41
2. Kategori sedang, apabila skor yang diperoleh pada sub variabel 33
– 45. 3.
Kategori kurang baik, apabila skor yang diperoleh pada sub variabel 20 –
32. Tabel 3.3
Metode Pengukuran Variabel Terikat Dependen
No .
Variabel Pertanyaan
Alternatif Jawaban
Nilai Kategori Total
Skor Skala
Ukur 1.
Kinerja 20
1. Sering S
2. Kadang
– Kadang KK
3. Tidak Pernah
TP 3
2 1
1. Baik
2. Sedang
3. Kurang
Baik 46 - 60
33 – 45
20 - 32 Interval
3.7 Metode Analisis Data
Data kuantitatif diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat seperti berikut :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat untuk menjelaskan variabel independen yaitu motivasi intrinsik tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian,
dan pengakuan dan motivasi ekstrinsik administrasi dan kebijakan perusahaan, penyeliaan, insentif, hubungan antar pribadi dan kondisi kerja
yang dibuat dalam tabel disribusi frekuensi. 2.
Analisis Bivariat Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan motivasi variabel
independen dan kinerja variabel dependen dengan menggunakan uji korelasi pearson. Uji korelasi pearson digunakan karena hipotesis
penelitian adalah asosiatif hubungan, data numerik, skala ukur interval dan data berdistribusi normal.
3. Analisis Multivariat
Universitas Sumatera Utara
Analisis multivariat untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi variabel independen terhadap kinerja variabel dependen dengan
menggunakan uji regresi linear berganda. Uji regresi linear berganda digunakan karena hipotesis penelitian adalah asosiatif hubungan, data
numerik, skala interval, berdistribusi normal, dan memiliki satu variabel dependen dan variabel independen.
Model persamaan regresi linear berganda dari penelitian ini adalah :
Y = α +
1
X
1
+
2
X
2
+
3
X
3
+
4
X
4
+
5
X
5
+
6
X
6
+
7
X
7
+
8
X
8
+
9
X
9
+
10
X
10
Dimana : Y
= Variabel dependen kinerja Perawat α
= Konstanta regresi β
1
- β
10
= Nilai koefisien regresi dari X X
1
= Tanggung jawab X
2
= Kemajuan X
3
= Pekerjaan itu sendiri X
4
= Pencapaian X
5
= Pengakuan X
6
= Administrasi dan Kebijakan X
7
= Penyeliaan supervisi X
8
= Insentif X
9
= Hubungan antar pribadi X
10
= Kondisi kerja
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar berdiri tahun 1911 pada area seluas 12,28 Ha. Secara geografis RSUD Djasamen Saragih berada di pusat Kota Pematangsiantar, yaitu di Jalan
Sutomo, No. 230 Pematangsiantar. Sejak tanggal 27 Desember 2001 kepemilikan RSUD Djasamen Saragih
diserahkan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri
Kesehatan No.
1070MenkesSKXI2012 RSUD Djasamen Saragih merupakan rumah sakit Kelas B Pendidikan. RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar juga
ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan regional di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Kesehatan RI No. 02.03I03632015.
Status RSUD Djasamen Saragih telah menjadi rumah sakit Badan Layanan Umum Daerah
BLUD berdasarkan
SK Walikota
Pematangsiantar No.
445632VIIIWK-2013 tanggal 16 Agustus 2013.
4.1.1 Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Visi Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah terwujudnya Rumah Sakit Yang Mantap, Maju dan Jaya
menuju Pelayanan Kesehatan yang Mandiri dan Berkeadilan Tahun 2015. SK 43
Universitas Sumatera Utara
Direktur No. 2163IITUV2011 dan SK Walikota Pematangsiantar No. 188.45- 794WKTAHUN 2011
Untuk mewujudkan visi RSUD Djasamen Saragih, maka perlu merumuskan misi untuk mencapai tujuan rumah sakit tersebut. Misi Rumah Sakit
Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah : 1.
Meningkatkan kwalitas dan kwantitas pelayanan kesehatan dengan menjadikan rumah sakit terakreditasi paripurna sesuai dengan akreditasi
internasional Joint Comission International.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit yang mampu memberikan
kenyamanan bagi masyarakat dengan berorientasi kepada lingkungan demi mewujudkan Kota Pematangsiantar Eco City serta mampu memberikan
jaminan Keselamatan, Keamanan dan Kepuasan kepada Masyarakat.
3. Meningkatkan status rumah sakit menjadi rumah sakit pendidikan yang
melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan secara bertahap dan
kesinambungan.
4. Mewujudkan RSUD Djasamen Saragih menjadi rumah sakit rujukan
dengan pelayanan dengan pelayanan unggulan bagi Kabupaten Kota
sekitarnya.
5. Mewujudkan RSUD Djasamen Saragih menjadi Badan Layanan Umum
Daerah BLUD yang mampu mandiri untuk membiayai sendiri
operasional dan mensejahterakan karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
45
Motto Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah :
S : Sosial ekonomi, melayani pasien dengan tidak memandang status ekonomi.
E : Empati, peduli terhadap kesembuhan dan perasaan pasien. N : Nyaman,
dapat membuat
lingkungan pelayanan
yang menyenangkan.
Y : Yakin, bahwa kesembuhan pasien dapat diperoleh dengan pelayanan yang baik.
U : Unggul, bahwa pelayanan yang diberikan adalah secara profesional dan diusahakan untuk selalu baik dari pada di rumah sakit lain.
M : Memuaskan, bahwa hasil pelayanan yang diberikan dapat memberikan rasa puas bagi penderita maupun keluarganya sehingga
merupakan promosi masyarakat lainnya.
4.1.2 Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Sarana dan prasarana yang tersedia di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar terdiri dari 19 unit instalasi rawat jalan, 13 unit instalasi rawat
inap dengan jumlah tempat tidur sebanyak 200 tempat tidur, 8 unit instalasi penunjang medis dan penunjang diagnostik. Dalam melayani pasien RSUD
Djasamen Saragih didukung oleh 71 orang tenaga ahli medis dengan kualifikasi 54 orang dokter umum dan spesialis dasar, 5 orang dokter spesialis penunjang,
serta 12 orang dokter spesialis lainnya, 358 orang tenaga paramedis dan tenaga kesehatan lain, dan 53 tenaga non medis.
Universitas Sumatera Utara
Sumber dana yang diperoleh untuk mendukung sarana dan prasarana di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar adalah Anggaran Pendapatan
Belanja Negara APBN, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Provinsi, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Kota dan sumber
– sumber lain hibah.
4.2 Analisis Univariat
4.2.1 Karakteristik Responden
Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kota Pematangsiantar dimana 77 perawat pelaksana menjadi sampel untuk motivasi dan 13 kepala ruangan menilai kinerja
perawat pelaksana. Karakteristik responden yang diteliti terdiri dari : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama kerja sebagai PNS.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Karakteristik Responden
Jumlah Presentase
Umur 30 tahun
8 8,9
31 – 35 tahun
14 15,6
36 – 40 tahun
32 35,6
41 – 45 tahun
11 12.2
46 –50 tahun
14 15,6
51 tahun 11
12,2
Jenis Kelamin Laki
– Laki 3
3,3 Perempuan
87 96,7
Tingkat Pendidikan S1 Keperawatan
33 36,7
DIII Keperawatan 44
48,9 DIII Kebidanan
2 2,2
SPK 11
12,2
Lama Kerja
Universitas Sumatera Utara
47
5 tahun 35
38,9 6
– 10 tahun 25
27,8 11
– 15 tahun 5
5,6 15
– 20 tahun 6
6,7 21
– 25 tahun 7
7,8 26 tahun
12 13,3
Total 90
100,0
Berdasarkan umur responden, umur yang paling banyak adalah umur yang berkisar antara 36
– 40 tahun yaitu 32 orang 35,6, selebihnya responden, berumur 31
– 35 tahun yaitu 14 orang 15,6, berumur 46 – 50 tahun yaitu 14 orang 15,6, berumur 41
– 45 tahun yaitu 11 orang 12,2, berumur 51 tahun yaitu 11 orang 12,2, dan berumur 30 tahun yaitu 8 orang 8,9.
Berdasarkan jenis kelamin responden, jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan yaitu 87 orang 96,7, selebihnya laki
– laki yaitu 3 orang 3,3.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden, tingkat pendidikan yang paling banyak adalah DIII Keperawatan yaitu 44 orang 48,9, selebihnya S1
Keperawatan yaitu 33 orang 36,7, SPK yaitu 11 orang 12,2, dan DIII Kebidanan yaitu 2 orang 2,2.
Berdasarkan lama kerja responden di instalasi rawat inap, yang paling banyak adalah 5 tahun yaitu 35 orang 36,7, selebihnya 6
– 10 tahun yaitu 25 orang 27,8, 26 tahun yaitu 12 orang 13,3, 21
– 25 tahun yaitu 7 orang 7,8, 15
– 20 tahun yaitu 6 orang 6,7, dan 11 – 15 tahun yaitu 5 orang 5,6.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Motivasi Intrinsik 4.2.2.1 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Tanggung Jawab
Berdasarkan indikator tanggung jawab diketahui sebanyak 74 orang 96,1 responden menyatakan bahwa perawat sering bekerja sesuai jadwal dan
dalam melaksanakan tugas asuhan keperawatan kepada pasien sesuai prosedur yang telah ditetapkan manajemen rumah sakit, 74 orang 96,1 responden
menyatakan bahwa perawat sering dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat bekerja dengan penuh tanggung jawab, 74 orang 96,1 responden
menyatakan bahwa perawat sering berupaya memenuhi kebutuhan pasien secara maksimal melalui asuhan keperawatan, 74 orang 96,1 responden menyatakan
bahwa perawat sering berupaya memberikan kenyamanan kepada pasien selama pelaksanaan asuhan keperawatan.
Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Intrinsik
Berdasarkan Tanggung Jawab di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat
bekerja sesuai
jadwal dan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
sesuai prosedur yang telah ditetapkan manajemen rumah sakit.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 74
3 96,1
3,9 2.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat bekerja dengan penuh tanggung jawab.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 74
3 96,1
3,9 3.
Perawat berupaya memenuhi kebutuhan pasien secara maksimal melalui asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
73 4
94,8 5,2
4. Perawat berupaya memberikan kenyamanan kepada
pasien selama pelaksanaan asuhan keperawatan. -
Sering S 73
94,8
Universitas Sumatera Utara
49
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 4
5,2
Total 77
100,0
4.2.2.2 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Kemajuan
Berdasarkan indikator kemajuan diketahui sebanyak 67 orang 87 responden menyatakan bahwa perawat sering merasakan peningkatan kemampuan
dan pemahaman tentang asuhan keperawatan di instalasi rawat inap, 67 orang 87 responden menyatakan bahwa perawat sering melaksanakan asuhan
keperawatan kesehatan pada pasien karena ingin mendapatkan kemajuan kerja sebagai petugas kesehatan, 68 orang 88,3 responden menyatakan bahwa
perawat sering melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan pada pasien karena ingin mengikuti perkembangan dan kemajuan di bidang keperawatan, 64 orang
83,1 responden menyatakan bahwa perawat sering berusaha mencari informasi
baru dalam pengembangan profesi sebagai perawat. Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Intrinsik Berdasarkan Kemajuan di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat merasakan peningkatan kemampuan dan
pemahaman tentang asuhan keperawatan di instalasi rawat inap.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 10
67 13
87 2.
Perawat melaksanakan
asuhan keperawatan
kesehatan pada pasien karena ingin mendapatkan kemajuan kerja sebagai petugas kesehatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 67
9 1
87 11,7
1,3 3.
Perawat melaksanakan
asuhan keperawatan
kesehatan pada pasien karena ingin mengikuti perkembangan
dan kemajuan
di bidang
keperawatan. -
Sering S 68
88,3
Universitas Sumatera Utara
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
9 11,7
4. Perawat berusaha mencari informasi baru dalam
pengembangan profesi sebagai perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
64 12
1 83,1
15,6 1,3
Total 77
100,0
4.2.2.3 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Pekerjaan Itu Sendiri
Berdasarkan indikator pekerjaan itu sendiri diketahui sebanyak 74 orang 96,1 responden menyatakan bahwa perawat sering menyukai pekerjaan
mereka sebagai perawat pelaksana di instalasi rawat inap, 75 orang 97,4 responden menyatakan bahwa perawat sering memberikan pelayanan keperawatan
sesuai dengan kemampuan mereka, 69 orang 89,6 responden menyatakan bahwa perawat sering memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan asuhan
perawat sering memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan pendidikan yang dimiliki, 69 orang 89,6 responden menyatakan bahwa perawat sering
Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan pendidikan yang dimiliki.
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Intrinsik
Berdasarkan Pekerjaan Itu Sendiri di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat menyukai pekerjaan mereka sebagai
perawat pelaksana di instalasi rawat inap. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
74 3
96,1 3,9
2. Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan kemampuan mereka. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
75 2
97,4 2,6
3. Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan asuhan keperawatan yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
51
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
69 8
89,6 10,4
4. Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan pendidikan yang dimiliki. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
69 8
89,6 10,4
Total 77
100,0 4.2.2.4 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Pencapaian
Berdasarkan indikator pencapaian diketahui sebanyak 49 orang 63,6 responden menyatakan bahwa perawat kadang
– kadang membuat metode baru dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan, 51 orang 66,2 responden
menyatakan bahwa perawat sering selalu cekatan dalam melaksanakan pekerjaan khususnya asuhan keperawatan, 57 orang 74 responden menyatakan bahwa
perawat sering mengedepankan peningkatan prestasi kerja dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan, 46 orang 59,7 responden menyatakan bahwa perawat
kadang – kadang mengajukan idekarya dalam peningkatan mutu pelayanan
keperawatan.
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Intrinsik
Berdasarkan Pencapaian di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat selalu membuat metode baru dalam
melaksanakan tugas pelayanan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
24 49
4 31,2
63,6 31,2
2. Perawat
selalu cekatan
dalam melaksanakan
pekerjaan khususnya asuhan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
51 26
66,2 33,8
3. Perawat selalu mengedepankan peningkatan prestasi
kerja dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. -
Sering S 57
74,0
Universitas Sumatera Utara
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
20 26,0
4. Perawat mengajukan idekarya dalam peningkatan
mutu pelayanan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
31 46
59,7 40,3
Total 77
100,0
4.2.2.5 Motivasi Intrinsik Berdasarkan Pengakuan
Berdasarkan indikator pengakuan diketahui sebanyak 45 orang 58,4 responden menyatakan bahwa kadang
– kadang pelayanan kesehatan yang perawat lakukan selalu dipuji oleh kepala ruangan, 45 orang 58,4 responden
menyatakan bahwa kadang – kadang pelayanan kesehatan yang perawat lakukan
selalu dipuji oleh rekan pada tim keperawatan, 49 orang 63,6 responden menyatakan bahwa pasien sering merasa senang karena perawat memberikan
pelayanan kesehatan dengan baik, 53 orang 68,8 responden menyatakan bahwa keluarga pasien sering merasa senang karena perawat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Intrinsik
Berdasarkan Pengakuan di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Pelayanan kesehatan yang perawat lakukan selalu
dipuji oleh kepala ruangan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
29 45
3 37,7
58,4 3,9
2. Pelayanan kesehatan yang perawat lakukan selalu
dipuji oleh rekan pada tim keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
27 45
5 35,1
58,4 6,5
3. Pasien merasa senang karena perawat memberikan
pelayanan kesehatan dengan baik. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
49 28
63,6 36,4
Universitas Sumatera Utara
53
-
Tidak Pernah TP
4. Keluarga pasien merasa senang karena perawat
memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
53 24
68,8 31,2
Total 77
100,0
Berdasarkan akumulasi motivasi intrinsik perawat di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 sebanyak 75 orang 97,4 mempunyai
motivasi intrinsik pada kategori tinggi sedangkan 2 orang 2,6 mempunyai motivasi intrinsik pada kategori sedang.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkaan Kategori Secara
Akumulasi Motivasi Intrinsik di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Intrinsik Jumlah
Persen
Tinggi 75
97,4 Sedang
2 2,6
Rendah
Total 77
100 4.2.3 Motivasi Ekstrinsik
4.2.3.1 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Administrasi dan Kebijakan
Berdasarkan indikator administrasi dan kebijakan diketahui sebanyak 66 orang 85,7 responden menyatakan bahwa sering pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan kasus yang dialami, 58 orang
75,3 responden menyatakan bahwa penyusunan shift sering telah sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi dalam memberikan pelayanan kepada pasien, 43 orang 55,8 responden menyatakan bahwa sarana dan prasarana sering telah
mendukung dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, 42 orang 54,5 responden menyatakan bahwa manajemen pengelolaan di instalasi rawat inap
sering telah sesuai dengan kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Ekstrinsik
Berdasarkan Administrasi dan Kebijakan di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien
sesuai dengan kasus yang dialami. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
66 11
85,7 14,3
2. Penyusunan shift telah sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi dalam memberikan pelayanan kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
58 18
1 75,3
23,4 1,3
3. Sarana dan prasarana telah mendukung dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
43 33
1 55,8
42,9 1,3
4. Manajemen pengelolaan di instalasi rawat inap telah
sesuai dengan kebutuhan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
42 34
1 54,5
44,2 1,3
Total 77
100,0 4.2.3.2 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Penyeliaan Supervisi
Berdasarkan indikator penyeliaan supervisi diketaui sebanyak 53 orang 68,8 responden menyatakan bahwa atasan sering memberikan arahan dan
bimbingan untuk bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan, 40 orang 63,6 reponden menyatakan bahwa atasan sering memberikan kesempatan
kepada perawat untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaan, 46 orang 59,7 responden menyatakan bahwa atasan sering memberikan semangat atau motivasi
bagi perawat untuk meningkakan kualitas asuhan keperawatan, 51 orang 66,2 responden menyatakan bahwa atasan sering memberikan kesungguhan dan
mendengarkan dalam setiap komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Ekstrinsik
Berdasarkan Penyeliaan Supervisi di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Atasan memberikan arahan dan bimbingan untuk
bekerja sama
dalam memberikan
asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 53
23 1
68,8 29,9
1,3 2.
Atasan memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 49
27 1
63,6 35,1
1,3 3.
Atasan membrikan semangat atau motivasi bagi perawat untuk meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
46 29
2 59,7
37,7 2,6
4. Atasan
memberikan kesungguhan
dan menderngarkan dalam setiap komunikasi.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 51
25 1
66,2 32,5
1,4
Total 77
100,0
4.2.3.3 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Insentif
Berdasarkan indikator insentif diketahui sebanyak 53 orang 68,8 responden menyatakan bahwa perawat tidak pernah menerima kenaikan jabatan
bila mendapatkan penilaian prestasi baik, 43 orang 55,8 responden menyatakan bahwa perawat kadang - kadang menerima dukungan dari teman dan
atasan jika mendapat prestasi yang baik, 39 orang 50,6 responden menyatakan bahwa perawat kadang - kadang menerima imbalan sesuai dengan pangkat dan
golongan, 34 orang 44,2 responden menyatakan bahwa perawat sering menerima tunjangan jabatan fungsional perawat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Insentif di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat
menerima kenaikan
jabatan bila
mendapatkan penilaian prestasi baik. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
53 17
7 68,8
22,1 9,1
2. Perawat menerima dukungan dari teman dan atasan
jika mendapat prestasi yang baik. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
15 43
19 19,5
55,8 24,7
3. Perawat menerima imbalan sesuai dengan pangkat
dan golongan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
23 39
15 29,9
50,6 19,5
4. Perawat menerima tunjangan jabatan fungsional
perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
24 19
34 31,2
24,7 44,2
Total 77
100,0 4.2.3.4 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Hubungan Antar Pribadi
Berdasarkan indikator hubungan antar pribadi diketahui sebanyak 53 orang 68,8 responden menyatakan bahwa kepala perawat sering menjalin hubungan
kerja dengan perawat pelaksana asuhan keperawatan, 61 orang 79,2 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering terjalin antar perawat
pelaksana dalam suatu tim keperawatan, 47 orang 61,0 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering dillaksanakan dengan tenaga
kesehatan lain, 60 orang 77,9 responden menyatakan bahwa hubungan
kerja antar perawat pelaksana sering sesuai dengan tugas pokok dan fungsi keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Hubungan Antar Pribadi di RSUD Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Kepala keperawatan menjalin hubungan kerja
dengan perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 53
22 2
68,8 28,6
2,6 2.
Pelaksnaan asuhan keperawatan terjalin antar perawat pelaksana dalam suatu tim keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 61
16 79,2
20,8 3.
Pelaksanaan asuhan keperawatan dilaksanakan dengan tenaga kesehatan lain.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
47 24
6 61,0
31,2 7,8
4. Hubungan kerja antar perawat pelaksana sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
60 16
1 77,9
20,8 1,3
Total 77
100,0 4.2.3.5 Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Kondisi Kerja
Berdasarkan indikator kondisi kerja diketahui sebanyak 45 orang 58,4 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering didukung
kondisi lingkungan rumah sakit, 40 orang 51,9 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering dapat terlaksana dengan fasilitas rumah
sakit yang lengkap, 45 orang 58,4 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering didukung kenyamanan tempat pelayanan, 40 orang
51,9 responden menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan keperawatan sering didukung peralatan yang sesuai kebutuhan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Ekstrinsik Berdasarkan Kondisi Kerja di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Kepala keperawatan menjalin hubungan kerja
dengan perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 53
22 2
68,8 28,6
2,6 2.
Pelaksnaan asuhan keperawatan terjalin antar perawat pelaksana dalam suatu tim keperawatan.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 61
16 79,2
20,8 3.
Pelaksanaan asuhan keperawatan dilaksanakan dengan tenaga kesehatan lain.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
47 24
6 61,0
31,2 7,8
4. Hubungan kerja antar perawat pelaksana sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi perawat. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
60 16
1 77,9
20,8 1,3
Total 77
100,0
Berdasarkan akumulasi motivasi ekstrinsik perawat di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 sebanyak 61 orang 79,2 mempunyai
motivasi ekstrinsik pada kategori tinggi sedangkan 16 orang 20,8 mempunyai motivasi ektrinsik pada kategori sedang.
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkaan Kategori Secara Akumulasi Motivasi Ekstrinsik di RSUD Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Ekstrinsik Jumlah
Persen
Tinggi 61
79,2 Sedang
16 20,8
Rendah
Total 77
100,0
Universitas Sumatera Utara
59
4.2.4 Kinerja Perawat Pelaksana 4.2.4.1 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Pengkajian
Berdasarkan indikator pengkajian diketahui sebanyak 7 orang 53,8 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat sering mengumpulkan dan
mengelompokkan data bio-psiko-spiritual tentang data pasien, 9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat sering mencatat data yang dikaji
sesuai dengan pedoman tentang pengkajian data pasien, 8 orang 61,5 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang
– kadang melakukan anamnesa, biodata pasien, keluhan utama dan mengkonfirmasi kepada ketua tim keperawatan
sebagai penanggung jawab tentang pasien, 9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang melakukan anamnesa, biodata
pasien, keluhan utama dengan pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan fisik tentang data pasien.
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Berdasarkan Pengkajjian di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat mengumpulkan dan mengelompokkan data
bio-psiko-sosial-spiritual tentang data pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
7 6
53,8 46,2
2. Perawat mencatat data yang dikaji sesuai dengan
pedoman tentang pengkajian data pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
9 4
69,2 30,8
3. Perawat melakukan anamnesa, biodata pasien,
keluhan utama dan mengkonfirmasi kepada ketua tim keperawatan sebagai penanggung jawab tentang
pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
5 8
38,5 61,5
Universitas Sumatera Utara
-
Tidak Pernah TP
4. Perawat melakukan anamnesa, biodata pasien,
keluhan utama dengan pengamatan, wawancara, dan pemeriksaan fisik tentang data pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 4
9 30,8
69,2
Total 13
100,0
4.2.4.2 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Diagnosis
Berdasarkan indikator diagnosis diketahui sebanyak 7 orang 53,8 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat sering melakukan analisis, interpretasi
data, identifikasi masalah pasien yang perawat tangani untuk semua pasien, 12 orang 92,3 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang
Perawat melakukan analisis, interpretasi data, identifikasi masalah pasien berdasarkan masalah yang telah dirumuskan untuk setiap pasien, 9 orang 69,2
menyatakan bahwa perawat kadang - kadang merumuskan masalah yang ada mengacu pada pengelompokkan diagnosis keperawatan untuk setiap pasien, 8
orang 53,8 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang membuat diagnosis keperawatan berdasarkan prioritas gejala
– gejala yang dominan untuk pasien.
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Berdasarkan Diagnosis di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat melakukan analisis, interpretasi data,
identifikasi masalah pasien yang saya tangani untuk semua pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 7
6 53,8
46,2
Universitas Sumatera Utara
61
Total 13
100
2. Perawat melakukan analisis, interpretasi data,
identifikasi masalah pasien berdasarkan masalah yang telah dirumuskan untuk setiap pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
1 12
7,7 92,3
3. Perawat merumuskan masalah yang ada mengacu
pada pengelompokkan diagnosis keperawatan untuk setiap pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
4 9
30,8 69,2
4. Perawat
membuat diagnosis
keperawatan berdasarkan prioritas gejala
– gejala yang dominan untuk pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 4
8 1
30,8 61,5
7,7
Total 13
100,0 4.2.4.3 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Rencana Tindakan
Berdasarkan indikator rencana tindakan diketahui sebanyak 8 orang 61,5 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang
– kadang merencanakan tindakan keperawatan dengan tujuan khusus berdasarkan aspek
kognitif, perilaku dan afektif kepada pasien, 6 orang 46,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang
– kadang membuat penyelesaian masalah keperawatan berdasarkan diagnosis yang telah ditetapkan kepada pasien, 9 orang
69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang – kadang melibatkan
keluarga pasien dalam rencana tindakan keperawatan kepada pasien, 10 orang 76,9 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang bekerja
sama dengan tim kesehatan lain dalam membuat rencana tindakan untuk pasien.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Berdasarkan Rencana Tindakan di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat
merencanakan tindakan
keperawatan dengan tujuan khusus berdasarkan aspek kognitif,
perilaku dan afektif kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
4 8
1 30,8
61,5 7,7
2. Perawat
membuat penyelesaian
masalah keperawatan berdasarkan diagnosis yang telah
ditetapkan kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
5 6
2 38,5
46,2 15,4
3. Perawat melibatkan keluarga pasien dalam rencana
tindakan keperawatan kepada pasien. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
4 9
30,8 69,2
4. Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain
dalam membuat rencana tindakan untuk pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
3 10
23,1 76,9
Total 13
100,0
4.2.4.4 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Pelaksanaan Implementasi
Berdasarkan indikator pelaksanaan Implementasi diketahui sebanyak 11 orang 84,6 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang
melatih tentang cara – cara perawatan kebersihan diri secara mandiri, makan,
berdandan pada wanita yang kurang perawatan diri pada seluruh pasien, 9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang memberikan
pendidikan kesehatan tentang cara – cara merawat pasien kepada keluarga pasien,
9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang mengajari tentang manfaat obat
– obatan, waktu makan obat, dan cara makan obat kepada pasien, 8 orang 61,5 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat
Universitas Sumatera Utara
63
kadang - kadang berperan serta dalam melaksanakan terapi aktivitas kelompok kepada pasien.
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Berdasarkan Pelaksanaan Implementasi di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat melatih tentang cara
– cara perawatan kebersihan diri secara mandiri, makan, berdandan
pada wanita yang kurang perawatan diri pada seluruh pasien.
- Sering S
- Kadang
– Kadang KK -
Tidak Pernah TP 2
11 15,4
84,6 2.
Perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang cara
– cara merawat pasien kepada keluarga pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
2 9
2 15,4
69,2 15,4
3. Perawat mengajari tentang manfaat obat
– obatan, waktu makan obat, dan cara makan obat kepada
pasien. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
2 9
2 15,4
69,2 15,4
4. Perawat berperan serta dalam melaksanakan terapi
aktivitas kelompok kepada pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
8 5
61,5 38,5
Total 13
100,0
4.2.4.5 Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan Evaluasi
Berdasarkan indikator evaluasi diketahui sebanyak 9 orang 69,2 kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang
– kadang mengevaluasi kemampuan seluruh pasien setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan, 11 orang 84,6
kepala ruangan menyatakan bahwa perawat kadang – kadang mengevaluasi
kemampuan keluarga pasien dalam merawat pasien, 7 orang 53,8 kepala
Universitas Sumatera Utara
ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang membuat rencana lanjutan jika hasil tindakan asuhan keperawatan tidak memuaskan, 8 orang 61,5 kepala
ruangan menyatakan bahwa perawat kadang - kadang memberikan reinforcement penguatan pada pasien
– pasien sehingga mengalami perubahan positif.
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Berdasarkan Evaluasi di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Tahun 2016.
No. Pertanyaan Jawaban
Jumlah Persen
1. Perawat mengevaluasi kemampuan seluruh pasien
setelah diberikan tindakan asuhan keperawatan. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
9 4
69,2 30,8
2. Perawat mengevaluasi kemampuan keluarga pasien
dalam merawat pasien. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
11 2
84,6 15,4
3. Perawat membuat rencana lanjutan jika hasil
tindakan asuhan keperawatan tidak memuaskan. -
Sering S -
Kadang
– Kadang KK
-
Tidak Pernah TP
7 6
53,8 46,2
4. Perawat memberikan reinforcement penguatan
pada pasien – pasien sehingga mengakami
perubahan positif. -
Sering S -
Kadang – Kadang KK
- Tidak Pernah TP
8 5
61,5 38,5
Total 13
100,0
Berdasarkan akumulasi kinerja perawat di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 sebanyak 3 orang 84,6 menyatakan kinerja
perawat pada kategori baik sedangkan 10 orang 15,4 menyatakan kinerja perawat pada kategori sedang.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkaan Kategori Secara Akumulasi Kinerja di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
Kinerja Jumlah
Persen
Baik 3
23,1 Sedang
10 76,9
Kurang Baik
Total 13
100
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan motivasi
intrinsik tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian, dan pengakuan dan motivasi ekstrinsik administrasi dan kebijakan, penyeliaan
supervisi, insentif, hubungan antar pribadi, dan kondisi kerja terhadap kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
dengan menggunakan uji korelasi pearson.
4.3.1 Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Perawat Pelaksana Berdasarkan hasil analisis bivariat antara motivasi intrinsik tanggung
jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian, dan pengakuan dengan kinerja perawat di instalasi Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 ditemukan bahwa : 1.
Ada hubungan signifikan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,007 0,05.
2. Ada hubungan signifikan antara kemajuan dengan kinerja perawat
pelaksana p = 0,007 0,05. 3.
Ada hubungan signifikan antara pekerjaan itu sendiri dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,036 0,05.
Universitas Sumatera Utara
4. Ada hubungan signifikan antara pencapaian dengan kinerja perawat
pelaksana p = 0,047 0,05. 5.
Tidak ada hubungan signifikan antara pengakuan dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,150 0,05.
Tabel 4.20 Hubungan antara Motivasi Intrinsik Tanggung Jawab,
Kemajuan, Pekerjaan Itu Sendiri, Pencapaian, Pengakuan dengan Kinerja Perawat di RSUD Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Intrinsik Kinerja Perawat
Pearson Correlation Sig. p
Tanggung Jawab 0,307
0,007
Kemajuan 0,307
0,007
Pekerjaan Itu Sendiri 0,239
0,036
Pencapaian 0,227
0,047
Pengakuan 0,150
0,194
4.3.2 Hubungan Motivasi Ektrinsik dengan Kinerja Perawat Pelaksana
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara motivasi ekstrinsik tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian, dan pengakuan dengan
kinerja perawat di instalasi Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar tahun 2016 ditemukan bahwa :
1. Ada hubungan signifikan antara administrasi dan kebijakan dengan kinerja
perawat pelaksana p = 0,003 0,05. 2.
Ada hubungan signifikan antara penyeliaan supervisi dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,030 0,05.
3. Ada hubungan signifikan antara insentif dengan kinerja perawat pelaksana
p = 0,031 0,05. 4.
Tidak ada hubungan signifikan antara hubungan antar pribadi dengan kinerja perawat pelaksana p = 0,788 0,05.
Universitas Sumatera Utara
67
5. Tidak ada hubungan signifikan antara kondisi kerja dengan kinerja
perawat pelaksana p = 0,847 0,05. Tabel 4.21 Hubungan antara Motivasi Ekstrinsik Administrasi dan
Kebijakan, Penyeliaan Supervisi, Insentif, Hubungan Antar Pribadi, Kondisi Kerja dengan Kinerja Perawat di RSUD
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Motivasi Ekstrinsik Kinerja Perawat
Pearson Correlation Sig. p
Administrasi dan Kebijakan 0,330
0,003
Penyeliaan Supervisi 0,248
0,030
Insentif 0,240
0,031
Hubungan Antar Pribadi 0,031
0,788
Kondisi Kerja 0,022
0,847
4.4 Analisis Multivariat
Dalam analisis bivariat diketahui variabel tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian, administrasi dan kebijakan, penyeliaan
supervisi, dan insentif berhubungan terhadap kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Analisis multivariat
bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan yang berpengaruh terhadap kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Jika dalam analisis bivariat nilai p 0,05 maka akan dilanjutkan ke dalam uji regresi linear berganda.
Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel Motivasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Djasamen
Saragih Kota Pematangsiantar Tahun 2016.
Variabel Nilai B
Sig. R
R Square
Tanggung Jawab -0,781
0,088 Kemajuan
-0,427 0,252
Pekerjaan Itu Sendiri -0,174
0,720 Pencapaian
-0,012 0,967
0,555 0,308
Universitas Sumatera Utara
Administrasi dan Kebijakan -0,455
0,110 Penyeliaan Supervisi
0,554 0,004
Insentif -0,269
0,087 Constant
59,702 0,0001
Berdasarkan hasil analisa regresi linear berganda, dapat diketahui bahwa variabel administrasi dan kebijakan, penyeliaan supervisi berpengaruh terhadap
kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD Djasamen Saragih p 0,05. Sedangkan variabel tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian,
administrasi dan kebijakan, dan insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja perawat p 0,05. Nilai R pengaruh variabel penyeliaan supervisi terhadap
kinerja adalah kuat karena nilai R 0,05. Berdasarkan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja diketahui bahwa
variabel yang paling besar pengaruhnya adalah variabel dengan nilai koefisien regresi
β yang paling besar, yaitu penyeliaan supervisi. Pengaruh variabel terhadap kinerja adalah sebesar R square 0,308. Artinya, 30,8 kinerja perawat
dipengaruhi oleh penyeliaan supervisi. Sisanya 69,2 kinerja dipengaruhi oleh faktor motivasi yang lainnya.
Berdasarkan nilai koefisien regresi β variabel yang berpengaruh, maka
dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut : Y =
α + β
1
X
1
Y = 60,215 + 0,554 penyeliaan supervisi
Berdasarkan persamaan regresi linear tersebut dapat dijelaskan bahwa jika terdapat penambahan satu poin penyeliaan supervisi, maka akan terjadi
peningkatan kinerja perawat sebesar 0,554.
Universitas Sumatera Utara
69
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Perawat di Instalasi