Tabel 4.4
Jumlah Fasilitas atau Sarana Penunjang Wisata di Kota Bukittinggi tahun 2013
Nomor Jenis Jumlah
1. Hotel Berbintang
4 3
2. Hotel Berbintang
3 2
3. Hotel Berbintang
2 5
4. Hotel Berbintang
1 5
5. Hotel Melati
43 6. Pondok
Wisata 5
7. Rumah Makan
35 8.
Tour dan Travel 20
9. Bank 17
10 Toko Souvenir
17 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, 2014
Fasilitas atau akomodasi ini terdapat di sekitar destinasi pariwisata Kota Bukittinggi sehingga bisa memberikan kemudahan akses menuju
tempat-tempat tersebut. Pengunjung juga bisa memilih setiap fasilitas sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan.
4.1.3 Kunjungan Wisatawan
Selain memiliki sarana dan prasarana inti dan penunjang, secara umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi juga memiliki strategi guna
menarik minat kunjungan wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
Strategi yang telah di lakukan selama ini oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai lembaga yang berkompenten dalam hal kebudayaan dan
kepariwisataan adalah sebagai berikut: 1.
Pengembangan produk wisata. 2.
Penguasaan pasar pariwisata lokal, domestik dan mancanegara. 3.
Penciptaan iklim investasi yang kondusif 4.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur, Pelaku Usaha Wisata dan Masyarakat.
5. Pemberdayaan masyarakat pariwisata.
6. Pemeliharaan, pembinaan, pelestarian, dan pemanfaatan kebudayaan
daerah.
Keberhasilan strategi yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi dapat di lihat dari jumlah kunjungan yang setiap tahun
semakin meningkat dan setiap destinasi memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan maka akan
menambah rasa nyaman dan ketertarikan sehingga para wisatawan ingin berlama- lama untuk menikmati keindahan destinasi pariwisata yang di tawarkan Kota
Bukittinggi. Berdasarkan hasil data yang penulis peroleh di lapangan bahwa jumlah
kunjungan meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tabel berikut ini disajikan tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi tahun 1998-2013:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Bukittinggi Tahun Jumlah
Wisatawan Persentase
Mancanegara Nusantara Jumlah 1998
12.673 69.462
82.135 -69,20
1999 13.472 84.953
98.425 19,83
2000 15.641 126.466
142.107 44,38
2001 14.637 128.452
143.089 0,69
2002 12.478 136.831
149.309 4,35
2003 13.319 166.941
180.260 20,73
2004 14.324 169.580
183.904 2,02
2005 16.472 195.017
211.489 15,00
2006 15.523 225.215
240.738 13,83
2007 30.428 236.386
266.814 10,83
2008 33.470 260.024
293.494 10.00
2009 34.345 272.068
306.413 4,40
2010 38.391 291.531
329.922 7,67
2011 26.629 332.246
358.875 8,78
2012 26.802 360.193
386.995 17,30
2013 32.068 404.145
436.213 21,55
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, 2014 Berdasarkan tabel data jumlah kunjungan diatas, maka dapat kita tarik
kesimpulan bahwa dari tahun ke tahun, jumlah kunjungan semakin meningkat, khususnya kunjungan wisatawan nusantara yang diimbangi juga oleh Dinas
Universitas Sumatera Utara
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi dengan pembenahan semua sumber daya yang ada baik di dalam pengelolaan maupun promosi. Sehingga para
wisatawan selalu memiliki keinginan untuk terus berkunjung ke Kota Bukittinggi. Semakin bertambahnya jumlah pengunjung destinasi pariwisata Kota
Bukittinggi, pengelolaan juga harus ditingkatkan oleh setiap bidang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi dengan membuat strategi berbeda
sesuai dengan bidang yang di kelola dan potensi alamnya, seperti bidang kebudayaan dan seni yang memiliki strategi pengelolaan sebagai berikut
39
: 1.
Melakukan kerja sama dengan tim kesenian 2.
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki sanggar- sanggar budaya dan seni
3. Membuat paket-paket wisata budaya dan kesenian
4. Pengelolaan sarana dan prasarana penunjang atraksi budaya dan seni
Pada Bidang Pariwisata yang melaksanakan strategi pengeloaan sebagai berikut
40
: 1.
Penambahan ruang terbuka hijau RTH untuk pariwisata. 2.
Meningkatkan kerjasama dengan SKPD terkait. 3.
Pembangunan destinasi wisata Koto Barangai yang direncanakan realisasinya pada tahun 2015.
4. Peningkatan promosi destinasi pariwisata dengan berbagai kegiatan.
5. Pelatihan sadar wisata.
6. Peningkatan pelayanan terhadap pengunjung.
Lain halnya dengan Bidang Museum dan Peninggalan Bersejarah yang mengelola semua aset budaya yang menjadi salah satu destinasi pariwisata di Kota
Bukittinggi memeliki strategi pengelolaan sebagai berikut
41
:
39
Wawancara dengan Kabid Kebudayaan dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, Senin 21 Maret 2014
40
Wawancara dengan Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, Senin 21 Maret 2014
41
Wawancara dengan Kabid Museum dan Peninggalan Bersejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, Senin 21 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas-fasilitas pada tiap-tiap
museum dan peninggalan bersejarah. 2.
Peningkatan kebersihan, kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung.
3. Penyesuaian harga tiket dengan kemampuan wisatawan
Sedangkan Bidang Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan juga memiliki strategi pengelolaan untuk menarik minat pengunjung sehingga jumlah kunjungan
bisa terus meningkat, seperti
42
: 1.
Pembuatan kembali kebun bunga 2.
Peningkatan kualitas dan kuantitas TMSBK sebagai lembaga edukasi dan konservasi
3. Peningkatan sumber daya manusia SDM pengelola TMSBK
Berdasarkan strategi pengelolaan yang diterapkan oleh tiap-tiap bidang pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, diharapkan bisa menghasilkan
destinasi pariwisata yang lebih inovatif tanpa harus meninggalkan sejarah budaya setempat. Karena tugas pokok dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bukittinggi adalah melestarikan kebudayaan di Kota Bukittinggi sedangkan kepariwisataan merupakan tugas tambahan yang di limpahkan pemerintah pusat
kepada Dinas terkait yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi
43
.
4.1.4 Kondisi Kebersihan Destinasi Pariwisata