28
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah-masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.  Pembelajaran  lebih  menekankan  penguasaan  intelektual,  terpusat  kepada guru,  sehingga  aktivitas  dan  kreativitas  siswa  dalam  proses  pembelajaran
cenderung  terabaikan,  maka  diperlukan  perubahan  dalam  pendekatan pembelajaran yang mengacu pada pengembangan potensi siswa.
2.  Rendahnya kompetensi belajar sejarah disinyalir akibat pembelajaran yang monoton  oleh  karena  itu,  dikembangkan  model  pembelajaran  yang
mengedepankan aktivitas siswa yang dapat merangsang keterlibatan siswa. 3.  Pola  pikir  guru  masih  terikat  paradigma  pembelajaran  mentransfer  ilmu
pengetahuan  dari  guru  ke  siswa,  seharusnya  pendidikan  berlangsung alamiah  dalam  bentuk  aktivitas  belajar  sehingga,  guru  menekankan
perannya dalam
penggunaan pendekatan
pembelajaran daripada
mentransfer pengetahuan. 4.  Kajian  materi  sejarah  yang  bersifat  kronologis  memberikan  gambaran
masa lampau disederhanakan dengan media pembelajaran yang diharapkan mampu merangsang pemahaman siswa terhadap pendalaman kajian materi
sejarah. 5.  Siswa  memiliki  cara  tersendiri  dalam  menyusun  dan  mengolah  informasi
yang mempengaruhi bagaimana siswa belajar dengan menyenangkan serta bagaimana  siswa  dan  guru  berinteraksi  di  kelas  dalam  pembelajaran
sejarah.
29
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dilakukan pembatasan masalah agar penelitian mempunyai arah yang jelas, yaitu sebagai berikut:
1.  Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual contextual teaching and learning bermedia VCD dan LKS dalam pembelajaran sejarah.
2.  Gaya  kognitif  yang  dimiliki  siswa  meliputi  gaya  kognitif  field independence dan gaya kognitif field dependence terhadap mata pelajaran
sejarah. 3.  Pencapaian kompetensi mata pelajaran sejarah berupa skor siswa kelas XI
semester 2 melalui pengukuran setelah mengikuti pembelajaran sejarah.
D. Perumusan Masalah