Misi Gambaran Umum Destinasi Pariwisata Kota Bukittinggi

a. Visi

Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi mengacu pada batasan tersebut dan mengacu pada visi Pemerintah Kota Bukittinggi, yaitu : “Terwujudnya Bukittinggi sebagai Daerah Tujuan Wisata Berlandaskan Adat dan Agama”

b. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan perlu dijabarkan dalam bentuk misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi ditetapkan sebanyak 4 empat misi sebagai berikut : 1. Mendorong peningkatan citra Kota Bukittinggi sebagai daerah tujuan wisata 2. Melakukan pelestarian dan pengembangan Kebudayaan dan Seni 3. Menyelenggarakann promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif 4. Mengembangkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengembangan pariwisata dan kebudayaan. Universitas Sumatera Utara

3.3 Gambaran Umum Destinasi Pariwisata Kota Bukittinggi

1. Jam Gadang

Tepat di pusat Kota Bukittinggi terdapat sebuah bangunan menara yang tinggi menjulang beratap khas Minangkabau yang di sebut Jam Gadang. Didirikan pada tahun 1926 oleh arsitek Yazid Abidin Sutan Gigi Ameh dan dari puncak menara dapat kita saksikan keindahan alam sekitar Bukittinggi. Salah satu keunikan Jam Gadang adalah angka empat yang ditulis dengan empat buah angka atau Romawi yang seharusnya ditulis dengan angka empat romawi. Di sekitar Jam Gadang di kelilingi oleh taman dan setiap hari dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, Controler Sekretaris Kota Bukittinggi pada masa Pemerintahan Belanda dulu. Jam Gadang ini bergerak secara mekanik dan terdiri dari empat buah jamempat muka jam yang menghadap ke empat arah penjuru mata angin dengan setiap muka jam berdiameter 80 cm. Gambar 3.1 Jam Gadang Universitas Sumatera Utara

2. Taman Panorama

Taman Panorama ini terletak di tepi Ngarai Sianok, dari sisni kita dapat menyaksikan keindahan Ngarai Sianok yang dilatarbelakangi oleh Gunung Singgalang. Di lokasi ini terdapat medan nan bapaneh, menara pandang, warung makanan dan minuman, tempat duduk, parkiran dan fasilitas lainnya. Terdapat banyak kera yang berkeliaran sambil bermain melompati dahan dan mendekati pengunjung Taman Panorama. Gambar 3.2 Taman Panorama

3. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok berlokasi di pinggir Kota Bukittinggi yang memisahkan antara Bukittinggi dengan kaki gunung Singgalang. Ketinggian tebingnya kurang lebih 100 - 120 m dan panjang anak sungai kurang lebih 15 m. Ngarai Sianok atau Lembah Pendiang ini merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur, didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah- celah tebing dengan latar belakang gunung Singgalang dan gunung Merapi. Keindahannya banyak diabadikan oleh wisatawan yang datang. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Ngarai Sianok

4. Lobang Jepang

Di tengah Taman Panorama terdapat sebuah sebuah terowongan yang dibuat pada masa penjajahan Jepang yang oleh masyarakat Bukittinggi terowongan ini disebut Lobang Jepang. Dibangun pada Tahun 1942 pada masa Perang Dunia II, yang digunakan sebagai Kubu Pertahanan Militer Jepang dengan panjang lebih kurang 1.400 m. Konstruksinya mulai dikerjakan bulan Maret 1944, dan selesai pada awal juni 1944. Pembuatan terowongan dikerjakan di bawah pimpinan tiga ahli tambang batubara, dikirim dari perusahaan Hokkaido – Tanko Kisen Co. Perusahaan tambang batu bara terkenal di Hokkaido ini selama pendudukan balatentara Jepang, juga mengerjakan tambang batu bara Ombilin. Di dalam Lobang Jepang terdapat lorong yang bercabang-cabang, lorong-lorong tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, seperti: tempat rapat, tempat makan, kamar tidur, barak militer dan ruang tahanan. Terdapat 12 ruangan yang di pakai untuk barak militer, 12 ruangan untuk tempat tidur, 6 ruangan untuk Universitas Sumatera Utara tempat amunisi, 2 ruangan untuk tempat makan romusha dan 1 ruangan untuk tempat siding. Ruangan-ruangan tersebut masih terawatt dengan baik dan bisa di kunjungi oleh para wisatawan. Dengan masih terdapatnya sarana-sarana bersejarah di dalam Lobang Jepang maka akan terus meningkatkan minat para wisatawan untuk berkunjung. Gambar 3.4 Lobang Jepang

5. Benteng

Fort De Kock Benteng merupakan bangunan untuk keperluan pertahanan militer sewaktu dalam peperangan. Benteng Fort de Kock merupakan Bukit Jirek yang dibentuk sedemikan rupa sebagai kubu pertahanan, terutama sejak meletusnya perang Paderi. Pada lereng bukit bagian atas dibuat parit yang melingkari bukit. Parit tersebut berfungsi sebagai tempat ketika menghadapai serangan dari sekitar Bukit Jirek tersebut. Didirikan pada tahun 1825 oleh Kapten Bauer dengan nama Universitas Sumatera Utara Benteng Sterreschant yang kemudian lebih dikenal dengan Benteng Fort De Kock di Bukit Jirek. Gambar 3.5 Benteng Fort De Kock

6. Jembatan Limpapeh

Jembatan Limpapeh sebagai penghubung antara Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort De kock dibangunlah sebuah jembatan dengan konstruksi beton yang melintas di atas jalan A. Yani dan jembatan ini di beri nama Jembatan Limpapeh. Diatas jembatan ini kita dapat melihat keidahan kota bukittinggi dengan latar Gunung Merapi dan Gunung Singgalang yang membentang indah. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Jembatan Limpapeh

7. Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan

Kebun binatang ini merupakan kebun binatang tertua di Indonesia. Berbagai macam binatang langka dan dilindungi ada di sini. Di dalamnya juga terdapat Museum Kebudayaan berbentuk rumah adat Minangkabau dan Museum Zoologi. Gambar 3.7 Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Universitas Sumatera Utara

8. Museum Rumah Adat

Nan Baanjuang Rumah adat ini terdapat di dalam kawasan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan TMSBK. Di dalamnya di pamerkan berbagai macam barang-barang kuno. Gambar 3.8 Museum Rumah Adat Nan Baanjuang

9. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Kawasan yang berlokasi di jalan Soekarno Hatta, disinilah tempat kelahiran seorang yang begitu berjasa terhadap bangsa dan Negara Indonesia, beliau bernama Muhammad Hatta yang akrab di panggil Bung Hatta seorang Proklamator kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Di rumah ini kita bisa melihat foto-foto kenangan Bung Hatta bersama keluarga. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.9 Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta Universitas Sumatera Utara Gambar 3.10 Bagan Organisasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan wawancara dan mengumpulkan data-data pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini, berikut peneliti akan menyajikan data-data hasil penelitian. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi dan peneliti berusaha untuk mendeskripsikan semua hasil wawancara dan data-data yang dibutuhkan agar mudah untuk dipahami. Dalam penyajian data, terdapat tiga aspek utama yakni : 1. Situasi lingkungan Internal Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bukittinggi 2. Situasi lingkungan Ekternal Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bukittinggi 3. Strategi yang dimiliki oleh Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Bukittinggi Ketiga hal tersebut merupakan pokok yang akan dijelaskan pada penyajian data yang akan digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk melakukan analisis data.

4.1 Kondisi Lingkungan Internal Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota

Bukittinggi Analisis terhadap lingkungan internal organisasi sangat penting dalam mengetahui kondisi sebenarnya organisasi tersebut sehingga dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menjadi pertimbangan penting bagi organisasi Universitas Sumatera Utara