65
2. Media Pembelajaran LKS
Menurut Anderson yang dikutip oleh Arief S. Sadiman, media LKS dalam kegiatan pemeblajaran meruapkan salah satu kelompok media cetak. Media cetak
meliputi  bahan-bahan  yang  disiapkan  di  atas  kertas  untuk  pengajaran  dan informasi  Azhar  Arsyad,  2006:  37.  Lembar  pengajaran  instructional  sheet
yang pada umumnya disebut lembar kerja worksheet dirancang untuk menyusun lembar  kerja  yang  dapat  memenuhi  kebutuhan  pembelajaran.  Lembar  kerja  yang
dimanfatakan untuk memberikan tugas tambahan, pekerjaan rumah dalam proses pembelajaran  di  kelas  bertujuan  untuk  membantu  siswa  dalam  menghadapi
kesulitan dalam belajar disebut lembar kerja siswa LKS. Menurut  Budiyanto  1998:  6,  ”LKS  berisi  tentang  ringkasan  materi,
tugas-tugas  dan  evaluasi”.  Ringkasan  dimaksudkan  untuk  memunculkan  ingatan siswa terhadap pokok pembahasan  yang disampaikan. Tugas dimaksudkan untuk
memantapkan  pemahaman  terhadap  pokok  bahasan  yang  dipelajarai.  Evaluasi dimaksudkan  untuk  menguji  tingkat  penguasaan  siswa  terhadap  materi  suatu
pokok  pembahasan.  LKS  berisi  informasi  dan  instruksi  dari  guru  kepada  siswa agar  dapat  mengerjakan  sendiri  suatu  aktivitas  kegiatan  belajar  melalui  praktek
penerapan  hasil  belajar  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran  secara  optimal Depdikbud  Jateng,  1998:  25.  Belajar  dengan  banyak  latihan  mengerjakan
berbagai  macam  soal  sejarah  yang  biasanya  berbentuk  uraian  penjelasan  seperti halnya dalam LKS akan menumbuhkan penguatan, berpikir kritis serta cenderung
untuk  melakukan  pengulangan  dalam  kegiatan  pembelajaran  sehingga menimbulkan penguatan dalam ingatan dan pemahaman materi pembelajaran.
66 Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
media  pembelajaran  LKS  adalah  sebuah  buku  atau  lembaran  yang  berisi  tentang ringkasan  materi  untuk  memperkaya,  memperdalam  dan  mengembangkan  buku
materi  pembelajaran,  selain  itu  LKS  berisi  latihan-latihan  yang  dimaksudkan untuk menguji tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembahasan. LKS dapat
membantu  siswa  menghadapi  kesulitan  dalam  belajar  karena  dapat  mendorong kreativitas  siswa  untuk  mengembangkan  potensinya  dan  menumbuhkan
kemampuan pola pikir yang positif mengacu pada program cara belajar siswa aktif dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Media  pembelajaran  berupa  LKS  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini disusun  oleh  Tim  MGMP  Sejarah  Kabupaten  Karanganyar  Musyawarah  Guru
Mata  Pelajaran  Sejarah  sehingga  kontrol  terhadap  materi-materi  sejarah  yang diajarkan kepada siswa lebih mudah terkoordinasi. Belajar dengan menggunakan
LKS dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam memahami berbagai  macam bentuk soal, sebagai contoh apabila siswa telah memahami satu bentuk soal uraian
maka siswa akan mudah menguasai pula macam soal yang sama atau hampir sama seperti  bentuk  isian  atau  pilihan  ganda  dalam  menyajikan  materi  sejarah,  sebab
pada  kenyatannya  bentuk  dan  jenis  soal  dalam  LKS  hanya  merupakan pengulangan dari soal yang sama, sehingga siswa akan cepat merespon soal. LKS
sebagai  sarana  kegiatan  belajar  mengajar  berfungsi  sebagai  sarana  penunjang proses  pembelajaran  yang  berada  di  kelas,  memotivasi  dan  mendorong  siswa
untuk menemukan konsep pengertian dan penerapan dalam setiap pokok bahasan materi  pembelajaran,  sebagai  bentuk  alternatif  guru  untuk  mengarahkan  proses
67 kegiatan pembelajaran, memudahkan penyelesaian tugas-tugas belajar siswa baik
secara  perorangan,  kelompok  atau  klasikal  dan  membangkitkan  minat  siswa. Dengan  penggunaan  media  pembelajaran  LKS  disamping  menuntut  guru  untuk
dapat  mengoptimalkan  kegunaan  LKS  bagi  keberhasilan  pencapaian  tujuan pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif mengerjakan tugas dalam LKS sehingga
memudahkan siswa dalam memahami pokok bahasan materi pembelajaran. Dalam perkembangannya seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi  maka  bentuk  dan  macam  LKS  beraneka  ragam  kreasinya,  namun demikian  dalam  penyusunan  LKS  harus  selalu  berpegang  dan  mengacu  pada
acuan  materi  pokok  yang  telah  dirumuskan  oleh  Departemen  Pendidikan Nasional.  Menurut  Sudarto  1998:  4,  ”pembuatan  LKS  perlu  memperhatikan
ringkasan materi pelajaran dalam bentuk bukulembaran, berbentuk ringkasan dari buku  materi  pokok  pelajaran  dan  berbentuk  soal-soal  latihan  dan  tanya  jawab
untuk  menguji  tingkat  penguasaan  siswa  terhadap  materi  suatu  pembahasan”. Menyadari  penjelasan  di  atas,  maka  pembuatan  LKS  harus  memperhatikan
batasan-batasan  dalam  menyusun  LKS,  karena  diharapkan  dari  LKS  siswa  dapat memahami  materi  pelajaran  dan  dapat  menyelesaikan  soal-soal  serta  membantu
berkreasi  dalam  memberikan  respon  pertanyaan.  Selain  itu,  guru  secara  individu atau kelompok berkewajiban menyeleksi bahan atau materi yang disajikan dalam
LKS  untuk  disesuaikan  dengan  materi  pembelajaran  sehingga  proses  kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
68
3. Gaya Kognitif