Proses Penggabungan Gerak dan Iringan Musik

348 Kelas XII SMA MA SMK MAK selanjutnya dikembangkan melakukan gerak-gerak tersebut hanya di tempat saja, kemudian berpindah sedikit demi sedikit, terus bergeraklah mengisi aspek ruang yang meliputi arah hadap, tempo, level, dan ritmenya. Setelah itu, cobalah untuk mulai mendengarkan musik sebagai rangsang dengar dan meresponnya dengan cara mengisi gerak-gerak yang dibuat secara spontan. Ada baiknya bekerja sama dengan teman, saling mengisi, saling membetulkan, saling merasakan sentuhan satu sama lain melalui improvisasi yang sederhana sampai yang paling rumit. Untuk kelanjutannya cobalah melakukan improvisasi dengan menggunakan properti atau alat, baik yang digunakan di badan seperti selendang, keris, rokkain panjang, rambut yang tergerai panjang, gelang-gelang tangan, topi yang dipakai maupun properti atau alat yang bukan bagian dari busana seperti kipas, tongkat, kursi, golok, saputangan, dan lain sebagainya. Cara menggunakan properti atau alat, sebaiknya dilakukan secara bertahap pula, yaitu mulai dengan mengenali alat yang akan digunakan dengan berbagai kemungkinan yang akan dilakukan, sehingga alat dapat maksimal digunakan tidak menghambat proses berkarya. Selanjutnya mulailah bergerak dengan menggunakan motif-motif gerak yang sederhana, bergerak berpindah tempat, dan mencoba untuk saling merespon dengan teman agar properti nampak lebih variatif. Sudah barang tentu properti memiliki fungsi yang banyak, dapat memberikan suasana atau gambaran karya dapat juga sebagai senjata yang dapat difungsikan sesuai karakteristik dan kegunaannya, bahkan sebaiknya juga mencari kemungkinan- kemungkinan lain dari properti tersebut. Kain yang panjang dan lebar dapat menggambarkan angin atau lautan, kentongan dan rebana dapat membantu dan menjadi bagian dari keindahan gerak dan iringan musik. Artinya, apapun dapat menjadi bagian dari proses berkarya tari, termasuk berimprovisasi melalui cara bermain peran dari sebuah cerita, melalui suara lingkungan, dan melalui suara musik itu sendiri. Kekuatan utama untuk menyampaikan pesan dalam sebuah garapan seni tari adalah melalui bahasa gerak. Kekuatan gerak ini yang semestinya mampu menggetarkan perasaan jiwa para apresiator dalam memaknai pesan yang ingin disampaikan sang koregrafer melalui garapannya. Meskipun tidak semua gerak yang disajikan memiliki makna dan nilai, tetapi sebagian besar gerak yang ditampilkan dalam garapan akan dieksplorasi dan dibentuk untuk memiliki nilai dan arti sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat terkomunikasikan pada penonton. Simbol pertunjukan lain yang disajikan dalam garapan ini adalah dengan hadirnya media kursi dan meja sebagai bagian dari latar setting dan properti pertunjukan untuk membantu mengungkap pesan yang ingin disampaikan dalam garapan ini. Mampu mengindentiikasi unsur-unsur penting dalam pertunjukan tari. Mampu mengidentiikasi unsur-unsur kepanitiaan dalam pertunjukan tari.