1. Informan Kunci, yaitu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bukittinggi 2.
Informan Utama, yaitu : a.
Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi b.
Masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencari data mengumpulkan data berupa teknik pengumpulan data primer dan teknik
pengumpulan data sekunder. 1.
Teknik Pengumpulan Data Primer Teknik pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang
langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian, teknik ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Wawancara, yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada
sejumlah pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam metode ini, akan digunakan metode wawancara mendalam dengan
orang-orang yang berkompeten di bidang-bidang yang ingin diteliti, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara
34
. b.
Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian di
lokasi penelitian.
34
M. Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 108
Universitas Sumatera Utara
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan, yang terdiri dari:
a. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh
dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian
b. Studi dokumentasi, yaitu teknik yang digunakan dengan menelaah
catatan tertulis, dokumen dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.
2.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa matrik SWOT pada tataran makro, baik pada lingkungan internal maupun eksternal dimana
sub dinas kebudayaan dan pariwisata terikut dalam analisis karena kedudukan dan peran yang dilalukan oleh sub dinas kebudayaan dan pariwisata dalam pengelolaan
destinasi pariwisata di Kota Bukittinggi. Teknik akan dilakukan untuk memetakan isu atau faktor strategis adalah
analisis SWOT Strength Weakness Opportunity Threat Analysis, sehingga dapat diketahui struktur serta tingkat strategis dari faktor-faktor tersebut.
Melalui analisis SWOT maka dapat diketahui isu atau faktor-faktor strategis yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang untuk pengelolaan destinasi
pariwisata di Kota Bukittinggi. Teknik analisis SWOT merupakan tahap awal upaya menemukan isu strategis
yang nantinya berkaitan dengan penemuan strategi pengelolaan destinasi sektor kepariwisataan di Kota Bukittinggi.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa strategi yang diperoleh dari teknik analisis SWOT ini sebagai berikut :
1. Strategi SO Strength Opportunity : memperoleh keuntungan dari peluang
yang tersedia di lingkungan eksternal. 2.
Strategi WO Weakness Opportunity memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal.
3. Strategi ST Strength Threat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
menghindari ancaman yang datang dari lingkungan eksternal. 4.
Strategi WT Weakness Threat memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman yang datang dari eksternal.
Isu strategis berdasarkan pengertiannya adalah konflik satu jenis atau lainya. Konflik bisa terjadi pada aras tujuan, cara, prinsipil, lokasi, waktu dan kelompok-
kelompok yang memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian akibat dampak atau hasil dari pemecahan isu tersebut. Untuk memunculkan dan memecahkan
masalah isu secara efektif, institusi atau organisasi harus dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan akan terjadinya konflik yang biasanya tidak dapat di
hindari
35
.
35
M. Jhon Bryson.1999. Strategik Planning For Public Non Profit Organization. Jossey-Bass Inc, USA, hal. 65
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN