mengelola dengan professional sehingga bisa mendapatkan hasil yang optimal.
d. Pengelolaan sarana dan prasarana penunjang atraksi budaya dan seni
Sarana dan prasarana penunjang atraksi budaya dan seni meiliki peran yang sangat penting. Sarana dan prasarana tersebut berupa medan nan bapaneh
dan medan nan balinduang. Semua sarana dan prasarana tersebut haruslah dikelola dengan baik oleh pemerintah, pihak swasta dan masyarakat, seperti
pengelolaan kebersihan dan kenyamanan. Sehingga wisatawan memperoleh kepuasan dalam menikmati atraksi budaya dan seni yang ditampilkan oleh
tim-tim kesenian yang profesional.
2. Strategi pengelolaan destinasi pariwisata bidang Pariwisata
a. Penambahan ruang terbuka hijau RTH
Penambahan ruang terbuka hijau untuk pariwisata sangat diperlukan untuk perkembangan destinasi pariwisata namun masih sulit untuk diwujudkan
karena pada umumnya lahan yang terdapat di Kota Bukittinggi merupakan tanah adat sehingga masyarakat tidak mau memberikan secara sukarela,
masyarakat mau melepaskan tanahnya tetapi harus adanya ganti untung yaitu masyarakat yang memiliki tanah adat menerima uang pembelian tanahnya
dan harus di berikan kebebasan serta didirikan tempat berjualan. Dengan tingginya tuntutan masyarakat sangat menyulitkan pemerintah untuk
memenuhi permintaan tersebut. Maka pada saat ini ruang terbuka hijau pariwisata Kota Bukittinggi masih terbatas tetapi pihak Dinas Kebuayaan
dan Pariwisata sampai saat ini masih malakukan negosiasi dengan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
b. Meningkatkan kerjasama dengan SKPD terkait
Meningkatkan kerjasama dengan SKPD terkait baik di dalam pengelolaan dan pembiayaan kebutuhan destinasi pariwisata sangatlah diperlukan karena
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan pengelolaan sendiri pariwisata Kota
Bukittingg. Untuk menjadikan Kota Bukittinggi menjadi tujuan wisata unggulan, maka harus adanya kerjasama dengan semua SKPD terkait demi
tercapainya kinerja yang optimal, seperti Taman Jam Gadang yang dikelola oleh dua dinas yaitu dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan Dinas
Kebersihan dan Pertamanan sehingga kebersihan, kenyaman dan keamanan bisa terjaga dengan baik.
c. Pembangunan destinasi wisata Koto Barangai yang direncanakan
realisasinya pada tahun 2015
Pembangunan destinasi pariwisata baru seperti Koto Barangai dapat memberikan alternatif baru bagi para wisatawan dalam menikmati
keindahan alam Kota Bukittinggi serta memiliki sarana dan prasarana yang lengkap seperti, pembangunan jalan lingkungan, pembangunan saluran
lingkungan, pembangunan tangga di tebing ngarai, peningkatan ruang terbuka publik, pembangunan menara pandang, pembangunan kolam
bermain anak, pembangunan toilet, musholla dan kantor pengelola, pembangunan kios pedagang semi permanen, pembangunan gerbang
kawasan dan pembangunan street furniture. Sehingga wisatawan merasa nyaman dan ingin berlama-lama menikmati keindahan alam Kota
Bukittinggi dan memiliki keinginan untuk kembali berkunjung.
Universitas Sumatera Utara
d. Peningkatan promosi destinasi pariwisata dengan berbagai kegiatan