Jam Gadang Sarana dan Prasarana Destinasi Pariwisata di Kota Bukittinggi

4.1.2.1 Sarana Destinasi Pariwisata Kota Bukittinggi

1. Jam Gadang

Tepat di pusat Kota Bukittinggi terdapat sebuah bangunan menara yang tinggi menjulang beratap khas Minangkabau yang di sebut Jam Gadang. Didirikan pada tahun 1926 oleh arsitek Yazid Abidin Sutan Gigi Ameh dan dari puncak menara dapat kita saksikan keindahan alam sekitar Bukittinggi. Salah satu keunikan Jam Gadang adalah angka empat yang ditulis dengan empat buah angka atu Romawi yang seharusnya ditulis dengan angka empat romawi. Di sekitar Jam Gadang di kelilingi oleh taman dan setiap hari dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Controler Sekretaris Kota Bukittinggi pada masa Pemerintahan Belanda dulu. Jam Gadang ini bergerak secara mekanik dan terdiri dari empat buah jamempat muka jam yang menghadap ke empat arah penjuru mata angin dengan setiap muka jam berdiameter 80 cm. Jam gadang yang terletak di tengah taman Sabai Nan Aluih memiliki beberapa sarana , yaitu: a. Taman Bunga Di sekitar Jam Gadang terdapat taman bunga yang terdiri dari berbagai jenis. Taman bunga ini meningkatkan keindahan Jam Gadang. Di dalam pengelolaan Jam Gadang dan sarana nya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Kebersihan Kota Bukittinggi. Universitas Sumatera Utara b. Bangku Taman Bangku taman merupakan salah satu sarana penunjang untuk meningkatkan kenyamanan para pengunjung dalam menikmati keindahan Jam Gadang dan taman bunga sehingga merasakan kepuasan terhadap pengelolaan kawasan Jam Gadang. Terdapat 8 bangku taman biasa yang di sediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi dan 3 bangku taman yang kusus di buat mengelilingi pohon rindang sehingga pengunjung bisa merasakan kesejukan udara di Jam Gadang. c. Lampu taman Lampu taman merupakan sarana penunjang kegiatan pengunjung pada malam hari karena di kawasan jam gadang kegiatan pariwisata tidak hanya dilakukan pada siang hari saja tapi bisa berlanjut sampai malam hari karena pada hari-hari tertentu juga diadakan atraksi- atraksi budaya.

2. Taman Panorama