampuan Kerjasama Indikator Bergabung Dengan Kelompok Pada Pra Tindakan, Siklus I Dan Siklus II Skor 4 BSB 3 BSH 2 MB 1 BB Pra Tindakan 38,09 33,33 23,80 4,75 Siklus I 61,90 28,57 9,52 Siklus II 85,71 14,28 Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui jika terjadi peningkatan persentase anak yang mampu mendapat kriteria Berkembang Sangat Baik BSB. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase anak yang mendapat skor 4 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik pada Pra Tindakan 38,09 meningkat menjadi 61,90 pada Siklus I dan meningkat menjadi 85,71 pada Siklus II. Persentase anakyang mendapat skor 3 dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan pada Pra 75 Tindakan 33,33 menjadi 28,57 pada Siklus I dan 14,28 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 2 dengan kriteria Mulai Berkembang pada Pra Tindakan 23,80 menjadi 9,52 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat Skor 1 dengan kriteria Belum Berkembang pada Pra Tindakan 4,75 menjadi 0 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. b Indikator Tanggung Jawab Menyelesaikan Tugas Untuk mengetahui hasil tindakan pada Siklus II indikator tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dapat dilihat pada tabel. 8 berikut ini. Tabel 8. Perbandingan Rata-Rata Persentase Kemampuan Kerjasama Indikator Tanggung Jawab Dalam Menyelesaikan Tugas Pada Pra Tindakan, Siklus I Dan Siklus II Skor 4 BSB 3 BSH 2 MB 1 BB Pra Tindakan 23,80 42,85 19,04 14,28 Siklus I 52,38 33,33 9,52 4,76 Siklus II 90,47 9,52 Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat diketahui jika terjadi peningkatan persentase anak yang mampu mendapat kriteria Berkembang Sangat Baik BSB. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase anak yang mendapat skor 4 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik pada Pra Tindakan 23,80 meningkat menjadi 52,38 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,47 pada siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 3 dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan pada Pra Tindakan 42,85 menjadi 33,33 pada Siklus I dan menjadi 9,52 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 2 dengan kriteria Mulai Berkembang pada pra Tindakan 19,04 menjadi 9,52 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. 76 Persentase anak yang mendapat skor 1 dengan kriteria Belum Berkembang pada Pra Tindakan 14,28 menjadi 4,76 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. c Indikator Tolong-Menolong Untuk mengetahui hasil tindakan pada Siklus II dapat dilihat pada tabel 9. berikut ini. Tabel 9. Perbandingan Rata-Rata Persentase Kemampuan Kerjasama Indikator Tolong-Menolong Pada Pra Tindakan, Siklus I Dan Siklus II Skor 4 BSB 3 BSH 2 MB 1 BB Pra Tindakan 23,80 38,09 19,04 14,28 Siklus I 61,90 23,80 14,28 Siklus II 76,19 23,80 Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat diketahui jika terjadi peningkatan persentase anak yang mampu mendapat kriteria Berkembang Sangat Baik BSB. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase anak yang mendapat skor 4 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik pada Pra Tindakan 23,80 meningkat menjadi 61,90 pada Siklus I dan meningkat menjadi 76,19 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 3 dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan pada Pra Tindakan 38,09 menjadi 23,80 pada Siklus I dan 23,80 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 2 dengan kriteria Mulai Berkembang pada Pra Tindaka 19,04 menjadi 14,28 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 1 dengan kriteria Belum Berkembang pada Pra Tindakan 14,28 menjadi 0 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. 77 d Indikator Mau Berbagi Untuk mengetahui hasil tindakan pada Siklus II dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini. Tabel 10. Perbandingan Rata-Rata Persentase Kemampuan Kerjasama Indikator Mau Berbagi Pada Pra Tindakan, Siklus I Dan Siklus II Skor 4 BSB 3 BSH 2 MB 1 BB Pra Tindakan 33,33 23,80 28,57 14,28 Siklus I 66,67 28,57 4,76 Siklus II 90,47 9,52 Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat diketahui jika terjadi peningkatan persentase anak yang mampu mendapat kriteria Berkembang Sangat Baik BSB. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase anak yang mendapat skor 4 dengan kriteria Berkembang Sangat Baik pada Pra Tindakan 33,33 meningkat menjadi 66,67 pada Siklus I dan meningkat menjadi 90,47 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 3 dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan pada Pra tindakan 23,80 menjadi 28,57 pada Siklus I dan menjadi 9,52 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 2 dengan kriteria Mulai Berkembang pada Pra tIndakan 28,57 menjadi 4,76 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. Persentase anak yang mendapat skor 1 dengan kriteria Belum Berkembang pada Pra Tindakan 14,28 menjadi 0 pada Siklus I dan 0 pada Siklus II. Untuk mengetahui lebih jelasnya peningkatan rata-rata persentase jumlah anak yang mendapat kriteria Berkembang Sangat Baik BSB dapat dilihat pada 78 grafik rekapitulasi hasil kemampuan kerjasama menggunakan model pembelajran kooperatif tipe TGT pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II berikut ini. Gambar 4. Grafik rekapitulasi hasil kemampuan kerjasama menggunakan model pembelajran kooperatif tipe TGT pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa anak yang dapat melakukan kerjasama mengalami peningkatan. Pada indikator bergabung dengan kelompok pada Pra Tindakan 38,09 meningkat menjadi 61,90 pada siklus I dan meningkat menjadi 85,71 pada Siklus II. Pada indikator tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas pada Pra Tindakan 23,80 meningkat menjadi 52,38 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,47 pada Siklus II. Pada indikator tolong- menolong pada Pra Tindakan 28,57 meningkat menjadi 61,90 pada siklus I dan meningkat menjadi 76,19 pada Siklus II. Pada Indikator mau berbagi pada Pra Tindakan 33,33 meningkat menjadi 66,67 pada siklus I dan meningkat menjadi 90,47 pada siklus II. 38,09 23,80 28,57 33,33 61,90 52,38 61,90 66,67 85,71 90,47 76,19 90,47 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Bergabung dengan Kelompok Tanggung Jawab Menyelesaikan Tugas Tolong-Menolong Mau Berbagi Pra Tindakan Siklus I Siklus II 79

d. Refleksi