Menyusun Naskah Drama Kelas 12 SMA Seni Budaya Guru
205 Seni Budaya
Di dalam naskah ada tokoh-tokoh ceritera atau peran-peran yang menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh ceritera tersebut bila
diklasiikasi menjadi: 1 peran utama yang disebut protagonis, 2 Peran lawan yaitu antagonis, 3 Peran ketiga yang mendukung protagonis atau
antagonis yang disebut tritagonis, dan 4 Peran pembantu.
Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh ceritera, di dalam naskah juga terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian
pertama adalah pemaparan eksposisi, bagian kedua adalah konlikasi, bagian ketiga kolik, bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks,
serta bagian akhir adalah keputusan. Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang
puitis menggunakan bahasa puisi dan ada pula yang menggunakan bahasa keseharian. Naskah hanyalah bahan baku pergelaran teater, selanjutnya
mau ditafsirkan seperti apa? Mau digarap seperti bagaimana? Semuanya bergantung pada konsep para kreator.
Dalam menganalisis sebuah naskah drama, yang harus diperhatikan adalah: judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana keunikannya?
Naskah atau sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang khusus bakatnya di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan
mampu membuat atau mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat
dan minatnya. Naskah-naskah yang tercipta kualitasnya sangat beragam, ada yang bagus dan ada yang kurang bagus. Ada naskah drama yang
cocok untuk dipanggungkan, ada yang bagus bila dibaca saja, ada yang
bagus bila diilmkan, bahkan ada yang tambah bagus jika sastra drama itu jika dipanggungkan karena nilai-nilainya diperkaya oleh para penggarap,
dan ada pula sastra drama yang jadi jelek, menurun kualitasnya karena penggarapnya salah menafsirkan atau kurang wawasan. Sastra drama
adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia. Para penonton
drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah iksi, bukan realitas yang sebenarnya, namun kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan
ceritera sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai perasaan lainnya sesuai dengan ceritera yang disajikan. Barangkali disitulah uniknya
karya sastra drama. Hal-hal yang perlu perhatikan siswa manakala akan membuat naskah.