Berkarya Kelas 12 SMA Seni Budaya Guru

21 Seni Budaya karya seni rupa dapat dibuat dalam waktu yang singkat dan di ruang terbatas seperti di dalam kelas. Beberapa karya yang dapat dibuat di kelas diantaranya karya seni lukis. Proses pembelajaran berkarya seni rupa dua dimensi menggunakan pendekatan saintiik mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Model pembelajaran yang digunakan diantaranya model pembelajaran mandiri independent learning dimana siswa belajar atas dasar kemauan sendiri dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dengan memfokuskan dan mereleksikan keinginan. Teknik yang dapat diterapkan antara lain apresiasi-tanggapan, asumsi presumsi, visualisasi mimpi atau imajinasi, hingga terampil menggunakan alatbahan berdasarkan temuan sendiri atau modiikasi dan imitasi, releksi karya, melalui kontrak belajar, maupun terstruktur berdasarkan tugas yang diberikan inquiry, discovery, recovery. Secara umum pembelajaran berkarya seni rupa dua dimensi menggunakan pendekatan saintiik dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk melihat karya seni rupa dua dimensi melalui berbagai sumber media pembelajaran cetak maupun elektronik. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengamati bahan, dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensi melalui berbagai sumber media pembelajaran cetak maupun elektronik. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengamati proses pembuatan teknik dan langkah-langkah pembuatan karya seni rupa dua dimensi melalui berbagai sumber media pembelajaran cetak maupun elektronik. Proses Pembelajaran Mengamati 22 Kelas XII SMA MA SMK MAK • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bertanya tentang bahan, alat, dan teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensi. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bertanya tentang langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bertanya tentang teknik dalam membuat karya seni rupa dua dimensi. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengumpulkan informasi tentang bahan, dan alat yang akan digunakan dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensi. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengumpulkan informasi tentang teknik dan langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk bereksperimen dengan bahan, media, alat dan teknik yang akan digunakan dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensi. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membandingkan berbagai karya seni rupa dua dimensi, mengenai : bahan, media, jenis, simbol, teknik dan nilai estetis yang terkandung di dalamnya. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menghubungkan data dan informasi yang diperoleh melalui kegiatan berkarya berkaitan dengan bahan, media, jenis, simbol, teknik, dan nilai estetis yang terkandung di dalamnya. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk memilih bahan, media dan teknik yang akan digunakan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi. Menanya Mengeksplorasi Mengasosiasi • • • • • • 23 Seni Budaya • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membuat sketsa karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model mahluk hidup. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membuat sketsa karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model benda mati still life. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membuat gambar atau lukisan karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model mahluk hidup. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membuat gambar atau lukisan karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model benda mati. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menyajikan gambar atau lukisan karya seni rupa dua dimensi hasil buatan sendiri. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi yang dibuat. Berkarya seni rupa dua dimensi adalah kegiatan proses menggunakan alat dan bahan tertentu melalui keterampilan teknik berkarya seni rupa untuk memvisualisasikan gagasan, pikiran dan atau perasaan seorang perupa pada bidang dua dimensi. Waktu yang tersedia di sekolah untuk kegiatan berkarya seni rupa dua dimensi sangat terbatas. Untuk itu, guru diharapkan memberikan motivasi kepada siswa untuk berkarya di luar jam pelajaran sekolah dengan memanfaatkan potensi material berkarya seni rupa yang ada dilingkungan tempat tinggal siswa. Guru memberikan stimulasi dengan berbagai contoh karya seni rupa dua dimensi melalui media pembelajaran cetak maupun elektronik, serta penugasan yang dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok. Mengomunikasikan Konsep Umum Pengayaan 24 Kelas XII SMA MA SMK MAK Penilaian berkarya seni rupa dua dimensi adalah pada proses dan hasil serta penyajiannya dalam bentuk pameran sederhana. Nilai untuk kompetensi berkarya seni rupa dua dimensi ini diperoleh melalui tes praktik dan projek yang dikerjakan siswa seperti yang tercantum dalam buku siswa. Tes praktik berkarya seni rupa dua dimensi diantaranya melalui pembuatan lukisangambar. Alat dan bahan yang digunakan adalah pinsil dan pewarna pada kertas. Alat dan bahan tersebut bukan sesuatu yang baku atau mutlak, Guru dapat menggunakan alternatif alat, bahan dan teknik lain sesuai dengan potensi yang dimiliki sekolah. Aspek-aspek yang dinilai meliputi kegiatan proses berkarya dan bentuk karya yang dihasilkannya. Dengan demikian dalam berkarya seni rupa dua dimensi aspek penilaian difokuskan pada penilaian proses membuat rancangan, memilih alat, bahan dan sebagainya dan penilaian hasil kreativitas dalam pemilihan objek model dan penempatan objek pada bidang garapan, pamanfaatan dan penataan unsur-unsur visual dan sebagainya. Format Penilaian Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi No Nama Kesesuaian Model Dengan Objek Gambar Kreativitas Pemilihan Model Komposisi Unsur- Unsur Visual Kesesuaian Teknik Dengan Alat Dan Bahan Yang Digunakan Penyelesaian Akhir Finishing 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 dst.. Penilaian Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Tes Praktik 25 Seni Budaya Keterangan: Skor Penjelasan 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang Pedoman Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Contoh : Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir: Siswa memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan A Baik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B + Cukup : apabila memperoleh skor C -, C, dan C + Kurang : apabila memperoleh skor D dan D + Tabel konversi nilai No Interval Nilai Predikat Keterangan 1 3,83 x ≤ 4,00 A Sangat Baik 2 3,50 x ≤ 3,83 A- Sangat Baik 3 3,17 x ≤ 3,50 B+ Baik 4 2,83 x ≤ 3,17 B Baik 5 2,50 x ≤ 2,83 B- Baik 6 2,17 x ≤ 2,50 C+ Cukup 7 1,83 x ≤ 2,17 C Cukup 8 1,50 x ≤ 1,83 C- Cukup 9 1,17 x ≤ 1,50 D+ Kurang 10 1,00 ≤ x ≤ 1,17 D Kurang 26 Kelas XII SMA MA SMK MAK Selain penilaian proses dan hasil, yang tidak kalah pentingnya adalah penilaian setelah kegiatan berkarya, yaitu melalui projek pameran karya seni rupa dua dimensi yang telah dibuat siswa. Projek pameran semester satu ini dilaksanakan pada akhir semester dalam kegiatan pekan seni. Penilaian pasca kegiatan berkarya lebih difokuskan pada kegiatan mempersiapkan tulisan pengantar pameran. Siswa diminta untuk membuat tanggapan secara lisan maupun tertulis terhadap karya yang dibuatnya maupun terhadap karya temannya. Format penilaian di susun sedemikian rupa untuk menilai hasil tanggapan siswa terhadap karya yang telah di buat maupun karya temannya. Kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang dianggap tidak mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. Pemberian remedial memperhatikan karakter siswa dan materi yang akan di remedial. Dalam berkarya seni rupa dua dimensi remedial diberikan kepada siswa yang cenderung tidak mengikuti proses berkarya serta menunjukkan hasil pekerjaannya. Guru tidak memberikan remedial kepada hasil pekerjaan siswa sepanjang siswa menunjukkan kesungguhan dalam proses pembuatannya. Waktu yang tersedia di sekolah untuk kegiatan berkarya seni rupa sangat terbatas, untuk itu guru diharapkan memberikan motivasi kepada siswa untuk berkarya di luar jam pelajaran sekolah. Berkarya di luar jam pelajaran sekolah dapat dilakukan di sekolah bersama kegiatan ekstrakurikuler maupun di rumah sebagai tugas dari guru. Mintalah orang tua siswa untuk memberikan motivasi kepada putra-putrinya dalam berkarya seni. Projek Pentas Seni Pameran Seni Rupa Remedial Interaksi dengan Orang Tua 27 Seni Budaya KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Inti BAB II Apresiasi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi 28 Kelas XII SMA MA SMK MAK 1.1. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan. 2.1. Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian. 2.2. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya. 2.3. Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, menghargai karya seni dan pembuatnya. 3.2. Mengkreasi karya seni rupa berdasarkan jenis, simbol dan fungsi dalam beragam media dan teknik. 4.2. Berkreasi karya seni rupa tiga dimensi. Pada bab I siswa sudah mempelajari dan membuat karya seni rupa dua dimensi. Siswa diharapkan sudah dapat membedakan karya seni rupa dua dimensi dengan karya seni rupa tiga dimensi. Dalam bab II ini siswa akan mendapatkan informasi yang mengantarkan mereka pada pemahaman karya seni rupa tiga dimensi melalui eksplorasi informasi dari berbagai sumber belajar serta melalui kegiatan berkarya seni rupa. KD 3.2. dan KD 4.2. sama- sama berisi kompetensi kreasi karya seni rupa tiga dimensi. Secara umum alur pembelajaran berkarya seni rupa tiga dimensi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut. Kompetensi Dasar Informasi Guru 29 Seni Budaya Pembelajaran apresiasi karya seni rupa tiga dimensi ini minimal dilaksanakan dalam empat kali pertemuan 4 jam pelajaran. Dua jam pertama berisi pembelajaran apresiasi karya seni rupa tiga dimensi, dan enam jam berikutnya berisi kegiatan berkarya seni rupa tiga dimensi. Pembelajaran apresiasi karya seni rupa tiga dimensi memberikan informasi bagi siswa dasar- dasar pemahaman karya seni rupa tiga dimensi. Dasar-dasar pemahaman ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran berkarya seni rupa tiga dimensi maupun kegiatan pada bab semester berikutnya yaitu pameran dan kritik karya seni rupa. Apresiasi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Simbol Dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Peta Materi 30 Kelas XII SMA MA SMK MAK Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran jenis karya seni rupa tiga dimensi, siswa diharapkan mampu: 1. Mengidentiikasi karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan jenisnya 2. Membedakan karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan jenisnya 3. Membandingkan karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan jenisnya Unsur ruang dimensi merupakan pembeda utama jenis karya seni rupa. Berdasarkan unsur ruang ini dapat dibedakan karya dua dimensi dengan tiga dimensi. Objek karya seni rupa dua dimensi cenderung hanya dapat di lihat dari satu sisi saja, tetapi karya tiga dimensi dapat di lihat lebih dari dua sisi. Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, berdasarkan fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai seni rupa terapan-applied art dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja seni rupa murni-pure art. Perbedaan fungsi ini pada dasarnya ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan fungsinya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Informasikan kepada siswa bahwa mobil yang kita tumpangi, kursi yang kita duduki, telepon genggam, dan banyak benda kebutuhan sehari-hari adalah juga karya seni rupa tiga dimensi. Mintalah pada siswa untuk menjelaskan mengapa benda-benda tersebut dikategorikan karya seni rupa tiga dimensi.

A. Apresiasi Karya

Seni Rupa Tiga Dimensi

1. Jenis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

Informasi Guru Mengidentiikasi simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi 31 Seni Budaya si Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran pengertian dan jenis karya seni rupa tiga dimensi, siswa diharapkan mampu: 1. Mengidentiikasi simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi 2. Membandingkan simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi 3. Menginterpretasikan simbol dalam karya seni rupa tiga dimensi Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon symballo yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut. 1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu. 2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek. 3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas. 4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah. Dalam buku siswa telah disampaikan bahwa salah satu pengertian ”simbol” adalah makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Siswa sudah mempelajari hal ini di kelas X dan XI. Salah satu unsur seni rupa yang sering digunakan perupa untuk menyimbolkan atau melambangkan sesuatu adalah unsur warna. Misalnya warna merah, digunakan untuk menyimbolkan keberanian, putih untuk menyimbolkan kesucian, hijau untuk menyimbolkan kesuburan dan sebagainya. Demikian pula objek pada karya seni rupa tiga dimensi. Objek- objek tertentu kerap digunakan sebagai simbol sesuatu. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan, keledai melambangkan kebodohan dan lain sebagainya.

2. Simbol Dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi