Faktor Ekonomi Faktor Sosial Budaya

Maka Kota Bukittinggi menjadikan pariwisata sebagai salah satu pendapatan asli daerah PAD. Untuk menghasilkan PAD yang tinggi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi membuat kebijakan-kebijakan strategis di dalam pengelolaan pariwisata sehingga Kota Bukittinggi bisa menjadi salah satu tujuan wisata unngulan di Sumatera Barat, baik kebijakan-kebijakan strategis yang dikelola sendiri oleh Dinas terkait maupun dilakukannya kerjasama antara pemerintah dengan swasta, pemerintah dengan masyarakat atau pemerintah, swasta dan masyarakat. Walaupun telah di terapkan otonomi daerah dan kebijakan-kebijkan strategis telah di buat tetapi di dalam pengelolaan potensi pariwisata masih terdapat kendala, seperti kebijakan pencairan anggaran yang mengalami keterlambatan sehingga menghambat peningkatan pelayanan serta kebijakan penentuan masa jabatan yang tidak meiliki kejelasan waktu. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor politik yang mempengaruhi lingkunga eksternal bisa saja memberikan keuntungan apabila dilaksanakan secara bertanggung jawab dan sebaliknya bisa memberikan kerugian apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan tujuan dari otonomi daerah.

4.2.2 Faktor Ekonomi

Pada saat ini, sektor pariwisata merupakan lahan yang sangat subur dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dan peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat yang berjualan di sekitar distinasi pariwisata. Masih kurangnya kepedulian para pedagang seringkali mengakibatkan hilangnya rasa nyaman bagi para pengunjung, karena para pedagang yang pada umumnya pedagang kaki lima ini berjualan di sembarang tempat dapat mengurangi keindahan Universitas Sumatera Utara objek wisata 47 . Terdapat juga jasa foto bersama badut di Jam Gadang yang berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan, juga mengurangi rasa nyaman pengunjung karena para badut menawarkan jasanya dengan memaksa serta pengamen yang hanya meminta uang kepada pengunjung tanpa bermain musik. Selain itu, masih banyak pedagang yang menetapkan harga dagangannya di atas rata-rata, kurangnya transparansi harga yang mengakibatkan banyaknya keluhan wisatawan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi. Sifat pedagang yang demikian tidak jarang menyebabkan pengunjung akan membeli dan membawa makanan dan minumannya dari luar objek wisata. Para pedagang ini tidak memiliki pandangan jauh kedepan, artinya untuk menarik simpati para wisatawan untuk berkunjung kembali di kemudian hari. Sehingga harus ditingkatkan kesadaran dan kepedulian pelaku wisata dengan program sadar wisata 48 .

4.2.3 Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya yang berisikan fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat mempengaruhi terlaksananya aktivitas sebuah organisasi. Faktor sosial budaya merupakan salah satu faktor yang dapat berubah dan terimitasi dengan pengaruh budaya-budaya yang di bawa oleh para wisatawan. Kota Bukittinggi masih memegang erat sifat kedaerahan berlandaskan adat dan agama, sehingga masih dijumpai kesalah pahaman masyarakat terhadap pariwisata yang sering dianggap tempat pariwisata identik dengan tempat maksiat, untuk mengubah pola pikir masyarakat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selalu 47 Wawancara dengan pengunjung, Roni dari Pekan Baru, Sabtu 29 Maret 2014 48 Wawancara dengan Kasi Bina Usaha dan Industri Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi, Jumat 21 Maret 2014 Universitas Sumatera Utara melakukan sosialisasi dan melaksanakan program pelatihan dan pembinaan tentang sadar wisata kepada seluruh elemen masyarakat 49 . Sehingga tujuan dari visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota bukittiinggi bisa tercapai.

4.2.4 SWOT pada setiap destinasi pariwisata Kota Bukittinggi