4. Lobang Jepang
Di tengah Taman Panorama terdapat sebuah sebuah terowongan yang dibuat pada masa penjajahan Jepang yang oleh masyarakat Bukittinggi
terowongan ini disebut Lobang Jepang. Dibangun pada Tahun 1942 pada masa Perang Dunia II, yang digunakan sebagai Kubu Pertahanan Militer
Jepang dengan panjang lebih kurang 1.400 m. Konstruksinya mulai dikerjakan bulan Maret 1944, dan selesai pada awal juni 1944. Pembuatan
terowongan dikerjakan di bawah pimpinan tiga ahli tambang batubara, dikirim dari perusahaan Hokkaido – Tanko Kisen Co. Perusahaan tambang
batu bara terkenal di Hokkaido ini selama pendudukan balatentara Jepang, juga mengerjakan tambang batu bara Ombilin.
Di dalam Lobang Jepang terdapat lorong yang bercabang-cabang, lorong-lorong tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti: tempat
rapat, tempat makan, kamar tidur, barak militer dan ruang tahanan. Terdapat 12 ruangan yang di pakai untuk barak militer, 12 ruangan untuk tempat
tidur, 6 ruangan untuk tempat amunisi, 2 ruangan untuk tempat makan romusha dan 1 ruangan untuk tempat sidang. Ruangan-ruangan tersebut
masih terawat dengan baik dan bisa di kunjungi oleh para wisatawan. Dengan masih terdapatnya sarana-sarana bersejarah di dalam Lobang Jepang
maka akan terus meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung.
5. Benteng Fort De Kock
Benteng merupakan bangunan untuk keperluan pertahanan militer sewaktu dalam peperangan. Benteng Fort de Kock merupakan Bukit Jirek
yang dibentuk sedemikan rupa sebagai kubu pertahanan, terutama sejak meletusnya perang Paderi. Pada lereng bukit bagian atas dibuat parit yang
Universitas Sumatera Utara
melingkari bukit. Parit tersebut berfungsi sebagai tempat ketika menghadapai serangan dari sekitar Bukit Jirek tersebut. Didirikan pada
tahun 1825 oleh Kapten Bauer dengan nama Benteng Sterreschant yang kemudian lebih dikenal dengan Benteng Fort De Kock di Bukit Jirek.
Di sekitar area Benteng Fort De Kock terdapat beberapa sarana-sarana pariwisata, yaitu:
a. Gerbang masuk dan tiketting
Gerbang masuk dengan atap gonjong nya mencirikan Rumah Gadang Minangkabau dan tiketing adalah gedung yang berfungsi sebagai
tempat loket pengambilan tiket masuk ke Benteng Fort De Kock. b.
Sarana rekreasi Sarana rekerasi yang terdapat di kawasan Benteng Fort De kock
seperti, meriam peninggalan bangsa belanda, kuda tunggang, tempat duduk dan wahana bermain anak
c. Taman burung
Selain menikmati wahana permainan dan kuda tunggang, kita juga bisa melihat berbagai jenis burung-burung langka karena di kawasan
ini juga tempat konservasi hewan-hewan langka
6. Jembatan Limpapeh