41
2. Kategori sedang, apabila skor yang diperoleh pada sub variabel 33
– 45. 3.
Kategori kurang baik, apabila skor yang diperoleh pada sub variabel 20 –
32. Tabel 3.3
Metode Pengukuran Variabel Terikat Dependen
No .
Variabel Pertanyaan
Alternatif Jawaban
Nilai  Kategori Total
Skor Skala
Ukur 1.
Kinerja 20
1. Sering S
2. Kadang
– Kadang KK
3. Tidak  Pernah
TP 3
2 1
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
Baik 46 - 60
33 – 45
20 - 32 Interval
3.7 Metode Analisis Data
Data  kuantitatif  diolah  dan  dianalisis  secara  univariat,  bivariat,  dan multivariat seperti berikut :
1. Analisis Univariat
Analisis  univariat  untuk  menjelaskan  variabel  independen  yaitu  motivasi intrinsik  tanggung  jawab,  kemajuan,  pekerjaan  itu  sendiri,  pencapaian,
dan  pengakuan  dan  motivasi  ekstrinsik  administrasi  dan  kebijakan perusahaan, penyeliaan, insentif, hubungan antar pribadi dan kondisi kerja
yang dibuat dalam tabel disribusi frekuensi. 2.
Analisis Bivariat Analisis  bivariat  untuk  mengetahui  hubungan  motivasi  variabel
independen  dan  kinerja  variabel  dependen  dengan  menggunakan  uji korelasi  pearson.  Uji  korelasi  pearson  digunakan  karena  hipotesis
penelitian  adalah  asosiatif  hubungan,  data  numerik,  skala  ukur  interval dan data berdistribusi normal.
3. Analisis Multivariat
Universitas Sumatera Utara
Analisis  multivariat  untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  motivasi variabel  independen  terhadap  kinerja  variabel  dependen  dengan
menggunakan  uji  regresi  linear  berganda.    Uji  regresi  linear  berganda digunakan  karena  hipotesis  penelitian  adalah  asosiatif  hubungan,  data
numerik,  skala  interval,  berdistribusi  normal,  dan  memiliki  satu  variabel dependen dan variabel independen.
Model persamaan regresi linear berganda dari penelitian ini adalah :
Y = α + 
1
X
1
+ 
2
X
2
+ 
3
X
3
+ 
4
X
4
+ 
5
X
5
+ 
6
X
6
+ 
7
X
7
+ 
8
X
8
+ 
9
X
9
+ 
10
X
10
Dimana : Y
= Variabel dependen kinerja Perawat α
= Konstanta regresi β
1
- β
10
= Nilai koefisien regresi dari X X
1
= Tanggung jawab X
2
= Kemajuan X
3
= Pekerjaan itu sendiri X
4
= Pencapaian X
5
= Pengakuan X
6
= Administrasi dan Kebijakan X
7
= Penyeliaan supervisi X
8
= Insentif X
9
= Hubungan antar pribadi X
10
= Kondisi kerja
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar  berdiri  tahun  1911  pada  area  seluas  12,28  Ha.  Secara  geografis RSUD  Djasamen  Saragih  berada  di  pusat  Kota  Pematangsiantar,  yaitu  di  Jalan
Sutomo, No. 230 Pematangsiantar. Sejak  tanggal  27  Desember  2001  kepemilikan    RSUD  Djasamen  Saragih
diserahkan  dari  Pemerintah  Provinsi  Sumatera  Utara  kepada  Pemerintah  Kota Pematangsiantar.
Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri
Kesehatan No.
1070MenkesSKXI2012  RSUD  Djasamen  Saragih  merupakan  rumah  sakit Kelas  B  Pendidikan.  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar  juga
ditetapkan  sebagai  rumah  sakit  rujukan  regional  di  Provinsi  Sumatera  Utara berdasarkan  Surat  Keputusan  Kementrian  Kesehatan  RI  No.  02.03I03632015.
Status RSUD Djasamen Saragih telah menjadi rumah sakit Badan Layanan Umum Daerah
BLUD berdasarkan
SK Walikota
Pematangsiantar No.
445632VIIIWK-2013 tanggal 16 Agustus 2013.
4.1.1  Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Visi  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota Pematangsiantar  adalah  terwujudnya  Rumah  Sakit  Yang  Mantap,  Maju  dan  Jaya
menuju  Pelayanan  Kesehatan  yang  Mandiri  dan  Berkeadilan  Tahun  2015.  SK 43
Universitas Sumatera Utara
Direktur  No.  2163IITUV2011  dan  SK  Walikota  Pematangsiantar  No.  188.45- 794WKTAHUN 2011
Untuk  mewujudkan  visi  RSUD  Djasamen  Saragih,  maka  perlu merumuskan misi untuk mencapai tujuan rumah sakit tersebut. Misi Rumah Sakit
Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah : 1.
Meningkatkan  kwalitas  dan  kwantitas  pelayanan  kesehatan  dengan menjadikan  rumah  sakit  terakreditasi  paripurna  sesuai  dengan  akreditasi
internasional Joint Comission International.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit yang mampu memberikan
kenyamanan bagi masyarakat dengan berorientasi kepada lingkungan demi mewujudkan  Kota  Pematangsiantar  Eco  City  serta  mampu  memberikan
jaminan Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan kepada Masyarakat.
3. Meningkatkan  status  rumah  sakit  menjadi  rumah  sakit  pendidikan  yang
melaksanakan  kegiatan  pendidikan,  pelatihan,  penelitian,  pengembangan ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  di  bidang  kesehatan  secara  bertahap  dan
kesinambungan.
4. Mewujudkan  RSUD  Djasamen  Saragih  menjadi  rumah  sakit  rujukan
dengan  pelayanan  dengan  pelayanan  unggulan  bagi  Kabupaten    Kota
sekitarnya.
5. Mewujudkan  RSUD  Djasamen  Saragih  menjadi  Badan  Layanan  Umum
Daerah  BLUD  yang  mampu  mandiri  untuk  membiayai  sendiri
operasional dan mensejahterakan karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
45
Motto  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota Pematangsiantar adalah :
S  :  Sosial  ekonomi,  melayani  pasien  dengan  tidak  memandang  status ekonomi.
E  :  Empati, peduli terhadap kesembuhan dan perasaan pasien. N  :  Nyaman,
dapat membuat
lingkungan pelayanan
yang menyenangkan.
Y  :  Yakin, bahwa kesembuhan pasien dapat diperoleh dengan pelayanan yang baik.
U  :  Unggul,  bahwa  pelayanan  yang  diberikan  adalah  secara  profesional dan diusahakan untuk selalu baik dari pada di rumah sakit lain.
M :  Memuaskan,  bahwa  hasil  pelayanan  yang  diberikan  dapat memberikan rasa puas bagi penderita maupun keluarganya sehingga
merupakan promosi masyarakat lainnya.
4.1.2  Sarana  dan  Prasarana  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Sarana  dan  prasarana  yang  tersedia  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota Pematangsiantar  terdiri  dari  19  unit  instalasi  rawat  jalan,  13  unit  instalasi  rawat
inap  dengan  jumlah  tempat  tidur  sebanyak  200  tempat  tidur,  8  unit  instalasi penunjang  medis  dan  penunjang  diagnostik.  Dalam  melayani  pasien  RSUD
Djasamen  Saragih  didukung  oleh  71  orang  tenaga  ahli  medis  dengan  kualifikasi 54  orang  dokter  umum  dan  spesialis  dasar,  5  orang  dokter  spesialis  penunjang,
serta  12  orang  dokter  spesialis  lainnya,  358  orang  tenaga  paramedis  dan  tenaga kesehatan lain, dan 53 tenaga non medis.
Universitas Sumatera Utara
Sumber  dana  yang  diperoleh  untuk  mendukung  sarana  dan  prasarana  di RSUD  Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar  adalah  Anggaran  Pendapatan
Belanja Negara APBN, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Provinsi, Anggaran  Pendapatan  Belanja  Daerah  APBD  Kota  dan  sumber
–  sumber  lain hibah.
4.2 Analisis Univariat
4.2.1  Karakteristik Responden
Responden  yang  menjadi  sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  seluruh perawat  yang  telah  menjadi  Pegawai  Negeri  Sipil  PNS  di  Instalasi  Rawat  Inap
Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD  Kota  Pematangsiantar  dimana  77  perawat pelaksana menjadi sampel untuk motivasi dan 13 kepala ruangan menilai kinerja
perawat pelaksana. Karakteristik responden yang diteliti terdiri dari : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja sebagai PNS.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Karakteristik Responden
Jumlah Presentase
Umur 30 tahun
8 8,9
31 – 35 tahun
14 15,6
36 – 40 tahun
32 35,6
41 – 45 tahun
11 12.2
46 –50 tahun
14 15,6
51 tahun 11
12,2
Jenis Kelamin Laki
– Laki 3
3,3 Perempuan
87 96,7
Tingkat Pendidikan S1 Keperawatan
33 36,7
DIII Keperawatan 44
48,9 DIII Kebidanan
2 2,2
SPK 11
12,2
Lama Kerja
Universitas Sumatera Utara
47
5 tahun 35
38,9 6
– 10 tahun 25
27,8 11
– 15 tahun 5
5,6 15
– 20 tahun 6
6,7 21
– 25 tahun 7
7,8 26 tahun
12 13,3
Total 90
100,0
Berdasarkan umur responden, umur yang paling banyak adalah umur yang berkisar  antara  36
–  40  tahun  yaitu  32  orang  35,6,  selebihnya  responden, berumur 31
– 35 tahun yaitu 14 orang 15,6, berumur 46 – 50 tahun yaitu 14 orang  15,6,  berumur  41
–  45  tahun  yaitu  11  orang  12,2,  berumur  51 tahun yaitu 11 orang 12,2, dan berumur 30 tahun yaitu 8 orang 8,9.
Berdasarkan  jenis  kelamin  responden,  jenis  kelamin  yang  paling  banyak adalah  perempuan  yaitu  87  orang  96,7,  selebihnya  laki
– laki yaitu 3 orang 3,3.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden, tingkat pendidikan yang paling banyak  adalah  DIII  Keperawatan  yaitu  44  orang  48,9,  selebihnya  S1
Keperawatan  yaitu  33  orang  36,7,  SPK  yaitu  11  orang  12,2,  dan  DIII Kebidanan yaitu 2 orang 2,2.
Berdasarkan  lama  kerja  responden  di  instalasi  rawat  inap,  yang  paling banyak adalah 5 tahun yaitu 35 orang 36,7, selebihnya 6
– 10 tahun yaitu 25 orang  27,8,  26  tahun  yaitu  12  orang  13,3,  21
– 25 tahun yaitu 7 orang 7,8,  15
–  20  tahun  yaitu  6  orang  6,7,  dan  11  –  15  tahun  yaitu  5  orang 5,6.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2  Motivasi Intrinsik 4.2.2.1 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Tanggung Jawab
Berdasarkan  indikator  tanggung  jawab  diketahui  sebanyak  74  orang 96,1  responden  menyatakan  bahwa  perawat  sering  bekerja  sesuai  jadwal  dan
dalam  melaksanakan  tugas  asuhan  keperawatan  kepada  pasien  sesuai  prosedur yang  telah  ditetapkan  manajemen  rumah  sakit,  74  orang  96,1  responden
menyatakan  bahwa  perawat  sering  dalam  melaksanakan  asuhan  keperawatan perawat  bekerja  dengan  penuh  tanggung  jawab,  74  orang  96,1  responden
menyatakan  bahwa  perawat  sering  berupaya  memenuhi  kebutuhan  pasien  secara maksimal melalui asuhan keperawatan, 74 orang 96,1 responden menyatakan
bahwa  perawat  sering  berupaya  memberikan  kenyamanan  kepada  pasien  selama pelaksanaan asuhan keperawatan.
Tabel 4.2 Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Intrinsik
Berdasarkan Tanggung Jawab di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat
bekerja sesuai
jadwal dan
dalam melaksanakan  asuhan  keperawatan  kepada  pasien
sesuai  prosedur  yang  telah  ditetapkan  manajemen rumah sakit.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 74
3 96,1
3,9 2.
Dalam  melaksanakan  asuhan  keperawatan  perawat bekerja dengan penuh tanggung jawab.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 74
3 96,1
3,9 3.
Perawat  berupaya  memenuhi  kebutuhan  pasien secara maksimal melalui asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
73 4
94,8 5,2
4. Perawat  berupaya memberikan kenyamanan kepada
pasien selama pelaksanaan asuhan keperawatan. -
Sering S 73
94,8
Universitas Sumatera Utara
49
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 4
5,2
Total 77
100,0
4.2.2.2 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Kemajuan
Berdasarkan  indikator  kemajuan  diketahui  sebanyak  67  orang  87 responden menyatakan bahwa perawat sering merasakan peningkatan kemampuan
dan  pemahaman  tentang  asuhan  keperawatan  di  instalasi  rawat  inap,  67  orang 87  responden  menyatakan  bahwa  perawat  sering  melaksanakan  asuhan
keperawatan  kesehatan  pada  pasien  karena  ingin  mendapatkan  kemajuan  kerja sebagai  petugas  kesehatan,  68  orang  88,3  responden  menyatakan  bahwa
perawat  sering  melaksanakan  asuhan  keperawatan  kesehatan  pada  pasien  karena ingin  mengikuti  perkembangan  dan  kemajuan  di  bidang  keperawatan,  64  orang
83,1 responden menyatakan bahwa perawat sering berusaha mencari informasi
baru dalam pengembangan profesi sebagai perawat. Tabel 4.3
Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Intrinsik Berdasarkan  Kemajuan  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  merasakan  peningkatan  kemampuan  dan
pemahaman tentang asuhan keperawatan di instalasi rawat inap.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 10
67 13
87 2.
Perawat melaksanakan
asuhan keperawatan
kesehatan  pada  pasien  karena  ingin  mendapatkan kemajuan kerja sebagai petugas kesehatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 67
9 1
87 11,7
1,3 3.
Perawat melaksanakan
asuhan keperawatan
kesehatan  pada  pasien  karena  ingin  mengikuti perkembangan
dan kemajuan
di bidang
keperawatan. -
Sering S 68
88,3
Universitas Sumatera Utara
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
9 11,7
4. Perawat  berusaha  mencari  informasi  baru  dalam
pengembangan profesi sebagai perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
64 12
1 83,1
15,6 1,3
Total 77
100,0
4.2.2.3 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Pekerjaan Itu Sendiri
Berdasarkan  indikator  pekerjaan  itu  sendiri  diketahui  sebanyak  74  orang 96,1  responden  menyatakan  bahwa  perawat  sering  menyukai  pekerjaan
mereka  sebagai  perawat  pelaksana  di  instalasi  rawat  inap,  75  orang  97,4 responden menyatakan bahwa perawat sering memberikan pelayanan keperawatan
sesuai  dengan  kemampuan  mereka,  69  orang  89,6  responden  menyatakan bahwa perawat sering memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan asuhan
perawat  sering  memberikan  pelayanan  keperawatan  sesuai  dengan  pendidikan yang  dimiliki,  69  orang  89,6  responden  menyatakan  bahwa  perawat  sering
Perawat  memberikan  pelayanan  keperawatan  sesuai  dengan  pendidikan  yang dimiliki.
Tabel 4.4 Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Intrinsik
Berdasarkan Pekerjaan Itu Sendiri di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  menyukai  pekerjaan  mereka  sebagai
perawat pelaksana di instalasi rawat inap. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
74 3
96,1 3,9
2. Perawat memberikan pelayanan keperawatan  sesuai
dengan kemampuan mereka. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
75 2
97,4 2,6
3. Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
51
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
69 8
89,6 10,4
4. Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan pendidikan yang dimiliki. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
69 8
89,6 10,4
Total 77
100,0 4.2.2.4 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Pencapaian
Berdasarkan  indikator  pencapaian  diketahui  sebanyak  49  orang  63,6 responden  menyatakan  bahwa  perawat  kadang
–  kadang  membuat  metode  baru dalam  melaksanakan  tugas  pelayanan  keperawatan,  51  orang  66,2  responden
menyatakan bahwa perawat sering selalu  cekatan dalam melaksanakan pekerjaan khususnya  asuhan  keperawatan,  57  orang  74  responden  menyatakan  bahwa
perawat  sering  mengedepankan  peningkatan  prestasi  kerja  dalam  pelaksanaan pelayanan keperawatan, 46 orang 59,7 responden menyatakan bahwa perawat
kadang –  kadang  mengajukan  idekarya  dalam  peningkatan  mutu  pelayanan
keperawatan.
Tabel 4.5 Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Intrinsik
Berdasarkan  Pencapaian  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  selalu  membuat  metode  baru  dalam
melaksanakan tugas pelayanan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
24 49
4 31,2
63,6 31,2
2. Perawat
selalu cekatan
dalam melaksanakan
pekerjaan khususnya asuhan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
51 26
66,2 33,8
3. Perawat  selalu  mengedepankan  peningkatan  prestasi
kerja dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. -
Sering S 57
74,0
Universitas Sumatera Utara
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
20 26,0
4. Perawat  mengajukan  idekarya  dalam  peningkatan
mutu pelayanan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
31 46
59,7 40,3
Total 77
100,0
4.2.2.5 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Pengakuan
Berdasarkan  indikator  pengakuan  diketahui  sebanyak  45  orang  58,4 responden  menyatakan  bahwa  kadang
–  kadang  pelayanan  kesehatan  yang perawat lakukan selalu dipuji oleh kepala ruangan,  45  orang  58,4  responden
menyatakan bahwa kadang – kadang pelayanan kesehatan yang perawat lakukan
selalu  dipuji  oleh  rekan  pada  tim  keperawatan,  49  orang  63,6  responden menyatakan  bahwa  pasien  sering  merasa  senang  karena  perawat  memberikan
pelayanan kesehatan dengan baik, 53 orang 68,8 responden menyatakan bahwa keluarga  pasien  sering  merasa  senang  karena  perawat  memberikan  pelayanan
kesehatan dengan baik.
Tabel 4.6 Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Intrinsik
Berdasarkan  Pengakuan  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Pelayanan  kesehatan  yang  perawat  lakukan  selalu
dipuji oleh kepala ruangan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
29 45
3 37,7
58,4 3,9
2. Pelayanan  kesehatan  yang  perawat  lakukan  selalu
dipuji oleh rekan pada tim keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
27 45
5 35,1
58,4 6,5
3. Pasien  merasa  senang  karena  perawat  memberikan
pelayanan kesehatan dengan baik. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
49 28
63,6 36,4
Universitas Sumatera Utara
53
-
Tidak Pernah TP
4. Keluarga  pasien  merasa  senang  karena  perawat
memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
53 24
68,8 31,2
Total 77
100,0
Berdasarkan  akumulasi  motivasi  intrinsik  perawat  di  RSUD  Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 sebanyak 75 orang 97,4 mempunyai
motivasi  intrinsik  pada  kategori  tinggi  sedangkan  2  orang  2,6  mempunyai motivasi intrinsik pada kategori sedang.
Tabel 4.7 Distribusi  Jawaban  Responden  Berdasarkaan  Kategori  Secara
Akumulasi Motivasi Intrinsik di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Intrinsik Jumlah
Persen
Tinggi 75
97,4 Sedang
2 2,6
Rendah
Total 77
100 4.2.3  Motivasi Ekstrinsik
4.2.3.1 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Administrasi dan Kebijakan
Berdasarkan  indikator  administrasi  dan  kebijakan  diketahui  sebanyak  66 orang 85,7 responden menyatakan bahwa sering pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan kasus yang dialami,  58 orang
75,3 responden  menyatakan  bahwa  penyusunan  shift  sering  telah  sesuai  dengan
kebutuhan  dan  kondisi  dalam  memberikan  pelayanan  kepada  pasien,  43  orang 55,8  responden  menyatakan  bahwa  sarana  dan  prasarana  sering  telah
mendukung  dalam  melaksanakan  pelayanan  keperawatan,  42  orang  54,5 responden  menyatakan  bahwa  manajemen  pengelolaan  di  instalasi  rawat  inap
sering telah sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Ekstrinsik
Berdasarkan  Administrasi  dan  Kebijakan  di  RSUD  Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah  Persen
1. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
sesuai dengan kasus yang dialami. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
66 11
85,7 14,3
2. Penyusunan  shift  telah  sesuai  dengan  kebutuhan  dan
kondisi dalam memberikan pelayanan kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
58 18
1 75,3
23,4 1,3
3. Sarana  dan  prasarana  telah  mendukung  dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
43 33
1 55,8
42,9 1,3
4. Manajemen pengelolaan  di  instalasi  rawat  inap telah
sesuai dengan kebutuhan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
42 34
1 54,5
44,2 1,3
Total 77
100,0 4.2.3.2 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Penyeliaan Supervisi
Berdasarkan  indikator  penyeliaan  supervisi  diketaui  sebanyak  53  orang 68,8  responden  menyatakan  bahwa  atasan  sering  memberikan  arahan  dan
bimbingan untuk bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan, 40 orang 63,6  reponden  menyatakan  bahwa  atasan  sering  memberikan  kesempatan
kepada perawat untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaan, 46 orang 59,7 responden menyatakan bahwa atasan sering memberikan semangat  atau motivasi
bagi perawat untuk meningkakan kualitas asuhan keperawatan, 51 orang 66,2 responden  menyatakan  bahwa  atasan  sering  memberikan  kesungguhan  dan
mendengarkan dalam setiap komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.9 Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Ekstrinsik
Berdasarkan Penyeliaan Supervisi di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Atasan  memberikan  arahan  dan  bimbingan  untuk
bekerja sama
dalam memberikan
asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 53
23 1
68,8 29,9
1,3 2.
Atasan  memberikan  kesempatan  kepada  perawat untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 49
27 1
63,6 35,1
1,3 3.
Atasan  membrikan  semangat  atau  motivasi  bagi perawat  untuk  meningkatkan  kualitas  asuhan
keperawatan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
46 29
2 59,7
37,7 2,6
4. Atasan
memberikan kesungguhan
dan menderngarkan dalam setiap komunikasi.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 51
25 1
66,2 32,5
1,4
Total 77
100,0
4.2.3.3 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Insentif
Berdasarkan  indikator  insentif  diketahui  sebanyak  53  orang  68,8 responden  menyatakan  bahwa  perawat  tidak  pernah  menerima  kenaikan  jabatan
bila  mendapatkan  penilaian  prestasi  baik,  43  orang  55,8  responden menyatakan bahwa perawat kadang - kadang menerima dukungan dari teman dan
atasan jika mendapat prestasi yang baik, 39 orang 50,6 responden menyatakan bahwa  perawat  kadang  -  kadang  menerima  imbalan  sesuai  dengan  pangkat  dan
golongan,  34  orang  44,2  responden  menyatakan  bahwa  perawat  sering menerima tunjangan jabatan fungsional perawat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Ekstrinsik Berdasarkan  Insentif  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat
menerima kenaikan
jabatan bila
mendapatkan penilaian prestasi baik. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
53 17
7 68,8
22,1 9,1
2. Perawat menerima dukungan dari teman dan atasan
jika mendapat prestasi yang baik. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
15 43
19 19,5
55,8 24,7
3. Perawat  menerima  imbalan  sesuai  dengan  pangkat
dan golongan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
23 39
15 29,9
50,6 19,5
4. Perawat  menerima  tunjangan  jabatan  fungsional
perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
24 19
34 31,2
24,7 44,2
Total 77
100,0 4.2.3.4 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Hubungan Antar Pribadi
Berdasarkan indikator hubungan antar pribadi diketahui sebanyak 53 orang 68,8 responden menyatakan bahwa kepala perawat sering menjalin hubungan
kerja dengan perawat pelaksana asuhan keperawatan, 61 orang 79,2 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering terjalin antar perawat
pelaksana dalam suatu tim keperawatan, 47 orang 61,0 responden menyatakan bahwa  pelaksanaan  asuhan  keperawatan  sering  dillaksanakan  dengan  tenaga
kesehatan lain, 60 orang  77,9 responden menyatakan bahwa  hubungan
kerja  antar  perawat  pelaksana  sering  sesuai  dengan  tugas  pokok  dan  fungsi keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.11  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Ekstrinsik Berdasarkan  Hubungan  Antar  Pribadi  di  RSUD  Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Kepala  keperawatan  menjalin  hubungan  kerja
dengan  perawat  pelaksana  dalam  pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 53
22 2
68,8 28,6
2,6 2.
Pelaksnaan  asuhan  keperawatan  terjalin  antar perawat pelaksana dalam suatu tim keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 61
16 79,2
20,8 3.
Pelaksanaan  asuhan  keperawatan  dilaksanakan dengan tenaga kesehatan lain.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
47 24
6 61,0
31,2 7,8
4. Hubungan  kerja  antar  perawat  pelaksana  sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
60 16
1 77,9
20,8 1,3
Total 77
100,0 4.2.3.5 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Kondisi Kerja
Berdasarkan indikator kondisi kerja diketahui sebanyak 45 orang 58,4 responden  menyatakan  bahwa  pelaksanaan  asuhan  keperawatan  sering  didukung
kondisi lingkungan rumah sakit, 40 orang 51,9 responden menyatakan bahwa pelaksanaan  asuhan  keperawatan  sering  dapat  terlaksana  dengan  fasilitas  rumah
sakit yang lengkap, 45 orang 58,4  responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan  keperawatan  sering  didukung  kenyamanan  tempat  pelayanan,  40  orang
51,9  responden  menyatakan  bahwa  pelaksanaan  asuhan  keperawatan  sering didukung peralatan yang sesuai kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Motivasi  Ekstrinsik Berdasarkan  Kondisi  Kerja  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Kepala  keperawatan  menjalin  hubungan  kerja
dengan  perawat  pelaksana  dalam  pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 53
22 2
68,8 28,6
2,6 2.
Pelaksnaan  asuhan  keperawatan  terjalin  antar perawat pelaksana dalam suatu tim keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 61
16 79,2
20,8 3.
Pelaksanaan  asuhan  keperawatan  dilaksanakan dengan tenaga kesehatan lain.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
47 24
6 61,0
31,2 7,8
4. Hubungan  kerja  antar  perawat  pelaksana  sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
60 16
1 77,9
20,8 1,3
Total 77
100,0
Berdasarkan  akumulasi  motivasi  ekstrinsik  perawat  di  RSUD  Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 sebanyak 61 orang 79,2 mempunyai
motivasi ekstrinsik pada kategori tinggi sedangkan 16 orang 20,8 mempunyai motivasi ektrinsik pada kategori sedang.
Tabel 4.13  Distribusi  Jawaban  Responden  Berdasarkaan  Kategori  Secara Akumulasi  Motivasi  Ekstrinsik  di  RSUD  Djasamen  Saragih
Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Ekstrinsik Jumlah
Persen
Tinggi 61
79,2 Sedang
16 20,8
Rendah
Total 77
100,0
Universitas Sumatera Utara
59
4.2.4  Kinerja Perawat Pelaksana 4.2.4.1 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Pengkajian
Berdasarkan  indikator  pengkajian  diketahui  sebanyak  7  orang  53,8 kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  sering  mengumpulkan  dan
mengelompokkan  data  bio-psiko-spiritual  tentang  data  pasien,  9  orang  69,2 kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  sering  mencatat  data  yang  dikaji
sesuai  dengan  pedoman  tentang  pengkajian  data  pasien,  8  orang  61,5  kepala ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang
–  kadang  melakukan  anamnesa, biodata pasien, keluhan utama dan mengkonfirmasi kepada ketua tim keperawatan
sebagai  penanggung  jawab  tentang  pasien,  9  orang  69,2  kepala  ruangan menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang  melakukan  anamnesa,  biodata
pasien,  keluhan  utama  dengan  pengamatan,  wawancara,  dan  pemeriksaan  fisik tentang data pasien.
Tabel 4.14  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Kinerja  Berdasarkan Pengkajjian  di  RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  mengumpulkan  dan  mengelompokkan  data
bio-psiko-sosial-spiritual tentang data pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
7 6
53,8 46,2
2. Perawat  mencatat  data  yang  dikaji  sesuai  dengan
pedoman tentang pengkajian data pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
9 4
69,2 30,8
3. Perawat  melakukan  anamnesa,  biodata  pasien,
keluhan  utama  dan  mengkonfirmasi  kepada  ketua tim keperawatan sebagai penanggung jawab tentang
pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
5 8
38,5 61,5
Universitas Sumatera Utara
-
Tidak Pernah TP
4. Perawat  melakukan  anamnesa,  biodata  pasien,
keluhan utama dengan pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan fisik tentang data pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 4
9 30,8
69,2
Total 13
100,0
4.2.4.2 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Diagnosis
Berdasarkan  indikator  diagnosis  diketahui  sebanyak  7  orang  53,8 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat sering melakukan analisis, interpretasi
data,  identifikasi  masalah  pasien  yang  perawat  tangani  untuk  semua  pasien,  12 orang  92,3  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang
Perawat  melakukan  analisis,  interpretasi  data,  identifikasi  masalah  pasien berdasarkan masalah yang telah dirumuskan untuk setiap pasien, 9 orang 69,2
menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang  merumuskan  masalah  yang  ada mengacu  pada  pengelompokkan  diagnosis  keperawatan  untuk  setiap  pasien,  8
orang  53,8  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang membuat  diagnosis  keperawatan  berdasarkan  prioritas  gejala
–  gejala  yang dominan untuk pasien.
Tabel 4.15  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Kinerja  Berdasarkan Diagnosis  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar
Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  melakukan  analisis,  interpretasi  data,
identifikasi masalah pasien yang saya tangani untuk semua pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 7
6 53,8
46,2
Universitas Sumatera Utara
61
Total 13
100
2. Perawat  melakukan  analisis,  interpretasi  data,
identifikasi  masalah  pasien  berdasarkan  masalah yang telah dirumuskan untuk setiap pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
1 12
7,7 92,3
3. Perawat  merumuskan  masalah  yang  ada  mengacu
pada pengelompokkan diagnosis keperawatan untuk setiap pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
4 9
30,8 69,2
4. Perawat
membuat diagnosis
keperawatan berdasarkan  prioritas  gejala
– gejala yang dominan untuk pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 4
8 1
30,8 61,5
7,7
Total 13
100,0 4.2.4.3 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Rencana Tindakan
Berdasarkan  indikator  rencana  tindakan  diketahui  sebanyak  8  orang 61,5  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang
–  kadang merencanakan  tindakan  keperawatan  dengan  tujuan  khusus  berdasarkan  aspek
kognitif, perilaku dan afektif kepada pasien,  6  orang  46,2  kepala  ruangan menyatakan  bahwa  perawat  kadang
–  kadang  membuat  penyelesaian  masalah keperawatan berdasarkan diagnosis yang telah ditetapkan kepada pasien,   9 orang
69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang – kadang melibatkan
keluarga  pasien  dalam  rencana  tindakan  keperawatan  kepada  pasien,  10  orang 76,9  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang  bekerja
sama dengan tim kesehatan lain dalam membuat rencana tindakan untuk pasien.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Kinerja  Berdasarkan Rencana  Tindakan  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat
merencanakan tindakan
keperawatan dengan  tujuan  khusus  berdasarkan  aspek  kognitif,
perilaku dan afektif kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
4 8
1 30,8
61,5 7,7
2. Perawat
membuat penyelesaian
masalah keperawatan  berdasarkan  diagnosis  yang  telah
ditetapkan kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
5 6
2 38,5
46,2 15,4
3. Perawat  melibatkan  keluarga  pasien  dalam  rencana
tindakan keperawatan kepada pasien. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
4 9
30,8 69,2
4. Perawat  bekerja  sama  dengan  tim  kesehatan  lain
dalam membuat rencana tindakan untuk pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
3 10
23,1 76,9
Total 13
100,0
4.2.4.4 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Pelaksanaan Implementasi
Berdasarkan  indikator  pelaksanaan  Implementasi  diketahui  sebanyak  11 orang  84,6  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang
melatih  tentang  cara –  cara  perawatan  kebersihan  diri  secara  mandiri,  makan,
berdandan pada wanita yang kurang perawatan diri pada seluruh pasien, 9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang memberikan
pendidikan kesehatan tentang cara – cara merawat pasien kepada keluarga pasien,
9  orang  69,2  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang  -  kadang mengajari tentang manfaat obat
– obatan, waktu makan obat, dan cara makan obat kepada  pasien,  8  orang  61,5  kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat
Universitas Sumatera Utara
63
kadang  -  kadang  berperan  serta  dalam  melaksanakan  terapi  aktivitas  kelompok kepada pasien.
Tabel 4.17  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Kinerja  Berdasarkan Pelaksanaan  Implementasi  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  melatih  tentang  cara
–  cara  perawatan kebersihan  diri  secara  mandiri,  makan,  berdandan
pada  wanita  yang  kurang  perawatan  diri  pada seluruh pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 2
11 15,4
84,6 2.
Perawat  memberikan  pendidikan  kesehatan  tentang cara
– cara merawat pasien kepada keluarga pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
2 9
2 15,4
69,2 15,4
3. Perawat  mengajari  tentang  manfaat  obat
–  obatan, waktu  makan  obat,  dan  cara  makan  obat  kepada
pasien. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
2 9
2 15,4
69,2 15,4
4. Perawat  berperan  serta  dalam  melaksanakan  terapi
aktivitas kelompok kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
8 5
61,5 38,5
Total 13
100,0
4.2.4.5 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Evaluasi
Berdasarkan indikator evaluasi diketahui sebanyak 9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang
– kadang mengevaluasi kemampuan seluruh pasien setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan, 11 orang 84,6
kepala  ruangan  menyatakan  bahwa  perawat  kadang –  kadang  mengevaluasi
kemampuan  keluarga  pasien  dalam  merawat  pasien,  7  orang  53,8  kepala
Universitas Sumatera Utara
ruangan menyatakan bahwa perawat  kadang  -  kadang membuat  rencana lanjutan jika hasil tindakan asuhan keperawatan tidak memuaskan, 8 orang 61,5 kepala
ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang memberikan reinforcement penguatan pada pasien
– pasien sehingga mengalami perubahan positif.
Tabel 4.18  Distribusi  Jawaban  Responden  Terhadap  Kinerja  Berdasarkan Evaluasi  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar
Tahun 2016.
No. Pertanyaan  Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat  mengevaluasi  kemampuan  seluruh  pasien
setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
9 4
69,2 30,8
2. Perawat mengevaluasi kemampuan keluarga pasien
dalam merawat pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
11 2
84,6 15,4
3. Perawat  membuat  rencana  lanjutan  jika  hasil
tindakan asuhan keperawatan tidak memuaskan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
7 6
53,8 46,2
4. Perawat  memberikan  reinforcement  penguatan
pada  pasien –  pasien  sehingga  mengakami
perubahan positif. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
8 5
61,5 38,5
Total 13
100,0
Berdasarkan akumulasi  kinerja perawat di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar  tahun  2016  sebanyak  3  orang  84,6  menyatakan  kinerja
perawat  pada  kategori  baik  sedangkan  10  orang  15,4  menyatakan  kinerja perawat pada kategori sedang.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.19  Distribusi  Jawaban  Responden  Berdasarkaan  Kategori  Secara Akumulasi  Kinerja  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
Kinerja Jumlah
Persen
Baik 3
23,1 Sedang
10 76,9
Kurang Baik
Total 13
100
4.3 Analisis Bivariat
Analisis  bivariat  digunakan  untuk  mengidentifikasi  hubungan  motivasi
intrinsik  tanggung  jawab,  kemajuan,  pekerjaan  itu  sendiri,  pencapaian,  dan pengakuan  dan  motivasi  ekstrinsik  administrasi  dan  kebijakan,  penyeliaan
supervisi,  insentif,  hubungan  antar  pribadi,  dan  kondisi  kerja  terhadap  kinerja perawat  di  instalasi  rawat  inap  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar
dengan menggunakan uji korelasi pearson.
4.3.1  Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan  hasil  analisis  bivariat  antara  motivasi  intrinsik  tanggung
jawab,  kemajuan,  pekerjaan  itu  sendiri,  pencapaian,  dan  pengakuan  dengan kinerja  perawat  di  instalasi  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD  Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 ditemukan bahwa : 1.
Ada  hubungan  signifikan  antara  tanggung  jawab  dengan  kinerja  perawat pelaksana p = 0,007  0,05.
2. Ada  hubungan  signifikan  antara  kemajuan  dengan  kinerja  perawat
pelaksana p = 0,007  0,05. 3.
Ada  hubungan  signifikan  antara  pekerjaan  itu  sendiri  dengan  kinerja perawat pelaksana p = 0,036  0,05.
Universitas Sumatera Utara
4. Ada  hubungan  signifikan  antara  pencapaian  dengan  kinerja  perawat
pelaksana p = 0,047  0,05. 5.
Tidak ada hubungan signifikan antara pengakuan dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,150  0,05.
Tabel 4.20  Hubungan  antara  Motivasi  Intrinsik  Tanggung  Jawab,
Kemajuan,  Pekerjaan  Itu  Sendiri,  Pencapaian,  Pengakuan dengan  Kinerja  Perawat  di  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Intrinsik Kinerja Perawat
Pearson Correlation Sig. p
Tanggung Jawab 0,307
0,007
Kemajuan 0,307
0,007
Pekerjaan Itu Sendiri 0,239
0,036
Pencapaian 0,227
0,047
Pengakuan 0,150
0,194
4.3.2  Hubungan Motivasi Ektrinsik dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Berdasarkan  hasil  analisis  bivariat  antara  motivasi  ekstrinsik  tanggung jawab,  kemajuan,  pekerjaan  itu  sendiri,  pencapaian,  dan  pengakuan  dengan
kinerja  perawat  di  instalasi  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  RSUD  Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 ditemukan bahwa :
1. Ada hubungan signifikan antara administrasi dan kebijakan dengan kinerja
perawat pelaksana p = 0,003  0,05. 2.
Ada  hubungan  signifikan  antara  penyeliaan  supervisi  dengan  kinerja perawat pelaksana p = 0,030  0,05.
3. Ada hubungan signifikan antara insentif dengan kinerja perawat pelaksana
p = 0,031  0,05. 4.
Tidak  ada  hubungan  signifikan  antara  hubungan  antar  pribadi  dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,788  0,05.
Universitas Sumatera Utara
67
5. Tidak  ada  hubungan  signifikan  antara  kondisi  kerja  dengan  kinerja
perawat pelaksana p = 0,847  0,05. Tabel 4.21  Hubungan  antara  Motivasi  Ekstrinsik  Administrasi  dan
Kebijakan,  Penyeliaan  Supervisi,  Insentif,  Hubungan  Antar Pribadi,  Kondisi  Kerja  dengan  Kinerja  Perawat  di  RSUD
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Ekstrinsik Kinerja Perawat
Pearson Correlation Sig. p
Administrasi dan Kebijakan 0,330
0,003
Penyeliaan Supervisi 0,248
0,030
Insentif 0,240
0,031
Hubungan Antar Pribadi 0,031
0,788
Kondisi Kerja 0,022
0,847
4.4 Analisis Multivariat
Dalam  analisis  bivariat  diketahui  variabel  tanggung  jawab,  kemajuan, pekerjaan  itu  sendiri,  pencapaian,  administrasi  dan  kebijakan,  penyeliaan
supervisi,  dan  insentif  berhubungan  terhadap  kinerja  perawat  di  instalasi  rawat inap  RSUD  Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar.  Analisis  multivariat
bertujuan  untuk  mendapatkan  model  yang  terbaik  dalam  menentukan  variabel dominan yang berpengaruh terhadap kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD
Djasamen  Saragih  Kota  Pematangsiantar.  Jika  dalam  analisis  bivariat  nilai  p 0,05 maka akan dilanjutkan ke dalam uji regresi linear berganda.
Tabel 4.22  Hasil  Uji  Regresi  Linear  Berganda  Variabel  Motivasi  dengan Kinerja  Perawat  di  Instalasi  Rawat  Inap  RSUD  Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Variabel Nilai B
Sig. R
R Square
Tanggung Jawab -0,781
0,088 Kemajuan
-0,427 0,252
Pekerjaan Itu Sendiri -0,174
0,720 Pencapaian
-0,012 0,967
0,555 0,308
Universitas Sumatera Utara
Administrasi dan Kebijakan -0,455
0,110 Penyeliaan Supervisi
0,554 0,004
Insentif -0,269
0,087 Constant
59,702 0,0001
Berdasarkan  hasil  analisa  regresi  linear  berganda,  dapat  diketahui  bahwa variabel  administrasi  dan kebijakan, penyeliaan supervisi berpengaruh terhadap
kinerja  perawat  di  instalasi  rawat  inap  RSUD  Djasamen  Saragih  p    0,05. Sedangkan variabel tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian,
administrasi  dan  kebijakan,  dan  insentif  tidak  berpengaruh  terhadap  kinerja perawat  p    0,05.  Nilai  R  pengaruh  variabel  penyeliaan  supervisi  terhadap
kinerja adalah kuat karena nilai R  0,05. Berdasarkan  variabel  yang  berpengaruh  terhadap  kinerja  diketahui  bahwa
variabel  yang  paling  besar  pengaruhnya  adalah  variabel  dengan  nilai  koefisien regresi
β   yang  paling  besar,  yaitu  penyeliaan  supervisi.  Pengaruh  variabel terhadap kinerja adalah sebesar R square 0,308. Artinya, 30,8 kinerja perawat
dipengaruhi oleh  penyeliaan  supervisi. Sisanya  69,2 kinerja dipengaruhi  oleh faktor motivasi yang lainnya.
Berdasarkan  nilai  koefisien  regresi β  variabel yang berpengaruh, maka
dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y  =
α  + β
1
X
1
Y   = 60,215 + 0,554 penyeliaan supervisi
Berdasarkan persamaan regresi linear tersebut dapat dijelaskan bahwa jika terdapat  penambahan  satu  poin  penyeliaan  supervisi,  maka  akan  terjadi
peningkatan kinerja perawat sebesar 0,554.
Universitas Sumatera Utara
69
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh  Motivasi  Intrinsik  dengan  Kinerja  Perawat  di  Instalasi