Taman Panorama Ngarai Sianok

b. Bangku Taman Bangku taman merupakan salah satu sarana penunjang untuk meningkatkan kenyamanan para pengunjung dalam menikmati keindahan Jam Gadang dan taman bunga sehingga merasakan kepuasan terhadap pengelolaan kawasan Jam Gadang. Terdapat 8 bangku taman biasa yang di sediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi dan 3 bangku taman yang kusus di buat mengelilingi pohon rindang sehingga pengunjung bisa merasakan kesejukan udara di Jam Gadang. c. Lampu taman Lampu taman merupakan sarana penunjang kegiatan pengunjung pada malam hari karena di kawasan jam gadang kegiatan pariwisata tidak hanya dilakukan pada siang hari saja tapi bisa berlanjut sampai malam hari karena pada hari-hari tertentu juga diadakan atraksi- atraksi budaya.

2. Taman Panorama

Taman Panorama ini terletak di tepi Ngarai Sianok, dari sisni kita dapat menyaksikan keindahan Ngarai Sianok yang dilatarbelakangi oleh Gunung Singgalang. Dilokasi ini terdapat beberapa sarana, yaitu: a. Medan Nan Bapaneh Medan Nan Bapaneh merupakan sebuah tempat atau panggung yang digunakan untuk menampilkan pementasan sebuah karya seni, seperti tarian, drama tradisional dan sejenisnya. Situs ini terdapat tepat di atas goa Jepang Ngarai Sinok, Bukittinggi, Sumatera Barat . Universitas Sumatera Utara b. Menara Pandang Menara pandang merupakan sebuah menara yang didirikan untuk para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam ngarai sianok dari ketinggian tanpa adanya penghalang sehingga bisa menikmati semua objek yang ada dari ketinggian. c. Bangku Taman atau Tempat Duduk Bangku taman atau tempat duduk yang di sediakan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi ini memiliki cirri khas Budaya Minang, karena atapnya di buat seperti gonjong Rumah Gadang Rumah Adat Minangkabau. d. Gapura dan Tiketting Gapura dan tiketing adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat loket pengambilan tiket masuk ke Taman Panorama

3. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok berlokasi di pinggir Kota Bukittinggi yang memisahkan antara Bukittinggi dengan kaki gunung Singgalang. Ketinggian tebingnya kurang lebih 100 - 120 m dan panjang anak sungai kurang lebih 15 m. Ngarai Sianok atau Lembah Pendiang ini merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur, didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing dengan latar belakang gunung Singgalang dan gunung Merapi. Keindahannya banyak diabadikan oleh wisatawan yang datang. Pada saat ini para pengunjung tidak hanya sekedar menikmati keindahan alam dan sungai yang membentang membelah bukit antara Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, tetapi sarana-sarana baru mulai di tambah supaya Universitas Sumatera Utara para wisatawan mendapati cari berbeda dalam menikmati keindahan alam ngarai sianok, seperti: a. Great Wall Of Koto Gadang Janjang Koto Gadang atau yang dikenal dengan sebutan Great Wall ini terbentang sepanjang 1 km. Jejeran tangga yang mirip dengan Tembok China ini menghubungkan Bukittinggi dan Agam. Merupakan sarana pariwisata baru di Ngarai Sianok yang didirikan berdasarkan kerjasama antara Pemerintah Kota Bukittinggi dengan Tifatul Sembiring. Di pintu masuk terdapat sebuah monumen kecil bertuliskan “Janjang Koto Gadang, The Great Wall of Koto Gadang” menjadi tanda pengenal untuk turis yang ingin masuk. b. Jembatan Gantung Jembatan gantung ini merupakan jembatan penghubung Janjang Koto Gadang antara Kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam. Jembatan dengan ketinggian sekitar 50 meter dari dasar sungai ini hanya boleh di dilewati oleh 10 orang secara bersamaan. c. Tangga Seribu Janjang Saribu yang memiliki arti Tangga Seribu ini, memang memiliki anak tangga yang cukup banyak, yakni dengan jumlah 1000 anak tangga. Tangga ini sendiri dibuat sehingga anda bisa menyusuri tebing, hingga ke bawah lembah atau ngarai sianok. Umumnya, tiap- tiap desa yang berada di dekat ngarai, memiliki jalan sendiri untuk menuju dasar lembah, ada yang berupa tangga, ada pula yang berupa jalan-jalan setapak. Universitas Sumatera Utara Hal ini dikarenakan jalan turun seperti Janjang Saribu, digunakkan untuk mengambil air yang berada di dasar Ngarai Sianok yakni di batang sianok. Selain itu juga, Janjang Saribu ini sudah merupakan jalur akses penduduk desa untuk berkunjung ke desa lainnya. Tetapi, tradisi penggunaan Janjang Saribu sebagai jalur pengambilan air sudah jarang dilakukan. Begitupun dengan kunjungan ke desa-desa lain. Hal ini dikarenakan, kebanyakkan dari penduduk desa sudah menggunakkan angkutan umum yang sudah banyak tersedia. Maka dari itu, Janjang Saribu saat ini, sudah dijadikan salah satu objek wisata untuk para pecinta petualangan dengan menghadirkan sebuah wahana tracking. Hal ini dikarenakan jumlah tangga yang banyak, serta anda akan ditantang melewati celah-celah tebing, sehingga kesan tantangannya sangat terasa. Belum lagi kelok-kelokkan tangga yang membuat perjalanan anda semakin terasa. Selama perjalanan anda menelusuri Janjang Saribu, anda tidak hanya disuguhi dengan banyaknya anak tangga untuk mencapai dasar lembah. kita juga akan terpana melihat keindahan alam di sekitar dengan tegaknya Gunung Marapi dan Gunung Singgalang yang tampak mempesona dari kejauhan. Hal inilah yang akan menjadi obat lelah anda karena pemandangan lainnya pun ikut serta menyegarkan pikiran. Selain itu, tak jarang beberapa satwa berupa kera akan tampak melintas, melewati ranting- ranting pepohonan. Tak kalah pula, nyanyian para burung pun menjadikan suasana terasa benar-benar alami. Universitas Sumatera Utara

4. Lobang Jepang