157
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, dapat dituliskan saran- saran sebagai berikut:
1. Guru di SMA perlu diperkenalkan model pembelajaran kontekstual yang menghubungkan muatan akademik dengan konteks kehidupan siswa
mengingat, terdapat kecenderungan pada pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah sehingga belajar lebih bermakna
jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui. 2. Guru sejarah perlu menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual
bermedia karena kerumitan dan ketidakjelasan materi sejarah yang bersifat kronologis dalam memberikan gambaran keseluruhan tindakan manusia pada
masa lampau dapat disederhanakan dengan bantuan media pembelajaran. 3. Melalui pendekatan pembelajaran kontekstual siswa diharapkan melibatkan
diri secara aktif dalam pembelajaran, karena siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan dalam proses pembelajaran di kelas,
keberadaan kelompok belajar menjadi nilai lebih karena melalui belajar kelompok pemahaman siswa lebih mendalam.
4. Dalam mencapai kompetensi belajar sejarah, hendaknya gaya kognitif siswa perlu diketahui pada awal permulaan pembelajaran, karena semua faktor yang
mempengaruhi pembelajaran bergerak secara dinamis dalam mencapai kompetensi belajar yang diharapkan mengingat, proses pembelajaran
merupakan serangkaian pola yang di dalamnya tersusun suatu prosedur yang direncanakan dan terarah serta bertujuan.
158
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh. 2005. Panduan Pembelajaran. Jakarta: Majelis Pertimbangan dan Pemberdayaan Pendidikan, Depatemen Agama.
Abdul Ghofur Djemari Mardapi. 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaian. Jakarta: Dirjen Pendidikan Menengah Depdiknas.
Anita Lie. 2007. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Arief S. Sadiman, R. Raharjo dan Anung Haryono. 2005. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Atwi Suparman. 1996. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI Universitas
Terbuka. Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asmawi Zainul Noehi Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: PAU- Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Budiyanto. 1998. Lembar Kerja Siswa dan Evaluasi. Surakarta: Pabelan. Cece Wijaya Tabrani Rusyan. 1994. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Dewi Salma Prawiradilaga Eveline Siregar. 2004. Mozaik Pendidikan. Jakarta:
Prenanda Media. Dirjen Pendidikan Menengah. 2005. Pedoman Khusus Pengemabngan Silabus
dan Penilaian mata Pelajaran Sejarah. Jakarta: Depdiknas. Enco Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya. Ella Yulaelawati. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Pakar Jaya.
159 Etin Solihatin. 2007. Cooperatif Learning Analisis Model. Pembelajaran IPS.
Jakarta: PT. Bumi Aksara Falance Theresa. 2001. Models and Strategies for Training Design:
Constructivism. United States of America: International Society for Performance Improvement.
Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadari Nawawi. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Heinich R, Molenda M. dan Russel J. D. Smaldino. 2005. Instructional Media and The New Technologies for Learning. Englewood Cliffs. New Jersey:
Prentice Hall Inc. Johnson Elaine B. 2007. Contextual Teaching and Learning. Thousand Oaks:
Corwin Press Inc. Joyce Bruce Marsha Weil with Calhoun Emily. 2000. Models of Teaching.
Fourth Edition, Boston: Ally and Bacon. Martinis Yamin. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada Press. Masnur Muslich. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Mimin Haryati. 2007. Model Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Moh. Nazir. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: PT. Grasindo
160 Oemar Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
_____________. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Paul Suparno. 2006. Filasafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Sanapiah Faisal. 1994. Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya: Usaha Nasional.
Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryatna Rafi’i. 1990. Teknik Evaluasi. Bandung: Angkasa. Sudarto.
1988. SK
Kanwil Propinsi
Jawa Tengah
Nomor 1055103.01LL1998Depdikbud.
Sudjatmiko Lili Nurlaili. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.
Slavian, Robert. 1995. Cooperative Learning: Theory, Reserch and Parctice. Second Edition. Boston: Ally and Bacon.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra. 1996. Teori Belajar dan Model-
Model Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Tulus Winarsunu. 2006. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang: UMM Press.
161 Yusufhadi Miarso. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Pustekom Diknas. Walter Dick dan Lou Carrey. 1990. The Ststematic Design of Instruction. Third
Edition. Harper Cillins Publisher. Woolfok Anita E.. 1993. Educational Psychology. Fifth Edition. Boston: Ally
and Bacon. Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Internet US Departemen of Education Office of Vocational and Adult Education and The
National School to Work Office. 2001. Contextual Teaching and Learning CTL. Home Page http:www.contextual.org. Accessed, 25
September 2007. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Sosialisasi KTSP. Home Page
http:www.depdiknas.go.id. Accessed, 25 September 2007. Atikah.
2006. Model
Cooperative Learning.
http:www.geocities.comhypatia_atik4artikel2.html. Accessed, 25 September 2007.
162
163
Lampiran 1. Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol DATA HASIL BELAJAR SEJARAH SEMESTER I
NO. SMAN GONDANGREJO
KLMP EKSPERIMEN SMAN COLOMADU
KLMP KONTROL
1. 70
73 2.
70 75
3. 73
73 4.
72 69
5. 77
71 6.
78 72
7. 75
72 8.
76 67
9. 74
75 10.
70 75
11. 70
72 12.
74 70
13. 73
73 14.
72 74
15. 72
73 16.
73 70
17. 72
72 18.
67 72
19. 71
76 20.
76 77
21. 73
75 22.
70 73
23. 71
72 24.
73 77
25. 76
75 26.
68 74
27. 75
68 28.
71 78
29. 73
70 30.
70 71
31. 69
71 32.
73 72
33. 72
73 34.
76 68
35. 69
74 36.
70 73
37. 72
73 38.
70 70
39. 71
72 40.
75 70
164
T-Test
Group Statistics
40 72.30
2.574 .407
40 72.50
2.512 .397
Prestasi Belajar SMAN GONDANGREJO
SMAN COLOMADU Hasil Belajar
Sejarah Smt I N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Independent Samples Test
.147 .702
-.352 78
.726 -.20
.569 -1.332
.932 -.352
77.953 .726
-.20 .569
-1.332 .932
Equal variance assumed
Equal variance not assumed
Hasil Belajar Sejarah Smt
F Sig.
Levenes Test for Equality of Variances
t df
Sig. 2-tailed
Mean Difference
Std. Error Difference Lower
Upper 95 Confidence
Interval of the Difference
t-test for Equality of Means
Proses Pengujian F: 1. Tentukan hipotesis
Ho : Bahwa kedua varians indeks prestasi SMAN Gondangrejo dan
SMAN Colomadu untuk mata pelajaran sejarah sama H
1
: Bahwa kedua varians indeks prestasi SMAN Gondangrejo dan SMAN Colomadu untuk mata pelajaran sejarah berbeda
2. Penentuan kesimpulan berdasarkan probabilitas a. Jika probabilitas significans 0.05, maka Ho: diterima
b. Jika probabilitas significans 0.05, maka Ho: ditolak 3. Pengambilan kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa harga F = 0.147 dengan tingkat signifikasi 0.702. Dengan demikian probabilitas 0.702 0.05.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kedua varians adalah sama. Mengingat kedua varians adalah sama, maka dalam pengujian t akan lebih
tepat menggunakan asumsi equal varians assumed.
165 Wilayah
Ho: diterima
Proses pengujian t: berdasarkan t tabel
1. Tentukan hipotesis Ho
: Rata-rata hasil belajar sejarah kelas XI semester 1 SMAN Gondangrejo dan SMAN Colomadu adalah sama
H
1
: Rata-rata hasil belajar sejarah kelas XI semester 1 SMAN Gondangrejo dan SMAN Colomadu adalah berbeda
2. Penentuan kesimpulan berdasarkan probabilitas a. Jika probabilitas significans t tabel 0.05, maka Ho: ditolak
b. Jika probabilitas significans t tabel 0.05, maka Ho: diterima 3. Pengambilan kesimpulan
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa harga t pada equal varians assumed yakni -0.352 dengan tingkat signifikasi 0.726 sedang harga t tabel
0.05, df 78 = 1,691 -t
1-12 α
tt
1-12 α
Dengan demikian t hitung sebesar -0.352 t tabel = -1.691 Kenyataan ini menunjukkan pada dasarnya rata-rata hasil belajar sejarah kelas
XI semester satu SMAN Gondangrejo dan SMAN Colomadu adalah sama saja tidak berbeda.
-0.352 Ho: ditolak
-1.691 t-tabel
Ho: ditolak
+1.691 t-tabel
t hitung
166
Lampiran 2. Instumen Penelitian
KISI-KISI ANGKET GAYA KOGNITIF SISWA
Indikator Diskriptor
Nomor Butir Soal
Jumlah
Standar menerima
informasi 1. Memperhatikan dalam menerima ilmu
pengetahuan 2. Serius dalam melaksanakan tugas
3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien
1, 2, 3
4, 5, 6, 7 8, 9, 10
10
Standar mengingat
informasi 1. Mendiskripsikan informasi yang diterima
secara praktis 2. Menyampaikan informasi pada pihak lain
3. Memiliki wawasan luas dan kreatif dalam mengembangkan pengetahuan
11, 12, 13
14, 15, 16 17, 18, 19
9
Standar memecahkan
masalah 1. Sikap memotivasi diri
2. Kecepatan berpikir hal-hal yang abstrak 3. Bertindak mempertimbangkan resiko
20, 21, 22 23, 24, 25
26, 27, 28 9
Standar memanfaat-
kan informasi 1. Menambah wawasan melalui media
2. Mencari informasi yang aktual 3. Memanfaatkan lingkungan sebagai
wahana belajar 29, 30, 31
32, 33 34, 35
7
Jumlah 35
167
ANGKET GAYA KOGNITIF SISWA
A. Identitas Responden