17
meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik – baik
saja. 2.
Motivasi Negatif Insentif Negatif Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar
mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena
mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dalam praktek, kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh suatu perusahaan. Penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan
semangat kerja karyawan. Yang menjadi masalah ialah kapan motivasi positif atau motivasi negatif dapat efektif merangsang gairah kerja karyawan. Motivasi positif
efektif untuk jangka panjang sedangkan motivasi negatif efektif untuk jangka pendek. Akan tetapi, manajer harus konsisten dan adil dalam menerapkannya.
2.2.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Faktor Intrinsik terdiri dari : Menurut Herzberg dalam Munandar, 2011, faktor
– faktor yang mempengaruhi motivasi adalah terbagi dua, yaitu :
1. Faktor Motivasi Faktor Intrinsik
a. Tanggung jawab responsibility, besar kecilnya tanggung jawab
yang dirasakan diberikan kepada seorang tenaga kerja untuk menjalankan fungsi jabatan yang ditugaskan kepadanya sesuai
dengan kemampuan dan pengarahan yang diterima.
Universitas Sumatera Utara
b. Kemajuan advancement, besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja
dapat maju dalam pekerjaannya seperti naik pangkat. c.
Pekerjaan itu sendiri the work it self, besar kecilnya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya. Aspek ini meliputi
pelaksanaan kerja yang aktual dapat dilihat dari rutinitas jumlah pekerjaan dan sifat pekerjannya.
d. Pencapaian achievement, besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja
mencapai prestasi kerja yang optimal. Aspek ini meliputi keberhasilan atau kegagalan yang dinilai secara spesifik misalnya
pelaksanaan kerja penyelesaian masalah dan usaha untuk mempertahankan keberhasilan.
e. Pengakuan recognition, besar kecilnya pengakuan yang diberikan
kepada tenaga kerja atas hasil kerja. Aspek ini meliputi segala tindakan peringatan, pujian atau teguran yang dapat bersumber dari
penyelia, manajemen sebagai suatu kekuatan interpersonal rekan kerja dan masyarakat umum.
2. Faktor Higienis Faktor Ekstrinsik
a. Administrasi dan kebijakan perusahaan, derajat kesesuaian yang
dirasakan tenaga kerja dari semua kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Aspek ini meliputi keadekuatan
organisasi dan manajemen perusahaan dan administrasi perusahaan b.
Penyeliaan supervisi, derajat kewajaran yang dirasakan diterima oleh karyawan dari atasannya. Aspek ini meliputi keadilan atasan
Universitas Sumatera Utara
19
dalam memperlakukan karyawan ketika atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan.
c. Insentif, derajat kewajaran dari insentif yang diterima sebagai
imbalan perilaku kerja karyawan. d.
Hubungan antar pribadi, derajat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi dengan tenaga kerja lain. Aspek ini meliputi interaksi
antara karyawan dengan penyelia bawahan dan rekan kerjanya. e.
Kondisi kerja, derajat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaannya. Aspek ini meliputi kondisi fisik
tempat karyawan bekerja, termasuk fasilitas dan ciri – ciri ruangan.
2.3 Perawat