Uji Antar Kelompok Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Field

147 latihan soal yang dimaksudkan untuk menguji tingkat penguasaan pemahaman siswa terhadap materi pembahasan. Pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia VCD dan LKS sama-sama memiliki peran yang berarti dalam meningkatkan pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah. Namun berdasarkan temuan hasil penelitian ini, penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia VCD secara keseluruhan terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik daripada penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia LKS.

2. Uji Antar Kelompok Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Field

Independence dan Kelompok Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependence. Pengujiam hipotesis kedua menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya kognitif field independence terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik dalam pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah daripada pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah dengan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok siswa dengan gaya kognitif field independence skor rata-rata kompetensi mata pelajaran sejarah sebesar 7.99, adapun skor rata-rata kompetensi mata pelajaran sejarah dengan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependence sebesar 6.93. Hal ini berarti faktor gaya kognitif siswa memiliki pengaruh yang berarti terhadap pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah. 148 Perbedaan antar pribadi siswa yang menetap dalam cara menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman dikenal dengan gaya kognitif. Dalam mencapai kompetensi belajar sejarah, gaya kognitif siswa perlu diketahui pada awal permulaan pembelajaran, karena semua faktor yang mempengaruhi pembelajaran bergerak secara dinamis dalam mencapai kompetensi belajar yang diharapkan. Gaya kognitif mempengaruhi bagaimana siswa mempelajari materi sejarah dengan menyenangkan serta bagaimana siswa dan guru berinteraksi di kelas dalam proses pembelajaran sejarah. Diharapkan dengan adanya interaksi dari gaya kognitif, tujuan, materi serta metode pembelajaran maka hasil belajar siswa dapat dicapai semaksimal mungkin. Siswa yang memiliki gaya kognitif field independence memiliki memiliki kemamauan menganalisis untuk memisahkan obyek dari lingkungannya, memiliki kemampuan mengorganisasikan obyek, memiliki orientasi interpersonal, memilih profesi bersifat individual dan mendefinisikan tujuan sendiri. Siswa yang memiliki gaya kognitif field dependence memiliki karakteristik berpikir global, menerima struktur yang sudah ada, memiliki orientasi sosial, mengikuti tujuan yang sudah ada dan bekerja dengan motivasi eksternal serta lebih tertarik pada penguatan eksternal. Bagi siswa, gaya kognitif bersifat mempengaruhi dalam hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Kedudukan gaya kognitif dalam pembelajaran sejarah penting diperhatikan sebab rancangan pembelajaran yang disusun mempertimbangkan gaya kognitif berarti menyajikan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki siswa untuk tujuan ketercapaian kompetensi mata pelajaran sejarah. Berdasarkan 149 temuan hasil penelitian ini, menunjukkan siswa yang memiliki gaya kognitif field independence terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik dalam pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah daripada pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah dengan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependence.

3. Uji Pada Interaksi Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran