Rangsang Dengar Auditif Eksplorasi

345 Seni Budaya gambaran visual tersebut dapat mengambil gagasankonsep yang ada di balik hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak tarian yang diinginkan. Tentu saja hal ini memerlukan kecermatan dan interpretasi dalam menuangkan gagasankonsep sebagaimana rangsang visual tadi dan jika dipandang perlu asosiasi dapat diwujudkan pula tanpa harus persis dengan yang dilihatnya. Penata tari memiliki kebebasan dalam menuangkan gagasan dari rangsang visual ini, sehingga tari yang dibuat dapat berdiri sendiri tanpa adanya rangsangan lain dan karya tari seyogyanya harus tercipta orisinalitas yang jelas tanpa ada kesan karya tiruan. Oleh karena itu, ketajaman mata seorang penata tari begitu berharga dan menjadi salah satu sumber inspirasi yang utama.

c. Rangsang Kinestetik

Rangsang kinetik merupakan hal yang biasa, bahwa tari dapat jadi disusun berdasarkan gerak itu sendiri, yang dalam arti lain gerak atau frase gerak tertentu berdasarkan fungsi sebagai rangsang kinestetik, sehingga tari tercipta tidak dimaksudkan dalam fungsi komunikatif melainkan sifat alami yang terdapat pada gerak itu sendiri. Namun demikian, gaya maupun kedinamisan gerak dan pola serta bentuknya dapat digunakan dan dikembangkan untuk membentuk tari sebagai pertunjukan. Selain itu, tari dapat pula berdasar kepada rangsang peraba sebagai bagian dari kinestetik yang dapat menghasilkan respons dan kemudian menjadi motivasi untuk menari. Misalnya saja, kerasnya batu yang dipegang dapat memberikan kesan kasar yang dapat dipakai oleh penata tari sebagai sumber gerak dalam tarian yang akan dibuatnya.

d. Rangsang Gagasan Idesional

Rangsang gagasan adalah rangsang yang seringkali digunakan penata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang akan disajikan, biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari. Seandainya gagasan yang akan disajikan berupa kelembutan dan keanggunan seorang putri kerajaan, maka pilihan penata tari akan terbatas pada gerak yang memberikan kesan seperti itu. Contoh lain apabila ingin membuat karya tari yang gagasannya menceritakan keadaan di taman, maka seorang penata tari dapat mengekspresikan gerak bunga, kupu- kupu, capung, dan bentuk-bentuk lainnya sehingga suasana ditaman dapat ditangkap penikmatnya. Oleh sebab itu, kerangka kerja untuk menciptakan tari adalah sebuah konsep yang jelas dan matang, pada prosesnya harus digambarkan secara berurutan sesuai cerita dan kejadian yang menjadi tujuan karya tari tersebut. Jadi rangsang gagasan memiliki peranan penting bagi seorang penata tari, yaitu sebagai dasar motivasi dalam membuat karya yang orisinal.