Jembatan Limpapeh Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Museum Rumah Adat Nan Baanjuang

melingkari bukit. Parit tersebut berfungsi sebagai tempat ketika menghadapai serangan dari sekitar Bukit Jirek tersebut. Didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer dengan nama Benteng Sterreschant yang kemudian lebih dikenal dengan Benteng Fort De Kock di Bukit Jirek. Di sekitar area Benteng Fort De Kock terdapat beberapa sarana-sarana pariwisata, yaitu: a. Gerbang masuk dan tiketting Gerbang masuk dengan atap gonjong nya mencirikan Rumah Gadang Minangkabau dan tiketing adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat loket pengambilan tiket masuk ke Benteng Fort De Kock. b. Sarana rekreasi Sarana rekerasi yang terdapat di kawasan Benteng Fort De kock seperti, meriam peninggalan bangsa belanda, kuda tunggang, tempat duduk dan wahana bermain anak c. Taman burung Selain menikmati wahana permainan dan kuda tunggang, kita juga bisa melihat berbagai jenis burung-burung langka karena di kawasan ini juga tempat konservasi hewan-hewan langka

6. Jembatan Limpapeh

Jembatan Limpapeh sebagai penghubung antara Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort De kock dibangunlah sebuah jembatan dengan konstruksi beton yang melintas di atas jalan A. Yani dan jembatan ini di beri nama Jembatan Limpapeh. Diatas jembatan ini kita dapat melihat keidahan kota bukittinggi dengan latar Gunung Merapi dan Gunung Singgalang yang membentang indah. Universitas Sumatera Utara

7. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan

Kebun binatang ini merupakan kebun binatang tertua di Indonesia. Berbagai macam binatang langka dan dilindungi ada di sini. Di dalamnya terdapat a. Museum Kebudayaan berbentuk rumah adat Minangkabau Museum kebudayaan ini didirikan untuk memperkenalkan berbagai macam kebudayaan Minangkabau kepada para wisatawan b. Museum Zoologi Museum zoology yang terdapat di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan ini didirikan selain sebagai salah satu wisata rekreasi tetapi juga sebagai wisata pendidikan dimana para pelajar bisa mengetahui jenis-jenis binatang yang terdapat di dunia dan juga bisa mengetahui jenis-jenis binatang langka dan dilindungi. c. Gapura TMSBK Gapura TMSBK merupakan gerbang masuk ke Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan.

8. Museum Rumah Adat Nan Baanjuang

Rumah adat ini terdapat di dalam kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan TMSBK. Di dalamnya di pamerkan berbagai macam barang-barang kuno. Sarana pelengkap museum Rumah Gadang Nan Baanjuang, yaitu: a. Rangkiang Padi Rangkiang Padi merupakan bangunan yang terdapat di depan rumah gadang yang memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan Universitas Sumatera Utara padi setelah musim panen. Adapun jenis rangkiang padi adalah sitinjau lauik dan sibayau – bayau. b. Rumah Tabuah Rumah Tabuah adalah bangunan yang terdapat di depan Mesjid Di loteng bangunan tersebut terdapat sebuah Tabuah Tabuh yang gunanya adalah untuk ditabuh sebagai pertanda masuknya waktu Shalat Wajib. c. Koleksi Rumah Gadang Nan Baanjuang Koleksi yang ada di rumah Adat ini merupakan koleksi etnografi, sehingga dengan mengunjungi museum ini kita dapat mengetahui budaya Minangkabau. Koleksi-koleksi yang ada di dalam rumah gadang antara lain peralatan rumah tangga, alat transportasi tradisional, berbagai macam kain tradisional minangkabau, berbagai macam tutup kepala, koleksi mata uang, koleksi keramik dan lain- lain.

9. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta