53 f Menerapkan penilaian autentik
Penilaian autentik meningkatkan kegiatan pembelajaran yang bersifat inklusif memberikan keuntugan siswa untuk menghubungkan pembelajaran
dengan pengalaman sediri. Siswa dapat mengungkapkan pemahaman akademik yang dimiliki dan memperkuat penguasaan kompetensi seperti mengumpulkan
informasi dan berpikir secara sistematis. Dalam pembelajaran kontekstual, penilaian autentik membantu siswa untuk menerapkan informasi akademik dan
kecakapan yang diperoleh pada situasi nyata untuk tujuan tertentu. Menurut Elaine B. Johnson 2007: 288, ”penilaian autentik memberikan kesempatan yang
luas bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari selama proses belajar-mengajar berlangsung”. Adapun bentuk penilaian yang dapat digunakan
oleh guru adalah portfolio, tugas kelompok, demonstrasi, dan laporan tertulis.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar berperan membantu guru memperkaya wawasan siswa. Bentuk dan jenis media pembelajaran yang
dipergunakan guru menjadi salah satu sumber ilmu pengetahuan. Menurut Heinich R, Molenda M. dan Russel J. D. 2005: 9,
“
kata media berasal dari Bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara, sehingga
media merupakan penyalur informasi antara sumber dan penerima”. Contoh yang difungsikan sebagai perantara misalnya film, televisi, media cetak dan komputer.
Apabila media membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran maka, disebut sebagai media pembelajaran.
54 Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika National Education
AssociationNEA yang dikutip oleh Cece Wijaya Tabrani Rusyan 1994: 137, “mendefinisikan media dalam lingkup pembelajaran sebagai segala benda yang
dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan belajar”. Menurut Romiszowski
yang dikutip oleh Oemar Hamalik 2004: 202, “media pembelajaran merupakan penyampaian pesan untuk berinteraksi dengan siswa melalui alat indranya untuk
menerima informasi dalam kegiatan komunikasi”. Menurut Bringgs, J. Leslie yang dikutip oleh Yusufhadi Miarso 2005: 457, menyatakan bahwa “media
pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi”. Senada dengan pendapat Bringgs, J. Leslie, menurut
Gagne M. Robert yang dikutip oleh Azhar Arsyad 2006: 4, bahwa “media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar”. Media pembelajaran dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar serta membawa
pengaruh psikologis terhadap siswa bahkan, media pembelajaran membantu meningkatkan pemahaman karena penyajian data yang terpercaya sehingga
memudahkan dalam menafsirkan data serta memadatkan informasi pengetahuan. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta memiliki kemampuan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses kegiatan belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
55 Proses pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan penggunaan
media pembelajaran. Menurut Heinich R, Molenda M. dan Russel J. D. 2005: 48, “perencanaan penggunaan media pembelajaran dikenal dengan istilah
ASSURE Model yaitu Analyze Learners Characheristics yang mengandung arti menganalisis karakteristik umum dan karakteristik khusus siswa”. States
Objectives yaitu merumuskan tujuan pembelajaran, Select or Modify Media yaitu memilih, memodifikasi atau merancang dan mengembangkan materi dan media
yang tepat, Utilize Media and Materials yaitu kegunaan dari materi dan media yang diajarkan, Require Learner Respons yaitu meminta tanggapan siswa dan
Evaluate and Revisi yaitu mengevaluasi dan merevisi proses belajar. Perkembangan media pembelajaran telah menjangkau aspek audio, visual
maupun kombinasi keduanya. Aneka ragam jenis media pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dapat membangkitkan rangsangan belajar serta membawa
pengaruh psikologis bahkan, membantu meningkatkan pemahaman karena penyajian data yang terpercaya sehingga memudahkan siswa menafsirkan data
serta memadatkan informasi pengetahuan. Menurut Seels B. B. Glasgow Z. yang dikutip oleh Azhar Arsyad 2006: 33, “pengelompokan jenis media dilihat
dari perkembangan teknologi dibagi dalam dua kategori, yaitu media tradisonal dan media teknologi mutahkir”.
1. Media Tradisional a. Visual diam yang diproyeksikan
- proyeksi opaque tak tembus pandang
- proyeksi overhead
56 -
slide -
filmstrip b. Visual yang tak terproyeksikan
- gambar, poster, foto
- charts, grafik, diagram
- pameran, papan info, papan buku
c. Audio -
rekaman piringan -
pita kaset, reel, cartridge d. Penyajian Mutlimedia
- slide plus suara tape - multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan - film
- televisi - video
f. Cetak - buku teks
- modul, teks terprogram - workbook, lembar kegiatan
- majalah ilmiah, berkala - lembaran lepas hand-out
57 g. Permainan
- teka-teki - simulasi
h. Realia - model
- specimen contoh - manipulatif peta, boneka
2. Media Mutakhir a. Media berbasis telekomunikasi
- Teleconferen
- Kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor -
Computer-assisted instruction -
Permainan komputer -
Sistem tutor intelijen -
Interaktif -
Hypermedia -
Compact video disc Berdasarkan pengelompokan jenis media menurut Sells B. B. Glasgow
Z yang melihat dari segi perkembangan teknologi, media VCD termasuk pengelompokan
media teknologi
mutakhir kategori
media berbasis
mikroprosessor sedangkan media LKS termasuk dalam pengelompokan media tradisonal kategori media cetak.
58 Menurut Anderson yang dikutip oleh Arief S. Sadiman 2005: 95, jenis
media instruksional dapat dikelompokkan seperti dalam tabel di bawah ini. Tabel 2. Daftar Kelompok Media Instruksional
Kelompok Media Media Pembelajaran
I. Audio
II. Cetak
III. Audio cetak
IV. Proyeksi visual diam
V. Proyeksi visual diam dengan audio
VI. Visual gerak VII. Visual gerak dengan audio
VIII. Benda IX. Manusia dan sumber lingkungan
X. Komputer - Pita audio rol atau kaset
- Piringan audio CD - Radio rekaman siaran
- Buku teks terprogrampegangan - Buku tugasLKS
- Buku latihan dilengkapi pita audio - Gambar bahan dengan pita audio
- Film bingkai slide - Overhead Transparancy OHT
- Film bingkai slide suara - Film rangkai suara
- Film bisu dengan judul caption - Film suara
- VideoVCD - Modeltiruan
- Guru, pustakawan, laboran - Program instruksional komputer
CAI Sumber: Arief S. Sadiman dkk. 2005. Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
59 Berdasarkan pengelompokan jenis media instruksional menurut Anderson,
media VCD termasuk kelompok media visual gerak dengan audio sedangkan media LKS termasuk kelompok media cetak.
Pengelompokan dari berbagai media pembelajaran di atas, pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu agar lebih mudah dalam mempelajari jenis
media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Menurut Yusufhadi Miarso 2005: 458, ”kegunaan media dalam pembelajaran yaitu media
mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak sehingga otak dapat berfungsi optimal”. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki oleh siswa. Media dapat melampaui batas ruang kelas. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Media
menghasilkan keseragaman pengamatan. Media membangkitkan keinginan dan minat baru. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar. Media
memberikan pengalaman yang menyeluruh dari sesuatu yang konkret maupun abstrak. Media memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar mandiri. Media
meningkatkan kemampuan membedakan dan menafsirkan objek. Media mampu meningkatkan kesadaran akan dunia sekitar. Media dapat meningkatkan
kemamapuan ekspresi diri baik guru atau murid. Pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat menumbuhkan dan
mempertinggi motivasi belajar siswa yang memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara siswa dengan lingkungan kenyataan dan memungkinkan siswa
dapat belajar sendiri menurut kemampuan minatnya sehingga dapat memberikan pengalaman nyata dalam diri siswa.
60 Menurut Dewi Salma Prawiradilaga Eveline Siregar 2004: 6, ”fungsi
atau peran pokok media pembelajaran meliputi dua hal yaitu fungsi AVA dan fungsi komunikasi”. Fungsi AVA Audiovisual Aids atau Teaching Aids
berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa. Fungsi komunikasi, yaitu sebagai sarana komunikasi antara komunikator guru dan
penerima siswa, di mana penerima dapat emmahami isi pesan yang etrdapat dalam media. Secara umum media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
mempunyai kegunaan yaitu: 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis dan lisan saja; 2 Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera; 3 Penggunaan media pembelajaran secara tepat bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik sehingga, media
pembelajaran berguna untuk menumbuhkan motivasi belajar, memungkinkan interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan kenyataan dan
memungkinkan peserta didik; 4 Penggunaan media secara tepat oleh guru dapat mengatasi kesulitan belajar akibat adanya perbedaan sifat siswa maupun
perbedaan lingkungan dan pengalaman. Pemanfaatan media pembelajaran yang tepat dapat merangsang motivasi siswa sehingga mampu menghasilkan proses dan
hasil belajar yang baik dan dapat mengembangkan kompetensi guru dalam mempergunakan media pembelajaran untuk membelajarkan siswa demi
tercapainya standar kompetensi belajar siswa. Berdasarkan jenis media pembelajaran di atas, fokus penelitian adalah
media pembelajaran VCD dan media pembelajaran LKS. Penjelasan kedua media pembelajaran adalah sebagai berikut.
61
1. Media Pembelajaran VCD